Perbedaan Hubungan Seks Setelah Menopause

Perbedaan Hubungan Seks Setelah Menopause; Tak perlu lagi merasakan melilitnya perut saat menstruasi,

tidak ada ketakutan untuk hamil, hingga tak perlu khawatir soal jerawat hormonal.

Kehidupan perempuan setelah menopause terdengar cukup indah tanpa masalah-masalah itu, kan?

Namun, pengaruh menopause ternyata jauh lebih dari itu. Fase yang menandai berhentinya fungsi organ seksual ini berpengaruh besar

terhadap kehidupan seks dengan pasangannya. Kunci dari perubahan ini terletak pada menurunnya hormon seksual.

Ingin tahu seperti apa perubahan yang terjadi? Apakah kualitas hubungan seks akan menurun? Simak penjelasannya berikut ini!

Perbedaan Hubungan Seks Setelah Menopause

Libido menurun, gairah tidak seperti sebelumnya

Salah satu pertanyaan yang sering diajukan mengenai menopause adalah apakah libido

atau gairah seksual menurun daripada sebelumnya? Kunci dari hal ini terletak pada hormon estrogen dan testosteron.

Sayangnya, ketika menopause kedua hormon tersebut menurun cukup drastis. Perempuan pun lebih sulit untuk terangsang.

Menurut studi “Sexual functioning in 4,418 postmenopausal women participating in UKCTOCS:

a qualitative free-text analysis” tahun 2019, masalah ini dialami setidaknya oleh 16 persen perempuan menopause.

Vagina terasa lebih kering dari biasanya

Penurunan hormon estrogen juga berdampak pada menurunnya kelembapan vagina.

Jika biasanya selalu ada cairan “di bawah sana”, setelah menopause kamu akan merasa kulit di area tersebut kering dan tidak elastis.

Menurut data laman Harvard Medical School, ini merupakan masalah yang terjadi pada 50-70 persen perempuan yang telah menopause.

Tak sampai di sini saja, vagina yang mengering akan menimbulkan masalah berikutnya, yakni seks yang terasa lebih sakit.

Hubungan seks terasa lebih sakit

Karena lendir yang berperan sebagai lubrikan alami vagina mengering, hubungan seks pun terasa lebih sakit daripada biasanya.

Laman Menopause menjelaskan bahwa lebih dari 45 perempuan dan pasangannya harus bekerja lebih ‘ekstra’ untuk mengurangi rasa sakit tersebut.

Memang sekilas terdengar tidak menyenangkan, tapi ada sejumlah cara untuk mengatasi masalah ini.

Pertama, sediakan lubrikan tambahan yang bisa dibeli di toko obat.

Opsi kedua adalah dengan menggunakan pelembap vagina.

Terakhir, kamu juga bisa mengonsumsi espemifeme yang bisa membuat jaringan vagina menebal, sehingga mengurangi rasa sakit saat bercinta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *