Penyebab Khusus Orang Mengalami Alergi Telur

Penyebab Khusus Orang Mengalami Alergi Telur
Selain kacang-kacangan, udang, kepiting, atau susu sapi, coba tebak apalagi makanan atau minuman yang bisa menyebabkan alergi? Bagaimana dengan telur?

Pertanyaanya, apa sih penyebab alergi telur? Ada penyebab khusus yang membuat seseorang mengidap alergi telur? Lalu, bagaimana sih cara mengetahui alergi telur pada anak?

Reaksi Imun yang Berlebihan
Sama seperti kasus alergi lainnya, alergi telur ini terjadi akibat sistem imunitas yang beraksi secara berlebihan terhadap zat atau benda tertentu. Dalam kasus alergi telur, sistem imun bereaksi terhadap telur atau makanan yang mengandung telur, meski sebenarnya tak berbahaya bagi tubuh.

Ketika seseorang mengidap alergi telur, maka sistem imun tubuhnya akan menganggap protein dalam telur sebagai zat berbahaya. Selanjutnya, sistem imun ini akan merespons dengan melepaskan zat histamin untuk melindungi tubuh.

Lalu, adakah penyebab khusus seseorang mengidap alergi telur?

Penyebab khusus sebenarnya tidak ada, tetapi umumnya alergi telur terjadi pada anak-anak. Kasus alergi telur biasanya menyerang anak yang berusia 6 hingga 15 bulan.

Bagaimana dengan orang dewasa? Faktanya, kasus alergi telur pada orang dewasa terbilang jarang. Sebab saat menjelang remaja atau ketika sistem pencernaan lebih matang, reaksi alergi terhadap telur sudah lebih jarang terjadi.

Selain hal-hal di atas, ada pula beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya alergi telur, yaitu:

Memiliki orangtua dengan riwayat alergi makanan atau penyakit asma.

Mengalami eksim atopik.

Putih Telur dan Gejalanya
Oleh sebab itu, sebaiknya orangtua perlu menunda pemberian putih telur sampai anak berusia satu tahun untuk mencegah. Ada pula bahan non makanan yang mengandung telur yang bisa memicu alergi. Misalnya, sampo, vaksin, dan bahan riasan wajah. Penyebab Khusus Orang Mengalami Alergi Telur

Selanjutnya, bagaimana dengan gejala alergi telur? Reaksi alergi telur ini bisa berbeda-beda pada tiap orang. Reaksinya biasanya terjadi tak lama setelah mengonsumsi atau terpapar bahan yang mengandung telur. Gejala yang timbul bisa ringan, sedang, hingga parah. Misalnya, biduran, hidung tersumbat (bersin-bersin), batuk, sesak napas, mengi, gangguan pencernaan, mata terasa gatal, hingga bibir atau kelopak mata membengkak. Poker Online

Sementara itu, reaksi yang parah atau anafilaksis yang bisa membahayakan nyawa, gejalanya beda lagi. Gejalanya ditandai dengan sulit bernapas karena ada benjolan (pembengkakan) di tenggorokan sehingga saluran udara terhambat. Selain itu, bisa juga ditandai dengan perut terasa nyeri dan kram, dan syok yang ditandai dengan penurunan tekanan darah secara signifikan, pusing, hingga kehilangan kesadaran.

BACA JUGA : Alergi Telur Harus Hindari Makan Roti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *