Part 2 dari 6 Teori Konspirasi Titanic Kecelakaan Titanic Disengaja

Teori lain menyebut, tragedi Titanic memang diniatkan terjadi, bukan sekedar kecelakaan.

Mereka yang meyakininya berpendapat, tiga penumpang kapal — John Jacob Astor IV, Benjamin Guggenheim, dan Isador Strauss — menentang pendirian bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve Bank.

Kematian ketiganya diduga diniatkan untuk memuluskan pendirian bank sentral tersebut pada tahun berikutnya, yakni 1913.

Ada sejumlah variasi dalam teori tersebut. Konon, ketiganya juga menentang undang-undang pajak penghasilan.

Yang lebih gila lagi, ada yang menyebut Ordo Jesuit atau J.P. Morgan memikat mereka ke Titanic untuk menjemput maut.

Apapun, nama John Jacob Astor IV, Benjamin Guggenheim, dan Isador Strauss tercatat dalam tinta emas dalam sejarah kecelakaan Titanic. Mereka tenggelam sebagai ‘gentleman’ — memberikan ruang bagi mereka di sekoci untuk anak-anak dan kaum perempuan.

John Jacob Astor tetap tinggal di kapal setelah mendudukkan istrinya yang sedang hamil ke sekoci, lalu melambaikan tangan perpisahan.

Part 2 dari 6 Teori Konspirasi Titanic

Isidor Straus, pemilik Macy juga memilih tinggal. Sang istri yang menolak naik ke sekoci tanpa pria yang ia cintai, ikut tenggelam.

Pun dengan Benjamin Guggenheim. Ia menolak naik sekoci. “Tak ada perempuan yang boleh ditinggalkan di atas kapal ini hanya karena Ben Guggenheim seorang yang pengecut,” kata dia, seperti dituturkan saksi mata.

Titanic Diserang Kapal Nazi U-Boat

Titanic tak hanya mewah, tapi juga kapal paling canggih pada masanya, termasuk mesinnya.

Oleh karena itu, sejumlah orang yakin, ia tenggelam karena kekuatan dari luar — yang bukan gunung es.

Sejumlah pendukung teori konspirasi meyakini, Titanic dihantam torpedo yang ditembakkan dari kapal perang Jerman atau U-Boat.

Kesaksian para korban, yang mengaku mendengar ledakan setelah kapal mulai tenggelam, dijadikan dasar teori itu.

Sejumlah saksi mata konon melihat sorot lampu pencarian di kejauhan, jauh sebelum kapal penyelamat datang.

Kutukan Mumi

  1. Kutukan Mumi
    Teori lain yang populer soal penyebab tenggelamnya Titanic mengaitkan dengan hal mistis. Kapal itu diduga korban sebuah ‘kutukan’.

Konon di antara kargo yang diangkut bahtera tersebut, terdapat sebuah mumi berjuluk ‘The Unlucky Mummy’, yang punya reputasi mengerikan: sebagai pembawa sial.

Mumi Mesir Kuno tersebut dikabarkan disimpan dalam sebuah peti batu atau sarkofagus. Ia disegel dengan kutukan-kutukan mengerikan — yang membuat Titanic, sekaligus gunung es yang ditabraknya ke akhir yang tragis.

Jasad yang diawetkan tersebut diduga adalah seorang putri dari Kerajaan Mesir Kuno yang bernama Amen-Ra. Ia diduga tewas misterius pada tahun 1.500 sebelum Masehi.

Kisah tersebut dikabarkan di sejumlah media pasca-tenggelamnya Titanic. Disebut-sebut, mumi tersebut disimpan ruang bawah tanah rahasia di British Museum.

Hanya replikanya yang dipajang. Hal itu dilakukan demi melindungi para staf dan pengunjung.

Kemudian, seorang ahli Mesir Kuno dari Amerika Serikat menemukan bahwa peti batu yang dipajang di museum Inggris itu palsu belaka. Maka, ia membujuk pihak museum agar artefak itu bisa ia beli untuk dibawa ke Amerika Serikat.

Setelah itu, peti batu tersebut dibungkus sedemikian rupa hingga tak ada yang menyadari apa gerangan yang ada di dalamnya dan diangkut dalam kargo Titanic.

“Bungkusan berisi mumi tersebut harus diangkut ke dalam kapal diam-diam, karena bentuknya yang mirip peti mati,” demikian kutipan yang dimuat koran kuno Milwaukee Journal pada 10 Mei 1914. “Akhirnya kami selamat darinya…Keesokan harinya mumi tersebut akan meninggalkan Inggris dengan menaiki kapal uap Titanic.”

Firasat Aneh Sang Jurnalis

Pada 1886, wartawan legendaris William T. Stead menulis kisah fiksi tentang tenggelamnya kapal yang berlayar di Atlantik setelah bertabrakan. Disebut pula bahwa kebanyakan penumpang ikut karam karena tak ada cukup sekoci.

Dengan artikelnya itu, Stead berusaha menarik perhatian pembaca tentang regulasi kelautan yang terlalu longgar — yang tak mewajibkan kapal membawa sekoci yang cukup membawa semua penumpang dan awak kapal.

Stead kembali ke tema pada tahun 1892, dengan sebuah cerita berdasarkan kapal Majestic White Star Line. Klimaksnya, kapal yang melintasi Atlantik dan sarat dengan wisatawan tiba-tiba menabrak sesuatu.

Seperti dikutip dari ListVerse, dari suaranya, kapal tersebut seakan menabrak es besar. Para penumpang yang panik menuju dek, di tengah cuaca lembab dan dingin yang menusuk.

Bunyi es yang menabrak sisi kapal terdengar menggelegar, meredam kata dan jeritan orang-orang yang ada di sana. Sejurus kemudian, terdengar teriakan: “Ada gunung es di sisi kapal!”

Dua dekade kemudian, Stead tewas dalam tragedi yang telah ia ‘ramalkan’. Ia menjadi korban tewas dalam kecelakaan Titanic.

Hanya ada 20 sekoci dalam kapal Titanic, yang hanya cukup mengangkut setengah dari manusia yang ada di kapal.

Kapal yang Menolak Memberi Bantuan

Para penumpang Titanic yang selamat mengaku melihat sorot lampu jauh sebelum kapal yang menyelamatkan mereka dari lautan beku muncul.

Selain diduga kapal U-Boat, Jerman, muncul sangkaan cahaya itu datang dari kapal pemburu anjing laut milik Norwegia, Samson.

Kisah tersebut muncul dari pengakuan mantan perwira pertama Samson, Henrik Naess.

Menurut dia, kapalnya berada dekat Titanic pada malam ketika bahtera besar itu karam.

Naess mengatakan, kapal bertenaga uap sepanjang 147 kaki atau 44,8 meter yang mengangkut 45 awak berlayar di antara lautan es di utara posisi Titanic pada 14 April 1912 malam. Mereka sempat melihat dua roket di cakrawala. Poker Online

Dengan menggunakan teropong mereka menyaksikan lebih banyak roket yang ditembakkan. Part 2 dari 6 Teori Konspirasi Titanic

Namun, karena mereka berlayar secara ilegal, di perairan Labrador dan Newfoundland, sementara sang kapten Carl Johann Ring khawatir kargonya dipermasalahkan, mereka tak mendekat ke arah cahaya.

Karena tak memiliki radio, mereka tak tahu bencana sedang berlangsung dan diam-diam berlayar menjauh.

Beberapa bulan kemudian, saat kapal berlabuh di Isafjordur, Islandia, para awak kapal baru tahu tentang tenggelamnya Titanic. AgenBandarQ

Namun, para sarjana yang mempelajari sejarah Titanic meragukan keterangan tersebut. Sebab, ada sejumlah kontradiksi dalam keterangannya itu. Misalnya, Naess menyatakan bahwa kapalnya berada di selatan Cape Hatteras — yang tak hanya tidak mungkin secara fisik tapi juga secara logis.

BACA JUGA : 6 Teori Konspirasi Titanic Yang Masih ‘Menghantui’ Hingga Kini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *