PokerPelangi – Penyebab Hipertermia, Mungkin kamu sudah pernah dengar hipotermia, yaitu kondisi ketika suhu tubuh turun ke tingkat yang sangat rendah. Kondisi sebaliknya juga bisa terjadi, yaitu suhu tubuh naik terlalu tinggi dan mengancam kesehatan. Kondisi ini dikenal sebagai hipertermia atau hyperthermia.

Penyebab Hipertermia, Baca 4 Pencegahannya

Hipertermia sebenarnya adalah istilah umum. Ini mengacu pada beberapa kondisi yang dapat terjadi ketika sistem pengaturan panas tubuh tidak dapat menangani panas di lingkungan.

Seseorang dikatakan mengalami hipertermia jika suhu tubuh di atas 40 derajat Celcius. Sebagai perbandingan, suhu tubuh 35 derajat Celcius atau lebih rendah dianggap hipotermia. Sementara itu, suhu tubuh rata-rata adalah 37 derajat Celcius.

1. Jenis

Penyebab Hipertermia
  • Heat cramp: Merupakan kejang otot hebat akibat keringat yang berlebih. Kram otot dapat terjadi jika kamu kehilangan banyak elektrolit (garam dan zat penting lainnya dalam cairan tubuh) melalui keringat. Kondisi ini sering terjadi di lengan, tangan, kaki bagian bawah, dan kaki.
  • Heat exhaustion atau kepanasan parah: Kondisi ini lebih serius dari heat cramp. Suhu tubuh mungkin bisa setinggi 60 derajat Celcius. Heat exhaustion bisa menyebabkan heat stroke.
  • Heat rash atau ruam panas. Bila kamu banyak berkeringat dalam cuaca panas dan lembap, mungkin kamu akan mengembangkan iritasi kulit yang disebut heat rash. Kondisi kulit ini akan tampak seperti sekelompok kecil, jerawat merah, atau lecet. Ruam panas biasanya muncul di lipatan siku, di bawah payudara, di dekat selangkangan, atau di dada dan leher bagian atas.
  • Heat stress: Ini dapat terjadi kalau bidang kerja kamu mengharuskan bekerja dalam kondisi panas. Contohnya termasuk petugas pemadam kebakaran, penambang, dan pekerja konstruksi. Heat stress dapat menyebabkan heat exhaustion atau heat stroke.
  • Heat stroke: Bentuk paling parah dari hipertermia adalah heat stroke. Ini merupakan kondisi mengancam jiwa yang menyebabkan suhu tubuh mengalami kenaikan di atas 40 derajat Celcius. Ini dapat menyebabkan masalah pada otak dan organ-organ tubuh lainnya. Heat stroke khususnya sangat berbahaya jika suhu tubuh naik hingga lebih dari 41,1 derajat Celcius.

2. Penyebab dan faktor risiko

Penyebab Hipertermia

Hipertermia terjadi saat tubuh tidak mampu lagi melepaskan cukup panas untuk mempertahankan suhu normal, mengutip Medical News Today.

Tubuh memiliki mekanisme coping yang berbeda untuk membuang kelebihan panas tubuh. Sebagian besar lewat napas, keringat, dan meningkatkan aliran darah ke permukaan kulit. Namun, ketika lingkungan di luar lebih hangat daripada di dalam tubuh, udara luar terlalu hangat atau lembap untuk secara pasif menerima panas dari kulit dan menguapkan keringat, ini menyulitkan tubuh untuk melepaskan panas.

Saat panas berlebih berlangsung, makin banyak kelembapan dan elektrolit yang hilang dari tubuh, menurunkan tekanan darah dan membatasi keringat.

Aktivitas fisik dalam cuaca yang sangat panas dan lembap adalah paling umum. Saat berolahraga, tekanan darah naik untuk memberikan lebih banyak oksigen ke jaringan tubuh yang kerja, meningkatkan suhu tubuh dan kerja yang harus dilakukan tubuh untuk mempertahankan suhu yang stabil.

Penyebab Hipertermia, Baca 4 Pencegahannya

Walaupun kurang umum, hipertermia juga bisa terjadi saat seseorang beristirahat, terutama selama gelombang panas yang ekstrem (heat wave). Orang-orang yang sedang dalam pengobatan tertentu, diet, dan dengan kondisi medis tertentu juga bisa terdampak hipertermia bahkan saat mereka beristirahat.

Beberapa risiko yang dapat meningkatkan risiko hipertermia antara lain:

  • Usia di bawah 16 tahun atau lebih dari 65 tahun.
  • Kondisi kekebalan tubuh.
  • Jantung.
  • Tekanan darah atau sirkulasi.
  • Paru-paru, ginjal, dan hati.
  • Dehidrasi, terutama dehidrasi kronis.
  • Kondisi metabolik.
  • Diabetes.
  • Kondisi kelenjar keringat atau keringat.
  • Obesitas.
  • Asupan alkohol yang berlebihan.
  • Merokok.
  • Berat badan di bawah normal.
  • Gastroenteritis.
  • Obat-obatan untuk sistem saraf pusat, termasuk antihistamin, antipsikotik, dan beta-blocker.
  • Pola makan rendah sodium atau garam.
  • Penggunaan obat-obatan terlarang, terutama ganja sintetis.
  • PokerPelangi

3. Gejala

Hipertermia akan bergantung pada tingkat keparahannya dan seberapa panas suhu tubuh. Gejala overheating mungkin berkembang sangat cepat atau selama berjam-jam atau berhari-hari.

Dehidrasi ringan cenderung menyebabkan gejala ringan, seperti sakit kepala dan kram otot.

Tanpa penanganan tepat, ini dapat mengakibatkan suhu tubuh sangat tinggi dan kondisi yang mengancam nyawa, termasuk kegagalan organ dan kematian.

Berikut ini gejala hipertermia berdasarkan jenisnya:

Heat fatigue dan heat cramp

  • Keringat berlebihan.
  • Kelelahan.
  • Kulit merah atau tampak merona.
  • Otot kram, kejang, dan nyeri.
  • Sakit kepala atau pusing ringan.
  • Mual

BACA JUGA : Xerophthalmia, Baca 4 Penyebabnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *