Mencium aroma essential oil dapat meredakan stres dan memunculkan rasa rileks. Berikut tips tepat dalam menggunakan minyak esensial atau essential oil.

POKER ONLINE – Tak bisa dimungkiri mencium aroma wangi bisa menimbulkan perasaan tenang, nyaman juga meredakan stres. Minyak esensial atau essential oil dianggap mampu memberikan solusi akan kebutuhan aroma yang bukan hanya menyenangkan melainkan juga memberikan manfaat bagi tubuh.

Reinita Arlin Baskoro, dokter umum sekaligus tv host menuturkan, penggunaan essential oil merupakan warisan budaya leluhur. Namun begitu, Anda sebaiknya memperlakukan essential oil sebagai langkah pencegahan penyakit bukan untuk mengobati penyakit.

Essential oil sudah diakui jadi preventive medicine untuk herbal, bukan kuratif. Sebelum ke dokter, ada baiknya mengontrol stres, melakukan teknik pernapasan, relaksasi juga menghirup essential oil,” ucap Reinita saat press launch Tupperware Premium Essential Oil beberapa waktu lalu.

Meski begitu, Anda perlu mencermati beberapa hal sebelum menggunakan essential oil. Berikut tips yang penting diperhatikan saat memakai minyak esensial atau essential oil

1. Menggunakan diffuser atau carrier oil

Essential oil murni atau memiliki tingkatan therapeutic grade terbuat dari bahan alami. Anda tidak disarankan menggunakan minyak ini secara topikal atau secara langsung di kulit. Ada dua cara yang disarankan, yakni diteteskan pada diffuser dan dilarutkan dalam minyak pembawa atau carrier oil.

Biasanya pada diffuser, terdapat ketentuan volume air dan waktu alat akan bekerja. Perbandingan antara volume air dan essential oil akan bergantung pada saran penggunaan produk atau selera Anda. Semakin sedikit air maka akan semakin tajam aroma yang ditimbulkan.

Sedangkan untuk keperluan dioles langsung, Anda perlu mencampurkannya dengan minyak lain seperti minyak zaitun, minyak kelapa (VCO) atau minyak lain yang cocok untuk kulit Anda. Campuran ini dioles pada bagian persendian terutama pada pergelangan tangan.

2. Tes alergi dan sensitivitas kulit

“Semua yang dioles di badan dicek dulu. Sampai saat ini belum ada jurnal yang mengatakan essential oil menimbulkan alergi, tapi sensitivitas tiap orang beda-beda tergantung pemakaiannya seperti apa,” jelas Reinita.

Dia menyarankan untuk mengetes essential oil pada lengan bagian dalam. Cukup sedikit dan biarkan untuk melihat reaksinya. Jika tidak menimbulkan reaksi alergi maka campuran ini aman Anda gunakan. Namun jika timbul reaksi alergi maka tambahkan volume carrier oil.

3. Hindari lemongrass untuk ibu hamil

Meski tidak semua, pada beberapa kasus penggunaan lemongrass essential oil atau minyak serai bisa mempengaruhi ibu hamil. Essential oil bisa memberikan dampak terlebih pada ibu hamil yang sensitif terhadap bau.

Oleh karena itu ibu hamil sebaiknya cermat memilih essential oil. Jika memang merasa aromanya terlalu tajam, mungkin volume carrier oil atau air pada diffuser ditambah.

4. Tunggu bayi berusia 3-6 bulan

Apakah penggunaan essential oil pada bayi, aman?

Ibu kerap bertanya-tanya menyoal keamanan essential oil jika digunakan pada anak. Reinita menyarankan untuk penggunaan essential oil (dengan diffuser) pada bayi sebaiknya di usia paling tidak 3 bulan. Namun dalam riset lain ada pula yang menyarankan usia 6 bulan.

Penggunaan essential oil secara topikal sebaiknya memperhatikan sensitivitas kulit. Apalagi bayi memiliki kulit jauh lebih sensitif daripada kulit orang dewasa.

“Untuk berjaga-jaga, lebih baik 1 tetes dilarutkan dengan 10 mililiter carrier oil. Tes dulu reaksi alergi dan sensitivitas. Dilihat sehari, kalau enggak apa-apa besok bisa dipakai untuk pijat bayi,” Reinita menyarankan.

5. Bersihkan saat timbul reaksi alergi

Saat reaksi alergi timbul, sebaiknya bersihkan permukaan kulit dengan air dan sabun. Reinita berkata, Anda bisa mencoba menggunakan essential oil lagi keesokan harinya.

Namun jika masih ada reaksi alergi termasuk kulit kemerahan, gatal atau, seperti ada sensasi panas, maka sebaiknya konsultasikan ke dokter. Selama menunggu konsultasi dengan dokter, gunakan pelembap untuk melindungi kulit tetap terhidrasi dan terhindar dari infeksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *