Kisah Guru di AS Sukses Tanam Labu Seberat 1.066 Kg dan Menang Kontes Dalam laporan Associated Press, diceritakan bahwa Travis Gienger dari Anoka, Minnesota, menghabiskan banyak waktu luangnya di kebun labu yang terletak di halaman belakang rumah.

Dalam sehari, pria berusia 40 tahun itu menyirami labu tanamannya hingga 10 kali dan memupuknya setidaknya dua kali setiap hari.

Jenis buah satu ini memang belum banyak dijadikan olahan makanan di Indonesia, padahal manfaatnya untuk kesehatan dan kecantikan ada segudang.

Ingat labu kuning jadi ingat apa hayo
Waktu bulan Ramadhan, jadi ingat kolak.
Kalau suka cerita-cerita fairytale, jadi ingat Cinderella.
Pas memasuki bulan Oktober seperti sekarang, ya jadi ingat Halloween!

Wah, figur labu kuning ternyata sudah banyak muncul di sekitar kita. Tapi dari tiga contoh hal-hal yang identik dengan labu kuning di atas, cuma satu yang berupa makanan. Kenapa ya? Mungkin karena masyarakat kita belum terlalu mengenal labu kuning dan semua manfaat baiknya. Makanya, yuk kenalan dulu sama si labu kuning 😃

Kandungan Nutrisi Labu Kuning

Labu kuning kaya akan nutrisi seperti kalium, antioksidan, dan vitamin. Nutrisi dalam satu cangkir labu kuning rebus tanpa garam antara lain 49 kalori, 1,76 gram protein, 0,17 gram lemak, 12 gram karbohidrat, 2,7 gram serat dan 5,1 gram gula. Mengonsumsi satu cangkir labu kuning dapat mememuhi kebutuhan vitamin A lebih dari 100 persen, vitamin C 20 persen, vitamin E, riboflavin, kalium, tembaga dan mangan hingga 10 persen, dan lima persen untuk thamin, B6, folat, asam pantotenat, niasin, besi, magnesium dan fosfor.Kisah Guru di AS Sukses Tanam Labu Seberat 1.066 Kg dan Menang Kontes

Gienger kemudian bepergian menyetir dengan membawa labu raksasa itu selama 35 jam lamanya untuk mengikuti kontes tersebut.

Ia pun berhasil menjadi salah satu pemenang dengan labu hasil tanamannya yang memiliki berat hingga 1.066 kilogram

Geluti Tanaman Labu Sejak Remaja

Kisah Guru di AS Sukses Tanam Labu Seberat 1.066 Kg dan Menang Kontes

Gienger adalah seorang guru lansekap dan hortikultura di Anoka Technical College. 

Sejak remaja, Gienger telah menggeluti kegiatan menanam labu dengan inspirasi yang ia dapatkan dari ayahnya yang juga membudidayakan tanaman labu.

Selain itu, kontes itu pun adalah kejuaraan pertama yang Gienger ikuti. 

Untuk juara labu pertama, meraih hadiah hingga sebesar 16.450 dolar AS atau setara Rp 241,8 juta, atau $7 per pon, untuk labu oranye kental yang akan dipamerkan selama parade.

Baca Juga : Operant Conditioning Adalah Metode Belajar Efektif Ini Konsepnya

Sementara untuk labu milik Gienger, merupakan labu kedua terberat yang pernah ditimbang di acara yang berusia 40 tahun itu.

Namun ternyata, rekor itu masih jauh dari rekor secara keseluruhan di AS.

Labu dengan berat lebih dari 1.134 kilogram berhasil ditanam oleh seorang petani di New Hampshire pada tahun 2018. 

Pada tahun 2016, rekor labu terberat di dunia ditetapkan di Kejuaraan Eropa Labu Raksasa di Ludwigsburg, Jerman.

Pemenang kontes tersebut diraih oleh seorang petani di Belgia, dengan labu yang dimilikinya hingga seberat lebih dari 1.179 kilogram.

Sumber : Poker Pelangi Keren

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *