Osteopenia Pengeroposan Pada Tulang

PokerPelangi Lounge – Osteopenia Pengeroposan Pada Tulang; Bagi sebagian orang, mungkin osteopenia di kira sama dengan osteoporosis

karena keduanya merupakan istilah untuk kondisi pengeroposan tulang. Padahal, sebenarnya ada perbedaan antara keduanya.

Sedikit berbeda dengan osteoporosis, osteopenia juga merujuk pada kondisi pengeroposan tulang, hanya saja lebih ringan. Meski demikian, osteopenia juga harus di waspadai karena bisa berdampak parah apabila tidak di tangani.

Beberapa dampak yang dapat di timbulkan adalah patah tulang, postur tubuh bungkuk, nyeri, dan penurunan tinggi badan.

Osteopenia Pengeroposan Pada Tulang

Osteopenia merupakan tahap awal sebelum osteoporosis

Osteopenia adalah kondisi rendahnya tingkat kepadatan tulang, sehingga tulang menjadi lebih lemah dari kondisi normal. Kondisi ini bisa di ketahui dengan mengukur kepadatan mineral dalam tulang atau bone mineral density (BMD) melalui serangkaian pemeriksaan.

Apabila seseorang memiliki BMD yang lebih rendah dari kondisi normal tetapi belum masuk klasifikasi osteoporosis, maka orang tersebut mengalami osteopenia. Rendahnya kepadatan tulang inilah yang menyebabkan orang dengan kondisi osteopenia akan lebih rentan mengalami osteoporosis.

Jarang disadari karena tidak menimbulkan gejala

Pengeroposan tulang adalah kondisi yang umumnya di alami orang berusia lanjut, dan biasanya kondisi ini baru di sadari ketika telah mencapai tahap yang lebih parah. Ini karena terjadinya penurunan kepadatan mineral pada tulang memang tidak bergejala.

Meski demikian, secara alami manusia akan mengalami penurunan tinggi badan hingga 2,5 cm setelah melalui puncak pertumbuhan. Nah, apabila penurunan tinggi badan yang terjadi mencapai lebih dari 2,5 cm, itu indikasi seseorang mengalami osteopenia. Selain itu, patah tulang juga bisa menunjukkan adanya kelainan, sehingga harus di waspadai.

Perempuan lebih rentan

Selain karena usia dan faktor-faktor di atas, risiko osteopenia juga akan lebih tinggi pada perempuan. Karena perempuan memiliki kepadatan tulang yang jauh lebih rendah. Menopause di bawah usia 40 tahun juga bisa meningkatkan risiko ini.

Dilansir Healthline, perempuan Asia dan Kaukasia memiliki risiko tertinggi mengalami osteopenia karena memiliki tulang yang lebih kecil.

Sumber Poker Pelangi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *