Poker Pelangi – Nah perlu di ketahui, sebelum abad 20, pengobatan tidak menemui tempat terbaiknya seperti sekarang. Beberapa dokter bahkan masih memegang kepercayaan primitive sebagai dasar mereka menyembuhkan pasien yang sakit. Tokoh terkenal mati ditangan dokternya Sementara itu banyak faktor yang mempengaruhi para dokter di zaman tersebut kurang cakap dalam mengobati para pasiennya. Mulai dari kurangnya pengetahuan akan penyakit, metode penyembuhan yang masih jauh dari kata baik. Hingga teknologi yang belum muncul pada zamannya. Sejarah sendiri banyak mencatat tokoh-tokoh terkenal yang meninggal justru ditangan dokter mereka sendiri. Penasaran? lanjut kebawah deh, Have good read yak
1 . King George V, mati di tangan dokternya atas permintaan “bermartabat” keluarganya

Hari-hari terakhir seorang raja seharusnya di habiskan dengan damai sembari menunggu kematian menjemput. Namun tidak begitu dengan King George V. Dia menghabiskan tahun-tahun kehidupan terakhirnya dengan penyakit merusak yang diakibatkan oleh kebiasaan buruknya merokok. Sehingga penyakit emphysema yaitu pembekakan paru-paru, radang selaput dada, dan bronchitis menjadi teman baginya dalam menunggu jemputan kematian. Adalah Lord Dawson dokter pribadinya yang mengeluarkan pengumuman “Sang raja dengan damai sedang menuju akhir hayatnya”. Dan pada tanggal 20 januari 1936 pada pukul 11.55 malam, Raja resmi dinyatakan wafat. Tokoh terkenal mati ditangan dokternya
50 tahun kemudian
Catatan dari mendiang Lord Dawson dirilis dan membuat publik protes keras atas apa yang sebenarnya terjadi. King George V diketahui bukan meninggal dikarenakan penyebab alami yang banyak disebut-sebut. Melainkan karena suntikan fatal yang mengandung tiga per empat gram morfin dan satu gram kokain yang sengaja diberikan Lord Dawson. Tindakan itu diketahui dilakukan karena dua alasan. Pertama, bahwa sang raja jelas-jelas tengah sekarat dalam penyakitnya, sehingga dirasa tidak layak bagi martabatnya dan akan membuat keluarganya sedih. Kedua adalah permintaan keluarganya sendiri bahwa berita kematian raja harus muncul pertama kali di edisi koran pagi Times, bukannya di koran sore yang “kurang pantas” atau siaran radio BBC yang baru saja mengudara. Hadeuh, sampe segitunya yak. Poker Pelangi
2 . King Charles II, menjadi bahan kelinci percobaan dokternya

King Charles II dari Inggris benar-benar diketahui menderita menjelang kematian menjemputnya. Bagaimana tidak, sang dokter diketahui menghabiskan 4 hari waktu terakhir sang raja untuk mencoba semua metode pengobatan keji tanpa ada satu pun yang berhasil. Berulang kali sang raja berdarah, dicuci, di pompa, perutnya, di bekam, serta melepuh dan berkeringat akibat metode pengobatan oleh seorang dokter yang kebingungan. Pada akhirnya raja meninggal dikarenakan apopleksia – istilah yang dulu biasa digunakan untuk kondisi kehilangan darah dan kehilangan kesadaran. yang mana keadaan ini disebabkan oleh metode pengobatan yang dilakukan dokter tadi, sehingga dapat dipastikan sang raja meninggal karena kesalahan dokternya sendiri, bukan oleh penyakit yang sebagaimana yang disebutkan setelah kematiannya. Bad luck sekali
Baca Juga : Lembah Harau Tak Kalah Cantik Dengan Pemandangan Eropa.
3 . Alexander Agung “Pengobatan ku terlalu banyak dokter”

Juni 323 SM, terserang demam setelah pesta mabuk-mabukan selama dua hari penuh, Alexander Agung mendapati dirinya dalam keadaan melemah, berangsur-angsur tidak dapat bicara, hingga 12 hari kemudian kematian menjemputnya. Tapi cerita tidak berhenti sampai disitu. Banyak teori bermunculan tentang penyebab kematiannya, termasuk yang mengatakan dia dibunuh dengan cara diracun. Tetapi penjelasan yang paling memungkinkan adalah dia mati dikarenan overdosis obat “Hellebore”, yaitu sejenis obat herbal dari dokternya sendiri. Konon kata terakhir Alexander Agung sebelum kematiannya menjemput adalah
“Aku meninggal karena pertolongan yang terlalu banyak dokter”
4 . George Washington, penyedotan darah yang berlebihan

Bapak pendiri Amerika ini hampir pasti meninggal dikarenakan dokternya sendiri. Washington jatuh sakit pada 13 desember 1799, setelah malam sebelumnya kehujanan ketika berkeliling di kebunnya sendiri, dan bukannya mengeringkan diri. Dia malah melanjutkan makan dengan keadaan baju yang basah. Hari sabtu, keadaannya memburuk, sehingga dia meminta tolong kepada penjaga kebunnya untuk menyedot sebagian darahnya, tukang kebun berhasil menyedot sekitar satu setengah cangkir (300 mililiter). Beberapa jam kemudian dua orang dokter tiba dan masing-masing menyedot darah Washington. Dalam jumlah banyak sehingga diketahui Washington kehilangan hampir setengah volume darah tubuhnya dalam sehari. Tidak hanya itu,dia juga diberikan obat pencahar, muntah-muntah, dan melepuh pada bagian tertentu tubuhnya. Keadaan semakin memburuk, Washington mengalami dehidrasi, sehingga alih-alih sembuh, pada sore harinya kondisi darahnya menjadi kental, lengket, dan mengalir lambat, dan pada malam harinya, kematian pun menjemputnya. Salah siapa jadi nih? tukang kebon apa dokternye?
POPULER
KESEHATAN
Ketiak Kamu Hitam? Obati Dengan Cara Ini!
BERITA UNIK
Daftarkan Domba Miliknya ke Sekolah Dasar
BERITA UNIK
4 Makanan Unik Dan Viral Di Jepang
BERITA UNIK
lelaki Ini Minum Air Lewat Hidung dan Keluar Dari Mata
KESEHATAN
6 Manfaat Dari Rutin Mengonsumsi Lengkuas
BERITA UNIK
10 Minuman Beralkohol Termahal Di Dunia
ADUQ
Ini 6 Alasan Kamu Perlu Terjun ke Ranah Podcast
KESEHATAN
Diet Sehat Untuk Menurunkan Berat Badan
BERITA UNIK
Ini Asal Usul Martabak Di Indonesia
BERITA UNIK
Pekerjaan Unik yang Bergaji Besar, Salah Satunya Pengumpul Urin Rusa
INFO WITHDRAW
Kemenangan Yang Besar Hanya Di POKERPELANGI
TIPS & TRICKS
Diet Air Putih Ini Jadi Viral
BERITA UNIK
Di Negara ini Bisa Beli Istri