20 Penyakit yang Bikin Berat Badan Turun Drastis, Bukan karena Diet! Penyakit yang Bikin Berat Badan Turun Drastis, Bukan karena Diet!

Penyakit yang Bikin Berat Badan Turun Drastis, Bukan karena Diet!
POKER PELANGI Akan tetapi, bagaimana kalau berat badan turun secara tiba-tiba? Mungkin awalnya kamu akan merasa senang. Namun, kalau berat badan terus turun atau turun secara drastis, kamu perlu waspada karena ini bisa menandakan adanya masalah atau komplikasi kesehatan.

Penting buat diketahui, inilah daftar penyakit dan kondisi yang bisa membuat berat badan turun secara drastis.

1. Malnutrisi

Jika seseorang tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, bukan hanya kesehatan, berat badan pun bisa ikut turun. Parahnya, hal ini juga umum terjadi pada pasien di rumah sakit.

Menurut sebuah penelitian di Jerman yang dimuat dalam jurnal Medical Science Monitor tahun 2015, sekitar 50 persen pasien di seluruh dunia tidak mendapat nutrisi yang cukup.

Sementara risiko tersebut mengintai lansia, diet yang tidak benar dan konsumsi makanan rendah nutrisi juga dapat menyebabkan malnutrisi pada kelompok muda. Baik usia muda maupun usia lanjut, pola makan bergizi seimbang sangat penting untuk mencegah malnutrisi dan masalah kesehatan lain yang bisa diakibatkannya.

2. Penyusutan massa otot (sarkopenia)

20 Penyakit yang Bikin Berat Badan Turun Drastis, Bukan karena Diet!

Menurut International Osteoporosis Foundation, penyusutan massa otot atau sarkopenia dimulai sejak usia 40 tahun dan makin parah pada 75 tahun ke atas. Mengesampingkan faktor hormon, sarkopenia juga dapat disebabkan oleh gaya hidup sedenter dan malnutrisi.

Laman The Healthy mencatat protein dan vitamin D dapat mencegah atau mengobati sarkopenia, terutama pada lansia. Hindari daging dan lebih banyak makan sayur-mayur serta buah. Selain itu, menambah latihan angkat beban di program olahraga juga dapat memelihara massa dan kekuatan otot.

3. Kanker

Sering diabaikan, berat badan yang menyusut adalah salah satu dari gejala dari beberapa jenis kanker. Umumnya, jika berat badan menyusut secara tiba-tiba lebih dari 10 persen secara tanpa penyebab yang jelas, ini patut diwaspadai. Mengapa kanker bisa buat berat badan menyusut?

  • Perubahan pada metabolisme tubuh
  • Produksi protein sitokin yang menyebabkan inflamasi
  • Pertumbuhan tumor membuat badan membakar kalori meski tidak melakukan apa pun, atau resting energy expenditure (REE)

Lokasi kanker juga dapat memengaruhi berat badan. Dilansir Healthline, kanker rahim dapat membuat perut terasa penuh sehingga perut terasa kenyang dan frekuensi makan pun berkurang.

Selain itu, beberapa jenis kanker seperti kanker esofafus, orofaring, mulut, dan tenggorokan juga bisa membuat pengidapnya sulit makan atau menelan.

Selain kanker, pengobatannya pun bisa menyebabkan berat badan merosot. Ini karena beberapa efek samping terapi kanker, seperti berkurangnya nafsu makan, mual dan muntah, serta rasa sakit di mulut yang membuat makan jadi tidak nyaman.

4. Hipertiroidisme

20 Penyakit yang Bikin Berat Badan Turun Drastis, Bukan karena Diet!Berat badan yang turun tiba-tiba juga bisa menjadi tanda penyakit kelenjar tiroid seperti penyakit Graves, adalah kondisi autoimun yang menyebabkan tiroid menjadi hiperaktif, atau tiroiditis. Kondisi-kondisi tersebut memengaruhi produksi hormon tiroksin (T4) secara berlebihan (hipertiroidisme).

Selain palpitasi jantung, dilansir Mayo Clinic, hipertiroidisme dapat mengacaukan metabolisme basal tubuh, sehingga tubuh membakar kalori berlebihan dan berat badan bisa turun drastis meski tidak melakukan apa-apa. Untungnya, hipertiroidisme bisa ditangani dengan pengobatan yang tepat.

5. HIV/AIDS

Saat tubuh terinfeksi human immunodeficiency syndrome (HIV) dan tidak mendapat pengobatan, penyakit bisa berkembang menjadi acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). Selain membuat tubuh tak berdaya menangkal penyakit, bukan rahasia kalau AIDS ditandai dengan penyusutan berat badan. Kenapa begitu?

Pertama, AIDS dapat mempersulit tubuh menyerap nutrisi. AIDS juga dapat menyebabkan infeksi oportunistik yang menyebabkan berbagai gejala seperti nafsu makan berkurang atau kesulitan makan. Mengutip WebMD, umumnya pasien AIDS mengeluhkan penyusutan berat badan hingga 10 persen secara tiba-tiba.

Sementara belum ditemukan obat atau vaksinnya, terapi antiretroviral (ARV) dapat menjaga viral load HIV rendah dan membantu pasien hidup sehat. Pencegahan juga dapat dimulai dengan praktik seks yang aman dan bersih, serta menghindari pemakaian jarum suntik secara bergilir.

6. Tukak peptik

20 Penyakit yang Bikin Berat Badan Turun Drastis, Bukan karena Diet!Seperti kanker dan HIV/AIDS, berat badan yang menyusut secara tiba-tiba adalah gejala ulkus atau ulcer yang sering kali dipandang sebelah mata. Hal ini paling sering terlihat pada pasien tukak peptik, kondisi adanya ulkus terbuka pada lapisan lambung dan bagian atas usus halus.

. Jika tukak peptik terjadi di lambung, maka aktivitas makan dapat menyebabkan sakit sehingga pasien enggan makan dan berdampak pada penurunan berat badan. Ini berbeda dengan tukak usus halus, di mana berat badan malah naik.

Pengobatan yang tepat dapat mengendalikan gejala dan berat badan. Selain itu, perubahan gaya hidup (tidak merokok atau mengonsumsi alkohol) dapat memperkecil risiko tukak peptik.

7. Depresi

Sudah di ketahui secara luas kalau gangguan psikologis, seperti depresi, dapat mengacaubalaukan kondisi tubuh. Salah satunya adalah penurunan berat badan secara tiba-tiba. Sayangnya, gejala ini juga umumnya di anggap remeh.

  • Perubahan mood (tidak semangat makan).
  • Terus-terusan lelah dan tak bertenaga membuat makan terasa bukan lagi prioritas.
  • Efek samping pengobatan antidepresan.
  • Gagal diet.

Jika dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan komplikasi fisik. Kombinasi terapi dan obat dapat membantu pasien dengan depresi untuk menangani masalah psikis sekaligus berat badannya juga. Konsultasikan dengan psikolog dan ahli gizi jika obat antidepresan membuat berat badan menyusut.

8. Gagal jantung kongestif

20 Penyakit yang Bikin Berat Badan Turun Drastis, Bukan karena Diet!

Bukan berhenti berdetak, gagal jantung kongestif adalah kondisi saat jantung tidak dapat memompa darah yang kaya akan oksigen secara efisien atau memenuhi kuota yang seharusnya. Bukan cuma sakit dada, gagal jantung kongestif juga bisa menyebabkan penyusutan berat badan secara signifikan.

Fenomena ini di sebut cardiac cachexia. Menurut catatan dari Mount Sinai Medical Center di New York City, cardiac cachexia bisa menurunkan berat badan pasien hingga 7,5 persen dalam waktu 6 bulan. Pengobatan gagal jantung kongestif juga dapat mengobati cardiac cachexia.

9. Di abetes

Di abetes, terutama di abetes tipe 2, umumnya di kaitkan dengan kenaikan berat badan hingga obesitas. Padahal, penurunan berat badan tiba-tiba yang signifikan dalam hitungan minggu ke bulan termasuk gejala di abetes.

Cleveland Clinic melansir, pada pasien di abetes 2, tubuh tidak memanfaatkan hormon insulin secara efektif dan menumpuk dalam darah. Karena glukosa tidak hadir dalam sel, tubuh jadi lapar dan membakar lemak serta otot sebagai energi. Akibatnya, berat badan turun.Penyakit yang Bikin Berat Badan Turun Drastis, Bukan karena Diet!

10. Kecanduan alkohol

20 Penyakit yang Bikin Berat Badan Turun Drastis, Bukan karena Diet!Alkohol mengandung kalori dan kecanduan alkohol dapat menyebabkan kembung serta perut buncit. Namun, kecanduan alkohol justru dapat membuat pecandunya kehilangan berat badan secara tiba-tiba. Mengutip The Healthy, kecanduan alkohol dapat membuat seseorang merasa kenyang sementara alkohol di konsumsi secara berlebihan.

Selain malnutrisi, konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti tukak peptik hingga kanker yang juga berkontribusi pada penurunan berat badan secara tiba-tiba secara signifikan.

11. Penyakit celiac

Penyakit celiac adalah gangguan autoimun pada usus halus yang di picu oleh konsumsi gluten. Seperti yang kamu tahu, gluten adalah protein yang didapat dari gandum dan padi-padian lainnya. Selain mudah diare, sembelit, sakit perut, dan produksi gas berlebih, penyakit ini juga memicu penurunan berat badan secara tiba-tiba.

Penyakit Celiac menghancurkan villi, lapisan pada usus halus yang menyerap nutrisi, mineral, dan kalori. Oleh karena itu, selain malnutrisi, berat badan ikut turun mendadak. Selain itu, bisa juga timbul gejala lain seperti mudah lelah, kemandulan, kerusakan sistem saraf, hingga gangguan koordinasi tubuh.

12. Infeksi parasit20 Penyakit yang Bikin Berat Badan Turun Drastis, Bukan karena Diet!

Pengolahan makanan atau air yang tidak benar dapat membuat seseorang terjangkit parasit, terutama cacing. Cacing yang masuk di perut kemudian mencuri semua nutrisi demi bertahan hidup dan berkembang biak. Tanpa sadar, berat badanmu yang terkena imbasnya.

Masalahnya, sering kali gejala infeksi cacing parasit di salahartikan sebagai gejala penyakit lainnya. Selain itu, mual dan muntah serta diare akibat parasit ini juga dapat menyebabkan penurunan berat badan. Jadi, jika curiga mengalami gejala infeksi parasit, segera berobat ke dokter sebelum parah.

13. Demensia

Gangguan demensia (termasuk pada penyakit Alzheimer) tidak hanya memengaruhi memori. Ternyata, salah satu gejala yang sering terlewatkan adalah penyusutan berat badan. Mengapa bisa begitu?

Ini karena pasien demensia tidak dapat mengingat jelas kebutuhan makan mereka. Kemudian, kemampuan penglihatan, pengecapan, dan penciuman pun menurun sehingga menyebabkan kesulitan makan. Isolasi sosial dan kecenderungan untuk lupa makan bisa membuat berat badan turun.

Selain demensia itu sendiri, kondisi-kondisi kesehatan yang memengaruhi pasien demensia juga dapat menurunkan berat badan. Di sisi lain, menurut studi di Korea Selatan yang di muat dalam jurnal BMJ Open tahun 2019 silam, penurunan berat badan yang signifikan juga dapat meningkatkan risiko demensia.

14. Penyakit Crohn

20 Penyakit yang Bikin Berat Badan Turun Drastis, Bukan karena Diet!

Penyakit Crohn adalah kondisi inflamasi kronis pada saluran pencernaan. Oleh karena itu, malnutrisi dan penurunan berat badan amat umum. Menurut studi di Inggris dalam jurnal Gastroenterology Study and Practice tahun 2014, sebanyak 57 persen pasien penyakit Crohn mengeluhkan penurunan berat badan secara signifikan.

Tubuh pasien tidak menyerap nutrisi dan aktivitas makan menjadi sulit karena inflamasi pada perut dan mulut menyebabkan sensasi sakit dan tidak nyaman. Selain itu, faktor nafsu makan hingga efek samping pengobatan juga dapat menyebabkan penyusutan berat badan pada pasien dengan penyakit Crohn.

15. Artritis reumatoid

Seperti penyakit celiac, artritis reumatoid juga merupakan kondisi autoimun. Sementara gejala utamanya adalah nyeri sendi, tetapi penurunan berat badan sering kali di abaikan oleh pasien.

Gejala diare serta mual dan muntah bisa bikin angka timbangan menyusut. Lalu, karena pengidap artritis reumatoid kesulitan untuk olahraga, maka lama-lama massa otot bisa menyusut. Selain penyakit, efek samping pengobatan jenis radang sendi ini juga bisa menyebabkan penurunan berat badanPenyakit yang Bikin Berat Badan Turun Drastis, Bukan karena Diet!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *