Main Game Balap Malah Buruk Dalam Berkendara Apakah Benar? Terungkap mereka ingin membawa pengalaman main game balap ke jalan raya.

Bermain game balap dianggap mampu meningkatkan motorik seseorang, sehingga dapat meingkatkan kemampuan berkendara di jalan. Apakah benar demikian?

Ternyata tidak, mereka yang gemar bermain malah buruk dalam berkendara di jalan raya. Hal ini diungkap oleh sebuah survey terbaru.

Mengutip dari Telegraph.co.uk, sebuah survey yang diikuti 1.250 pengendara yang bermain game balap ternama seperti Need For Speed dan Forza. BandarQ

Penelitian ini juga menemukan kalau lebih dari seperlima pengemudi mengaku berusaha membawa apa yang mereka dapatkan dari game balap ke jalan raya.

Hasil temuan ini mendapatkan respon badan amal dan keselamatan jalan, Brake yang menyebutkan kalau perilaku seperti tersebut dapat berakibat fatal.

5 Koleksi Game Terbaik Need For Speed

Baca Juga: Cinta, Kenapa Manusia Butuh Jatuh Cinta?

Para pengemudi yang mengaku mencoba gerakan berbahaya dari video game saat mengemudi sebenarnya mengambil risiko dengan kehidupan sesama pengguna jalan mereka,” kata juru bicara Brake.

Sama sekali tidak ada pembenaran bagi pengemudi yang mencoba gerakan berbahaya ini di jalan kami, membuat nyawa orang-orang dalam bahaya.” pungkasnya.

Buruk Dalam Berkendara

Survei ini dilakukan oleh Censuswide untuk situs otomotif ternama, Carwow. Hasil dari survei ini juga mengungkap fakta lain. AduQ

Menurut survey, 26 persen mereka yang main game balap mengaku pernah melakukan speeding atau ngebut sebanyak dua kali atau lebih.

Sedangkan yang tidak main game balap hanya 17 persen melakukannya, dan hanya 19 persen dari semua pengemudi dalam survey yang pernah speeding.

Mereka yang main game balap setiap hari terlibat kecelakaan sebanyak 1,3 kali setelah lulus tes. Sedangkan keseluruhan pengemudi hanya 0,6 saja.

Namun dalam kasus berkendara di jalan raya, perilaku pengendara semacam ini cenderung mengabaikan rambu-rambu lalu lintas di pinggir jalan. Poker Online

Jika ada yang berpikir bahwa mengemudi dalam realitas virtual dapat menggantikan yang asli maka sayangnya itu akan berakhir buruk di pengadilan atau di rumah sakit,” kata Neil Greig.

Neil Greig, Direktur Kebijakan dan Penelitian IAM RoadSmart, mengatakan sebagian pengemudi muda mengira skill mengemudi mereka tinggi padahal kurang berpengalaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *