Peneliti Indonesia Temukan Solusi Hentikan Wabah DBD

PokerPelangiLoungePeneliti Indonesia dan Australia telah melakukan uji coba pada teknik yang mereka yakini berpotensi memberantas virus dengue. Virus tersebut merupakan penyebab penyakit demam berdarah dengue atau DBD yang mematikan di Asia Tenggara dan belahan dunia lainnya. Peneliti Temukan Solusi Hentikan Wabah DBD

Kasus infeksi virus dengue atau DBD setiap tahunnya terus meningkat. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) saja, pada 2019 tercatat kasus tertinggi yaitu 4,2 juta kasus, di mana sebelumnya pada 2010 ada di angka 2,4 juta. Dapat dikatakan bahwa setengah populasi dunia berisiko tertular penyakit ini di masa depan.

Menurut laporan South China Morning Post, peneliti menyuntikkan nyamuk Aedes aegypti dengan bakteri alami yang disebut Wolbachia. Upaya ini terbukti mampu menghalangi kemampuan serangga untuk menularkan virus termasuk demam berdarah tanpa menekan populasi nyamuk.

Peneliti Temukan Solusi Hentikan Wabah DBD

Dua tahun kemudian, para ilmuwan menemukan penurunan 77 persen insiden demam berdarah di daerah tempat nyamuk terinfeksi Wolbachia. Hasil rinci penelitian ini direncanakan akan dipresentasikan pada konferensi ilmiah internasional pada November mendatang dan diterbitkan dalam jurnal peer-review. Poker Online

Nyamuk DBD

Terkait dengan masifnya kasus demam berdarah, WMP menjelaskan ada dua faktornya, pertama nyamuk Aedes aegypti cenderung hidup di dekat perkotaan, dan seiring dengan pertumbuhan populasi kota, nyamuk memiliki peluang untuk makan dan berkembang biak dengan baik.

Alasan keduanya ialah perubahan iklim yang memperluas jangkauan nyamuk lebih jauh ke utara, yang nantinya akan muncul kasus demam berdarah pada wilayah yang sebelumnya tidak pernah ada kasus demam berdarah.

Nyamuk

Salah satu kunci dari keberhasilan penelitian ini adalah edukasi yang tak kenal lelah pada masyarakat menyoal bakteri Wolbachia yang diusuntikkan ke nyamuk.

“Dari penelitian ini, akan dilakukan pengujian lebih besar lagi dengan sasaran 75 juta orang di seluruh dunia selama lima tahun ke depan,” kata Janina Khayali, direktur WMP untuk Amerika. Ia pun yakin bahwa teknik ini dapat diterapkan di Amerika Latin dan Asia secara lebih luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *