PokerPelangi – Pemeriksaan Prenatal, Selama proses kehamilan berlangsung, janin dilindungi oleh cairan amnion atau air ketuban yang mengandung hormon, enzim, protein, zat lain, hingga sel-sel tertentu.
Pemeriksaan Prenatal Sampel Air Ketuban
Amniosentesis adalah prosedur tes prenatal dengan pengambilan sampel air ketuban untuk memeriksa kondisi janin dalam kandungan. Amniosentesis memungkinkan dokter mengidentifikasi kondisi janin terkait dengan masalah genetik atau kecacatan lahir.
Ingin tahu lebih lanjut tentang salah satu tes prenatal ini? Yuk, baca sampai habis!
1. Bagaimana prosedur amniosentesis dilakukan?

Melansir Healthline, prosedur pelaksanaan amniosentesis biasanya menggunakan jarum tipis dan panjang untuk mengambil sedikit cairan ketuban dalam jumlah yang tidak lebih dari 1 ons.
Hasil tes amniosentesis dapat membantu dokter menentukan keputusan terbaik terkait tindak lanjut pada kehamilan seseorang.
2. Kehamilan dengan risiko cacat lahir biasanya dianjurkan menjalani amniosentesis

- Pengujian genetik: amniosentesis genetik melibatkan pengambilan sampel air ketuban dan mengujinya dalam laboratorium untuk mengidentifikasi kondisi tertentu.
Dokter biasanya tidak merekomendasikan amniosentesis kepada ibu hamil yang mengalami kondisi tertentu, seperti hepatitis B, hepatitis C, atau HIV/AIDS.
3. Akurasi dan risiko amniosentesis

Salah satu risikonya adalah keguguran dalam 23 minggu pertama. Sementara itu, infeksi, cedera, kram, dan kelahiran prematur dapat menjadi komplikasi potensial yang dapat terjadi meski sangat jarang terjadi.
4. Alternatif prosedur lain

Melansir National Health Service, terdapat alternatif lain untuk menggantikan amniosentesis, yaitu dengan tes chorionic villus sampling (CVS).
Penerapan tes CVS melibatkan sampel kecil sel dari plasenta untuk pengujian. Namun, tetap ada risiko keguguran yang cenderung sama dengan amniosentesis, yakni 1 dari setiap 100 ibu hamil.
5. Hasil tes amniosentesis

Apabila hasil amniosentesis normal, kemungkinan besar janin dalam kandungan tidak memiliki kelainan genetik maupun kelainan kromosom.
Jika hasilnya tidak normal, ada kemungkinan masalah genetik atau kelainan kromosom. Hal tersebut tidak berarti mutlak, sehingga tes diagnostik tambahan mungkin akan direkomendasikan dokter untuk memastikannya.
Sebelum memutuskan menjalani amniosentesis, ada baiknya ibu hamil berdiskusi terlebih dahulu pada dokter untuk mempertimbangkan kemungkinan risiko dan komplikasi yang dapat terjadi.
Apabila mengalami demam, pendarahan, keputihan, atau sakit perut yang parah setelah melakukan amniosentesis, maka harus segera mengunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. PokerPelangi
BACA JUGA : Jenis Lemak Berdasarkan Letaknya Pada Tubuh
POPULER
KESEHATAN
Ketiak Kamu Hitam? Obati Dengan Cara Ini!
BERITA UNIK
Daftarkan Domba Miliknya ke Sekolah Dasar
BERITA UNIK
4 Makanan Unik Dan Viral Di Jepang
BERITA UNIK
lelaki Ini Minum Air Lewat Hidung dan Keluar Dari Mata
KESEHATAN
6 Manfaat Dari Rutin Mengonsumsi Lengkuas
BERITA UNIK
10 Minuman Beralkohol Termahal Di Dunia
ADUQ
Ini 6 Alasan Kamu Perlu Terjun ke Ranah Podcast
KESEHATAN
Diet Sehat Untuk Menurunkan Berat Badan
BERITA UNIK
Ini Asal Usul Martabak Di Indonesia
BERITA UNIK
Pekerjaan Unik yang Bergaji Besar, Salah Satunya Pengumpul Urin Rusa
INFO WITHDRAW
Kemenangan Yang Besar Hanya Di POKERPELANGI
TIPS & TRICKS
Diet Air Putih Ini Jadi Viral
BERITA UNIK
Di Negara ini Bisa Beli Istri