Waspadai Mutisme Selektif Gangguan Kecemasan Anak

PokerPelangi Lounge – Waspadai Mutisme Selektif Gangguan Kecemasan; Di rumah aktif. Namun, di luar lingkungan rumah,

misalnya di sekolah atau dalam situasi sosial lainnya, anak tiba-tiba jadi “membisu” alias pemalu.

Bila ini terjadi, orangtua perlu mewaspadai mutisme selektif atau bisu selektif (selective mutism).

Mutisme selektif sering dianggap wajar pada anak-anak, tapi sebetulnya butuh perhatian khusus.

Melansir laman organisasi Selective Mutism Center, mutisme selektif adalah gangguan kecemasan pada masa kanak-kanak.

Kondisi ini umumnya ditandai dengan ketikdakmampuan anak untuk berbicara dan berkomunikasi dengan baik dalam situasi tertentu,

misalnya di sekolah. Bila tidak ditangani, tumbuh kembangnya bisa terganggu.

Waspadai Mutisme Selektif Gangguan Kecemasan

Harus diperhatikan karena dapat berdampak pada tumbuh kembang anak

Angka kejadian mutisme selektif tergolong sedikit, yakni kurang dari 1 persen. Poker Online

Menurut “Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition: DSM-5” yang dikeluarkan oleh American Psychiatric Association,

mutisme selektif ditemukan kurang dari 0,05 persen yang terlihat di lingkungan sekolah umum. Kondisi ini lebih sering dialami perempuan.

Mutisme selektif pada anak memiliki konsekuensi yang cukup memprihatinkan bila tidak ditangani dengan tepat.

Mulai dari masalah akademik, isolasi sosial, kecemasan sosial, dan harga diri rendah.

Cenderung dipengaruhi oleh genetik

Anak dengan mutisme selektif yang “diwariskan” dari orangtuanya sering menunjukkan tanda kecemasan parah,

seperti sering marah dan menangis, murung, cemas bila berpisah, masalah tidur, tidak fleksibel, dan sangat pemalu.

Anak juga sering kali memiliki perkembangan temperamen yang terhambat. Agen BandarQ

Pada beberapa kasus, anak juga bisa mengalami gangguan sensorik, sehingga berdampak pada kesulitan dalam memproses informasi sensorik tertentu.

Gangguan sensorik menyebabkan anak salah menafsirkan isyarat sosial dan lingkungan,

kemudian menjalar pada kecemasan hingga menarik diri atau termanifestasi dalam perilaku negatif.

Sekitar 20-30 persen anak dengan mutisme selektif juga memiliki gangguan berbahasa atau bicara,

sehingga tak jarang memengaruhi proses belajarnya. Penting untuk dicatat bahwa ada banyak kasus anak

dengan mutisme selektif tidak menunjukkan gejala keterlambatan bicara atau gangguan pemrosesan informasi.

Sumber Poker Pelangi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *