Poker Pelangi : Rawit Melimpah untuk Kesehatan
Pecinta cabe rawit rasanya tak puas jika harus makan tanpa ada sensasi pedas. Terlebih, secara medis cabe rawit telah lama di gunakan sebagai bagian dari pengobatan alternatif atau herbal. Manfaat cabe rawit beragam, mulai dari menurunkan tekanan darah hingga menekan rasa lapar.
Namun jangan berlebihan mengonsumsi cabe rawit karena dapat menyebabkan sakit perut. Orang yang mengonsumsi obat pengendali tekanan darah juga sebaiknya berkonsultasi dulu sebelum makan cabe rawit dalam jumlah banyak.
1. Baik untuk sistem pencernaan

Cabe rawit dapat memperlancar sistem pencernaanKomponen dalam cabe rawit dapat membantu melindungi pencernaan dari infeksi, memaksimalkan produksi cairan pencernaan, serta membantu distribusi enzim ke perut. Hal ini di lakukan dengan memberikan stimulasi kepada saraf di perut sehingga melindungi dari cedera.Banyak anggapan bahwa makanan pedas yang mengandung cabe rawit dapat mengakibatkan tukak lambung. Namun ada penelitian yang menyebutkan sebaliknya. Kandungan capsaicin dalam cabe rawit membantu mengurangi risiko tukak lambung. Namun jangan terburu-buru memutuskan mengonsumsi cabe rawit apabila Anda memiliki riwayat maag/gastritis, risiko masalah pencernaan tetap harus menjadi perhatian.
2. Baik untuk metabolisme tubuh
Kandungan capsaicin dalam cabe rawit membantu memaksimalkan pembakaran kalori. Proses ini di sebut diet-induced thermogenesis yang membantu memaksimalkan metabolisme seseorang. Dalam sebuah studi, orang yang mengonsumsi sarapan mengandung capsaicin membakar 51% kalori lebih banyak di bandingkan dengan yang tidak mengonsumsinya. Namun jika hal ini di lakukan terus menerus dalam jangka panjang, tubuh akan beradaptasi pada efeknya sehingga kadar pembakaran kalori tidak lagi sama.
3. Mengurangi nafsu makan
Menariknya, cabe rawit dapat membantu mengurangi nafsu makan sekaligus merasa kenyang lebih lama. Dalam sebuah studi, manfaat cabe rawit ini di duga berkaitan erat dengan efeknya mereduksi produksi hormon ghrelin. Penelitian menyebutkan orang yang
Rawit Melimpah untuk Kesehatan
mengonsumsi capsaicin terbukti makan lebih sedikit sepanjang hari di bandingkan dengan yang tidak. Lebih spesifik lagi, orang yang mengonsumsi suplemen capsaicin makan 10% lebih sedikit, sementara yang mengonsumsi minuman dengan capsaicin makan 16% lebih sedikit.
4. Potensi turunkan tekanan darah
Kandungan capsaicin dalam cabe rawit berpotensi menurunkan tekanan darah. Dalam uji laboratorium terhadap tikus, konsumsi cabe rawit dalam jangka panjang membantu menurunkan tekanan darah.Dalam studi lainnya, terbukti pula bahwa capsaicin membantu membuat pembuluh darah babi menjadi rileks dan menurunkan tekanan darahnya. Namun masih perlu penelitian lebih lanjut terhadap manusia.
5. Potensi meredakan nyeri
Capsaicin memiliki kemampuan meredakan nyeri apabila di aplikasikan langsung ke kulit. Ini terjadi karena capsaicin mereduksi substansi P, molekul protein kecil yang memberi sinyal rasa sakit ke otak. Semakin sedikit substansi P di produksi, sinyal rasa sakit tak bisa lagi sampai ke otak. Umumnya, krim yang mengandung capsaicin di gunakan untuk mengatasi nyeri sendi, sakit pascaoperasi, atau masalah saraf. Namun jangan aplikasikan krim ini pada luka terbuka.
6. Potensi sembuhkan psoriasis

Capsaicin dalam cabe rawit dapat menyamarkan psoriasisPenyakit autoimun seperti psoriasis tidak bisa di obati. Namun, krim dengan kandungan capsaicin di sebut dapat mengobati rasa sakit dan menyamarkan luka akibat psoriasis.Dalam sebuah studi, pasien penderita psoriasis yang d iberikan obat topikal mengandung capsaicin merasakan gatal, kemerahan, dan kulit kering jauh berkurang. Ini juga berkaitan dengan produksi substansi P dalam tubuh.
7. Potensi redakan risiko kanker
Kandungan capsaicin dalam cabe rawit dapat menurunkan risiko terjadinya kanker. Substansi ini dapat membantu memperlambat pertumbuhan sel kanker. Bahkan, sel kanker dapat dilawan dalam kasus kanker prostat, pankreas, dan kulit.Namun temuan menjanjikan ini masih perlu penelitian lebih banyak. Sejauh ini, penelitian hanya berbasis uji laboratorium dan tes pada binatang. Sementara efeknya pada manusia masih belum diulas lebih lanjut.
POPULER
KESEHATAN
Ketiak Kamu Hitam? Obati Dengan Cara Ini!
BERITA UNIK
Daftarkan Domba Miliknya ke Sekolah Dasar
BERITA UNIK
4 Makanan Unik Dan Viral Di Jepang
BERITA UNIK
lelaki Ini Minum Air Lewat Hidung dan Keluar Dari Mata
KESEHATAN
6 Manfaat Dari Rutin Mengonsumsi Lengkuas
BERITA UNIK
10 Minuman Beralkohol Termahal Di Dunia
ADUQ
Ini 6 Alasan Kamu Perlu Terjun ke Ranah Podcast
KESEHATAN
Diet Sehat Untuk Menurunkan Berat Badan
BERITA UNIK
Ini Asal Usul Martabak Di Indonesia
BERITA UNIK
Pekerjaan Unik yang Bergaji Besar, Salah Satunya Pengumpul Urin Rusa
INFO WITHDRAW
Kemenangan Yang Besar Hanya Di POKERPELANGI
TIPS & TRICKS
Diet Air Putih Ini Jadi Viral
BERITA UNIK
Di Negara ini Bisa Beli Istri