16 Gejala Fisik Gangguan Kecemasan atau Anxiety Gejala Fisik Gangguan Kecemasan atau Anxiety

Gejala Fisik Gangguan Kecemasan atau Anxiety
POKER PELANGI Gejala fisik yang disebabkan oleh gangguan psikologis seperti kecemasan tidak banyak dibahas. Pasalnya, gejala tersebut memang terlihat sepele jika dibandingkan dengan dampaknya terhadap kondisi psikologis. Namun, bukan berarti gejala fisik tersebut pantas untuk diabaikan, ya. 

Jika terus diabaikan, gangguan kecemasan malah bisa membuat kamu mengalami sakit fisik. Sudah banyak orang yang mengalaminya. Stres dan kecemasan yang berlebihan membuat mereka mengalami sakit punggung, gangguan pencernaan, eksem, atau bahkan penyakit jantung.

Perlu dicatat bahwa ada beberapa jenis kecemasan—mulai dari kecemasan akan perpisahan hingga gangguan kecemasan umum. Gejala setiap kondisi bisa berbeda-beda, jadi mengetahui tanda-tandanya dapat membantu mengidentifikasi jenis kecemasan yang mungkin kamu alami.

Maka dari itu, penting untuk tahu apa saja gejala fisik dari gangguan kecemasan.

1. Jantung berdebar sangat kencang

Merasa jantung tiba-tiba berdebar lebih kencang dari biasanya adalah tanda klasik kecemasan.

Sistem saraf simpatik mengontrol detak jantung. Penelitian menunjukkan bahwa saat kamu sedang menghadapi sesuatu yang memicu stres dan kelenjar adrenal mengeluarkan hormon seperti adrenalin (juga dikenal sebagai epinefrin), reseptor di jantung bereaksi dengan mengirimkan detak jantung ke tingkat yang berlebihan.

Hal itu sebenarnya membantu dalam keadaan darurat. Denyut jantung yang lebih cepat memungkinkan kamu memompa lebih banyak darah ke otot-otot besar sehingga secara teori kamu bisa melarikan diri atau melawan ancaman. 

Namun, jika kamu sedang menghadapi kecemasan, jantung yang berdebar kencang bisa memicu lebih banyak perasaat cemas, sehingga menyebabkan lingkaran setan.

2. Otot tegang dan kaku

16 Gejala Fisik Gangguan Kecemasan atau Anxiety

Banyak orang dengan kecemasan melaporkan merasa tegang di leher, punggung, atau bahu. Kamu mungkin juga mengatupkan rahang atau merasakan ketegangan otot hingga ke kepala, yang menyebabkan sakit kepala.

Ini dapat mencakup sakit kepala tegang yang kamu alami sehari-hari dan dapat menyebabkan migrain parah pada orang-orang yang rentan.

Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam dan yoga dapat membantu.

3. Napas jadi pendek-pendek

Napas tersengal-sengal adalah gejala gangguan kecemasan berikutnya. Bagaimana gejala ini bisa terjadi?

Oksigen diedarkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Saat jantung yang berdebar kencang akibat kecemasan meningkatkan laju sirkulasi darah, pernapasan mungkin meningkat untuk memberi tubuh lebih banyak oksigen.

Jika kamu tengah mencalami ancaman nyata, mekanisme itu bisa berguna. Akan tetapi, bernapas terlalu cepat (yang sampai bisa menyebabkan hiperventilasi atau sampai kamu merasa sesak napas) dapat memperparah gejala fisik kecemasan karena mengganggu keseimbangan oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh.

4. Perut bermasalah

16 Gejala Fisik Gangguan Kecemasan atau Anxiety

Pencernaan juga bisa terdampak akibat kecemasan. Gejalanya bisa berupa gangguan perut yang tidak spesifik, mual, sembelit, atau diare. Gangguan pencernaan dapat berdampak negatif pada fungsi sehari-hari.

Selain itu, gejala-gejala tersebut juga dapat melanggengkan kekhawatiran akan adanya penyakit medis.

5. Sakit kepala dan pusing

Tekanan psikologis membuat kamu khawatir setiap saat. Semua pikiran negatif akan berkumpul di kepala membentuk skenario terburuk yang mungkin terjadi.

Jika terus larut dalam lingkaran ini, maka kepala akan terasa sakit, pusing, dan pening. Jadi ungkapan “seakan kepala mau meledak” itu mungkin benarnya juga.

6. Keringat berlebihan dan lebih bau

16 Gejala Fisik Gangguan Kecemasan atau AnxietyBerkeringat di telapak tangan, wajah, ketiak, area selangkangan, atau telapak kaki adalah hal yang wajar saat kamu merasa takut.

Kecemasan memicu sistem saraf otonom, juga di kenal sebagai mode fight-or-flight. Kondisi ini mengirimkan aliran hormon stres (seperti kortisol) melalui aliran darah, memicu beberapa reaksi fisik.

Saat cemas, otak mengirimkan sinyal ke tubuh untuk bersiap menghadapi ancaman. Jantung berdebar kencang, darah terpompa, dan suhu internal meningkat. Jadi, kamu mulai berkeringat.

Dalam beberapa kasus, kamu mungkin berkeringat berlebihan. Ini adalah suatu kondisi yang di kenal sebagai hiperhidrosis.

Selain itu, keringat yang di keluarkan saat gugup berbau lebih menyengat di bandingkan dengan keringat yang muncul saat latihan fisik.

Tubuh mengandung jutaan kelenjar keringat. Kebanyakan di antaranya adalah kelenjar ekrin, yang mengeluarkan keringat yang sebagian besar terdiri dari air. Sebaliknya, kelenjar keringat apokrinlah yang aktif saat kamu stres.

Kelenjar keringat apokrin lebih besar dari kelenjar ekrin, dan di temukan di area dengan lebih banyak folikel rambut (seperti ketiak).

Keringat yang di keluarkan dari kelenjar apokrin lebih kental dan mengandung lebih banyak protein dan lipid, yang di kombinasikan dengan bakteri yang di temukan di kulit, menghasilkan keringat yang berbau khas.

7. Terus merasa lelah

Rasa cemas yang di rasakan terus-menerus itu melelahkan, sehingga wajar jika orang dengan gangguan kecemasan merasa lelah.

Namun, terkadang kekhawatiran atau gejala fisik kecemasan lainnya membuat kamu sulit untuk tertidur. Dalam jangka pendek, itu bisa berdampak buruk pada aspek kesejahteraan fisik dan psikologis lainnya.

8. Sulit tidur

16 Gejala Fisik Gangguan Kecemasan atau Anxietyilustrasi insomnia, sulit tidur (pexels.com/cottonbro studio) Lanjutkan membaca artikel di bawah

Jika kamu sulit tidur atau terbangun pada malam hari dan tidak bisa kembali tertidur, kecemasan bisa menjadi penyebabnya.

Peningkatan kadar hormon seperti kortisol dan adrenalin membuat kamu sulit mendapatkan tidur malam yang nyenyak, karena tubuh yang sibuk mungkin tidak dapat cukup rileks untuk beristirahat.

Pikiran yang berpacu dengan rasa cemas juga dapat menghalangi kamu untuk mendapatkan tidur yang nyenyak.

Yang lebih buruk lagi, permasalahan tersebut sering kali berubah menjadi lingkaran setan. Berjuang untuk mendapatkan tidur yang cukup (dan menenggak kopi keesokan harinya sebagai penggantinya) akhirnya membuatmu makin cemas, yang membuat kamu makin sulit untuk tertidur, dan seterusnya.

9. Mual

Karena kecemasan bisa berdampak pada sistem pencernaan, tidak aneh jika mual adalah salah satu gejala fisik kecemasan lainnya.

Sebuah penelitian selama satu tahun menemukan bahwa orang yang sering melaporkan gejala mual tiga kali lebih mungkin mengalami gangguan kecemasan di bandingkan dengan mereka yang tidak sering mengalami mual.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *