Cek tekanan darah tak harus menunggu gejala penyakit. Anda juga penting untuk memastikan tekanan darah Anda normal. Berikut cara mengecek tekanan darah.

Poker Pelangi – Cara dan Tahapan Mengukur Tekanan Darah. Mengecek tekanan darah tidak perlu menunggu munculnya gejala penyakit. Penting pula bagi Anda untuk memastikan tekanan darah pada angka normal. Tekanan darah yang termonitor dan terkontrol dengan baik akan menjauhkan Anda dari risiko penyakit jantung dan stroke.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Erwinanto menerangkan ada tiga jenis alat ukur tekanan darah yakni aneroid, tensimeter air dan tensimeter digital.

Aneroid merupakan alat pengukur tekanan darah dengan prinsip kerja menggunakan pegas atau pompa manual. Sedangkan untuk tensimeter air raksa, dunia kesehatan sudah tidak memakainya lantaran masalah pencemaran lingkungan. Sementara tensimeter digital adalah alat pengukuran berprinsip digital dan umum digunakan.

Lihat juga: Manfaat Pelihara Kucing: Bisa Menurunkan Tekanan Darah

Bagaimana cara mengukur tekanan darah?

1. Posisi duduk bersandar

Erwinanto mengatakan posisi duduk merupakan posisi terbaik untuk mengukur tekanan darah. Jika tidak mampu duduk, Anda bisa mengambil posisi berbaring. Namun dalam keadaan tertentu, petugas medis akan mengecek tekanan darah dan meminta Anda untuk berdiri guna melihat kemungkinan hipotensi ortostatik.

Hipotensi ortostatik adalah penurunan tekanan darah secara tiba-tiba akibat perubahan posisi tubuh misal dari posisi berbaring ke posisi duduk.

“Kalau posisi duduk harus bersandar. Kalau posisi duduk tegak malah tekanan darahnya naik,” imbuh Erwinanto.

2. Lengan sejajar dengan jantung

Sembari duduk, lengan dijulurkan dan sejajar dengan jantung. Jika lengan posisinya terlalu rendah, sebaiknya ditopang dengan benda lain. Sedangkan posisi kaki menapak lantai bukan salah satu diangkat dan disilangkan.

“Ini juga berlaku saat pengukuran dengan (tensimeter) digital. Lengan musti setinggi jantung, sedangkan alat ukur sejajar dengan pembuluh darah yang akan ditekan,” kata Erwinanto.

Lihat juga: Gejala Demensia, Bisa Dialami sejak Usia Muda

3. Penempatan cuff

Perlu identifikasi pembuluh darah yang akan ditekan dengan alat. Baru kemudian cuff atau bagian dari alat ukur dililitkan di lengan bagian atas kira-kira 2,5 centimeter dari pelipatan siku.

Cara dan Tahapan Mengukur Tekanan Darah “Cuff diikatkan pada lengan atas, tidak longgar, tidak pula terlalu kencang,” saran dia.

Tenaga medis dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malang memeriksa tekanan darah petugas penghitung suara saat Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilu 2019 di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kedungkandang, Malang, Jawa Timur, Selasa (23/4/2019). Dinas Kesehatan setempat menyiagakan 30 tenaga medis dan 10 mobil ambulan untuk memberikan layanan kesehatan gratis bagi para petugas penghitung suara yang kelelahan atau sakit saat bertugas. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/hp.

4. Pompa 3 kali

Saat alat sudah terpasang, letakkan jari untuk mendeteksi denyut nadi. Kemudian pompa alat hingga 180 mmHg, sampai denyut nadi hilang lalu turunkan tekanan dengan melepas ke udara dengan kecepatan 3 mmHg per detik. Kalau terlalu cepat dilepaskan, kata Erwinanto, Anda bisa kehilangan detak yang seharusnya dideteksi alat.

Anda musti memompa sebanyak tiga kali secara berurutan dengan jeda 1-2 menit.

“Bagaimana mengambil keputusan (angka) tekanan darah? Merata-rata kedua dan terakhir, itulah tekanan darah kita. Kalau pertama dan kedua itu tekanan darah cenderung tinggi,” ucap dia lagi.

Sumber : Poker Pelangi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *