Penting sekali bagi seorang ibu untuk konsultasi kehamilan

Penting sekali bagi seorang ibu untuk konsultasi kehamilan
Saat sedang hamil, ibu akan memiliki rutinitas baru, yaitu melakukan konsultasi kehamilan pada dokter kandungan.

Saat melakukan konsultasi kehamilan, ibu hamil juga bisa mengajukan pertanyaan seputar kehamilan, seperti perkiraan tanggal jatuh tempo, panduan nutrisi, dan aktivitas yang penting bagi ibu hamil, serta bagaimana proses persalinan nanti. Lantas, seberapa sering ibu harus melakukan konsultasi kehamilan?

Jadwal Kunjungan Konsultasi Kehamilan

Jumlah kunjungan ke dokter yang perlu ibu lakukan selama kehamilan biasanya sekitar 10-15 kali. Untuk kehamilan yang sehat, berikut jadwal kunjungan prenatal yang direkomendasikan:

4 sampai 28: 1 kunjungan tiap bulan.28 sampai 36: 1 kunjungan tiap 2 minggu.36 sampai lahir: 1 kunjungan setiap minggu.

Frekuensi kunjungan prenatal meningkat pada trimester ketiga karena komplikasi kehamilan tertentu seperti preeklamsia lebih mungkin muncul pada usia kehamilan tersebut. Selain itu, masalah dengan pertumbuhan bayi juga cenderung muncul di akhir kehamilan. Jadi, dokter kandungan mungkin ingin mengukur berat badan, lingkar perut, dan faktor lain lebih sering pada trimester terakhir.

Perawatan prenatal penting untuk kesehatan ibu dan bayi. Faktanya, ibu yang tidak mendapatkan perawatan prenatal lebih berpotensi untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Ketika dokter memeriksa ibu hamil secara teratur, ia bisa menemukan masalah sejak dini dan mengobatinya segera, sehingga ibu bisa memiliki kehamilan yang sesehat mungkin. Penting sekali bagi seorang ibu untuk konsultasi kehamilan

Kondisi Kehamilan yang Perlu Perhatian Khusus

Jadwal kunjungan konsultasi kehamilan di atas tidak pasti, melainkan masih bisa berubah. Dokter akan memutuskan seberapa sering ibu harus melakukan konsultasi kehamilan berdasarkan kondisi kesehatan ibu.

Dokter mungkin akan memperbanyak jumlah kunjungan prenatal bila ibu memiliki masalah kesehatan sebelum hamil atau bila masalah berkembang selama kehamilan. Ibu hamil mungkin juga perlu melakukan tes tambahan untuk memastikan ibu dan bayi tetap sehat.

Berikut kondisi kehamilan yang memerlukan konsultasi kehamilan lebih sering:

Hamil di Usia 35 Tahun ke Atas
Untungnya, kebanyakan wanita di usia akhir 30-an dan awal 40-an melahirkan bayi yang sehat dan kuat. Namun, setelah usia 35, ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan cacat lahir. Ibu juga memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi selama kehamilan.

Memiliki Masalah Kesehatan Sebelum Hamil

Dokter akan membantu ibu untuk mengelola kondisi kesehatan tersebut dengan cermat, sehingga tidak memengaruhi kehamilan atau kesehatan bayi ibu. Masalah kesehatan lain, seperti asma, lupus, anemia, atau obesitas juga memerlukan konsultasi kehamilan lebih sering. Penting sekali bagi seorang ibu untuk konsultasi kehamilan

Masalah Medis yang Berkembang Selama Kehamilan
Selama konsultasi kehamilan, dokter akan mencari komplikasi yang bisa terjadi setelah ibu hamil. Hal itu termasuk preeklamsia atau tekanan darah tinggi terkait kehamilan, dan diabetes gestasional, sejenis diabetes yang terjadi selama kehamilan. Bila ibu mengalami salah satu dari kondisi kesehatan ini, ibu mungkin perlu lebih sering mengunjungi dokter agar bisa mengawasi kesehatan ibu.

Risiko Persalinan Prematur
Bila ibu memiliki riwayat persalinan prematur, atau bila ibu mulai menunjukkan tanda-tanda persalinan prematur, dokter akan memantau ibu lebih sering. Poker Online

BACA JUGA : Penyakit Ini Dapat Terjadi Karena Kolesterol Tinggi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *