7 Penyebab Tangan Kesemutan saat Bangun Tidur Penyebab Tangan Kesemutan saat Bangun Tidur

Penyebab Tangan Kesemutan saat Bangun Tidur
POKER PELANGI Pernahkah kamu bangun tidur sambil mendapati tanganmu mengalami kesemutan? Jika ya, kamu tidak sendirian.

Sesekali terbangun dengan tangan yang kesemutan sebenarnya bukanlah hal yang perlu di khawatirkan. Namun, jika gejalanya sangat mengganggu atau terus berlanjut setelah kamu bangun dan bergerak, artinya kamu perlu memeriksakan kondisimu.

Ada banyak penyebab tangan kesemutan saat bangun tidur.

1. Salah posisi tidur

Tidur dengan posisi tertentu dapat menekan saraf di tangan sehingga menyebabkan kesemutan dan mati rasa.

Selain itu, banyak posisi tidur dapat mengurangi aliran darah ke tangan, menyebabkan saraf di area tersebut berhenti mengirimkan sinyal untuk sementara.

Kamu lebih mungkin bangun dengan tangan yang kesemutan jika sebelumnya tidur dengan posisi:

  • Pergelangan tangan melengkung ke dalam.
  • Tangan di bawah wajah atau kepala.
  • Kepala di lengan.
  • Batang tubuh di atas lengan.
  • Kepala di atas bantal yang menyebabkan ketidaksejajaran tulang belakang.

2. Gerakan berulang

7 Penyebab Tangan Kesemutan saat Bangun Tidur

Melakukan gerakan berulang, seperti mengetik di kibor atau memainkan alat musik dapat menyebabkan tangan kaku, kesemutan, dan mati rasa.

Karena tangan tidak di rancang untuk melakukan gerakan yang sama berulang kali, jadi melakukannya akan membuat tangan kamu lelah, lemah, lesu, bengkak, dan kesemutan.

Karenanya, penting untuk memberikan jeda beberapa kali dan melakukan peregangan secara teratur untuk mengurangi efek negatif dari aktivitas semacam ini.

3. Saraf terjepit

Bangun dengan tangan kesemutan dan mati rasa bisa menjadi tanda saraf terjepit. Ini terjadi karena sesuatu di sekitar jaringan atau tulang, menekan saraf terlalu keras sehingga mencegahnya berfungsi dengan baik. 

Dalam banyak kasus, ini terjadi pada pergelangan tangan karena posisi tidur yang buruk dan ketegangan yang berlebihan. Selain pada tangan, saraf terjepit juga dapat terjadi di bagian tubuh lain, seperti leher, sehingga menimbulkan gejala seperti kesemutan, lemas, dan nyeri.

4. Di abetes

7 Penyebab Tangan Kesemutan saat Bangun Tidur

Diabetes ialah penyakit kronis yang terjadi saat tubuh tidak mampu memproduksi atau menggunakan insulin sebagaimana mestinya. Ini selanjutnya menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi, yang dapat menyebabkan komplikasi lain.

Salah satu komplikasi yang banyak dialami pasien diabetes adalah masalah saraf. Masalah saraf ini paling sering terjadi pada orang yang memiliki diabetes selama bertahun-tahun.

Menjaga kadar gula darah tetap dalam kadar normal merupakan langkah penting untuk mencegah atau menunda kerusakan saraf.

5. Kekurangan vitamin B12

Vitamin B12 penting untuk fungsi otak, sistem saraf pusat, sintesis DNA, dan produksi sel darah merah. Namun, kamu bisa mengalami kekurangan vitamin B12 yang dapat di sebabkan oleh sejumlah faktor, seperti usia, riwayat keluarga, dan kondisi medis tertentu, seperti asam lambung dan penyakit autoimun.

Gejala kekurangan vitamin B12 berupa mati rasa dan kesemutan pada tubuh, kelemahan otot, dan penurunan nafsu makan.

6. Gangguan penggunaan alkohol

7 Penyebab Tangan Kesemutan saat Bangun Tidur

Kebiasaan minum alkohol dalam jangka waktu lama juga dapat menyebabkan beberapa gejala kerusakan saraf.

Orang yang sering mengonsumsi alkohol mungkin juga mengalami masalah lain, seperti kekurangan nutrisi karena pola makan yang buruk.

Tidak jarang orang dengan gangguan penggunaan alkohol parah mengalami mati rasa, nyeri, atau kesemutan pada anggota badannya.

7. Kista ganglion

Kista ganglion ialah benjolan non kanker yang tumbuh di sepanjang sendi atau tendon di pergelangan tangan. Jika kista menekan saraf, ini dapat menyebabkan tangan mengalami berbagai ketidaknyamanan, salah satunya adalah sensasi kesemutan.

Kista juga mungkin terasa nyeri saat di tekan atau mengganggu pergerakan sendi. Kabar baiknya, kebanyakan kista ganglion hilang tanpa pengobatan.

Bangun tidur dengan tangan kesemutan biasanya tidak perlu di khawatirkan jika terjadi sesekali dan membaik setelah beberapa saat. Namun, jika ini sering terjadi atau gejala tidak kunjung hilang, temui dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan mengidentifikasi penyebabnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *