Menyusui adalah fase yang pasti dialami setiap ibu. Berikut beberapa hal tentang menyusui yang perlu diketahui ibu baru.

Hal Dasar yang Perlu Diketahui Ibu. Setelah selesai dengan babak kehamilan dan persalinan, ibu akan masuk ke babak baru yakni menyusui. Namun, perlu diketahui, masa menyusui tak semudah yang dipikirkan.

Menyusui adalah fase alami yang akan dialami setiap ibu. Namun, sebagian ibu justru menemukan bahwa menyusui adalah aktivitas yang sulit dilakukan.

Oleh karenanya, ada beberapa hal yang patut diketahui ibu baru soal menyusui.

Lihat juga: 5 Masalah Menyusui yang Melahirkan Caesar

1. Cari bantuan

Selama persiapan persalinan, Anda pasti banyak mencari tahu tentang aktivitas menyusui. Hanya saja, membaca dan praktik langsung adalah dua hal yang berbeda. Sebaiknya, minta-lah bantuan perawat bersalin atau melakukan konsultasi laktasi di rumah sakit.

Buat diri Anda senyaman mungkin lalu gendong bayi dekat dengan payudara. Gelitik bibir bawah bayi dengan puting payudara untuk mendorong mulut bayi terbuka lebar. Jika Anda ingin melepas payudara dari mulut bayi, lepaskan dulu hisapannya dengan memasukkan jari ke sudut mulut bayi.

2. Biarkan bayi mengatur kebutuhannya

Selama beberapa minggu pertama, bayi akan menyusu tiap 2-3 jam sekali. Namun, ini bukan patokan baku. Anda juga perlu memperhatikan tanda-tanda awal lapar seperti bayi bergerak-gerak, gelisah, gerakan menghisap, juga gerakan bibir.

Biarkan bayi menyusu pada hingga puas dan payudara terasa lembut. Biasanya ini akan memakan waktu selama 15-20 menit.

Lihat juga: Ketahui Manfaat Telur untuk Ibu Hamil dan Menyusui

“Anda bisa membiarkan bayi di payudara pertama hingga dia selesai lalu tawarkan payudara kedua. Sebagian bayi akan konsisten menyusu dari satu payudara saja dan kedua payudara dalam satu waktu,” ujar Nancy Mohrbacher, konsultan laktasi sekaligus penulis Breastfeeding Answers Made Simple mengutip dari Parents.

3. Bayi tidur satu ruangan dengan ibu

Hal Dasar yang Perlu Diketahui Ibu. Idealnya, bayi tidur dalam satu ruangan dengan ibu setidaknya selama 6 bulan pertama. Ini dilakukan untuk menurunkan risiko sudden infant death syndrome (SIDS) sekaligus mempermudah proses menyusui. Bayi ditidurkan di ranjang tersendiri, terpisah dari ranjang orang tua.

4. Tunda penggunaan empeng

Sebagian bayi sangat senang saat menghisap sesuatu. Namun, memberikan empeng (pacifier) terlalu dini bisa merugikan bayi.

“American Academy of Pediatrics merekomendasikan menunda empeng selama sebulan pertama karena ini bisa menekan rasa lapar dan membuat bayi enggan menyusu dari payudara,” kata dokter spesialis anak, Laurie Jones.

5. Rawat puting

Mengutip dari Mayo Clinic, tidak masalah membiarkan sedikit susu mengering di area puting. Susu akan membantu menenangkan puting. Jika payudara bocor di antara waktu menyusui, gunakan bantalan untuk menyerap ASI dan ganti sesering mungkin.

Saat mandi, usahakan paparan minimal dari sabun, sampo atau pembersih lain pada puting. Jika puting kering atau pecah-pecah, gunakan lanolin murni agar puting lembap.

6. Pastikan kecukupan nutrisi

Selama menyusui, pastikan kecukupan nutrisi Anda. Mengutip dari Healthline, Sherry Ross, spesialis kandungan, mengatakan bahwa ibu menyusui perlu memenuhi sejumlah nutrisi yakni, kalsium, asam folat, yodium, zat besi, vitamin A, B6, B12, C, D dan DHA. Anda bisa memperoleh nutrisi ini dari suplemen makanan atau bahan pangan langsung.

Mary Gollan, konsultan laktasi, merekomendasikan ibu menyusui untuk mengonsumsi paling tidak setengah piring buah dan sayur, 170 gram biji-bijian utuh, 3 ons protein tanpa lemak, serta produk susu dalam tiap sesi makan berat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *