PokerPelangi – Nutrisi Penting, Masa menyusui adalah masa yang sangat penting dan berharga bagi seorang ibu dan bayinya. Pada masa inilah hubungan emosional antara ibu dan anak terjalin. Namun, kadang muncul keluhan dalam menyusui, salah satunya adalah air susu ibu (ASI) yang tidak keluar atau tidak lancar.
Nutrisi Penting untuk Ibu Menyusui
Kebutuhan gizi ibu menyusui harus lebih banyak dari biasanya, karena ibu perlu gizi untuk dua orang, yakni untuk dirinya sendiri dan bayinya. Maka dari itu, ibu menyusui harus memperhatikan dan meningkatkan kebutuhan gizinya untuk mendukung kelancaran produksi ASI.
Nutrisi Penting untuk Ibu Menyusui
Nah, berikut ini adalah beberapa zat gizi yang membantu kelancaran produksi ASI.
1. Energi

yang melancarkan produksi ASI seperti adanya asupan makanan yang cukup, sehingga kebutuhan energi tubuh terpenuhi.
Keluarnya hormon prolaktin menstimulasi sel di dalam alveoli untuk memproduksi ASI.
Sebuah laporan dalam Journal of Nutrition College tahun 2019 menyebutkan, diperkirakan besaran energi yang diperlukan untuk menghasilkan 100 cc ASI yaitu sekitar 85 kkal. Setiap 100 cc ASI mampu memasok energi sebanyak 67-77 kkal untuk kebutuhan asupan bayi.
Nutrisi Penting untuk Ibu Menyusui
Rata-rata produksi ASI sehari bisa mencapai 850 cc, yang berarti mengandung sekitar 600 kkal energi per hari untuk asupan bayi. Dari sini, bisa ditarik kesimpulan bahwa kalori yang dihabiskan untuk menghasilkan ASI sebanyak 850 cc adalah 750 kkal.
Ketika bayi 6-12 bulan sudah mulai diberikan makanan pendamping ASI, kebutuhan energi ibu akan sedikit lebih menurun yaitu 500 kkal per hari.
2. Protein

Penyebab produksi dan kandungan ASI tidak optimal salah satunya adalah asupan gizi yang kurang baik, menu makanan yang tidak seimbang, dan konsumsi makanan yang tidak teratur.
Menurut Angka Kecukupan Gizi tahun 2013, ibu menyusui pada 6 bulan pertama membutuhkan asupan protein tambahan sebesar 20 gram per hari.
Sebuah laporan dalam Journal of Nutrition College tahun 2019 juga menyebutkan, asupan protein ibu menyusui yang kurang dapat menyebabkan konsentrasi kasein dalam ASI tidak memadai. Kasein berperan dalam penyerapan kalsium dan fosfat di dalam usus bayi dan memiliki fungsi imunomodulator.
Sumber hewani seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu.
3. Vitamin A

Vitamin A membantu hipofise anterior untuk merangsang sekresi hormon prolaktin di dalam epitel otak dan mengaktifkan sel-sel epitel pada alveoli untuk menampung air susu di dalam payudara.
Laporan dalam Jurnal Gizi dan Pangan tahun 2013 menunjukkan, asupan sumber pangan yang mengandung vitamin A memiliki hubungan yang signifikan dengan produksi ASI. Hal ini berarti, semakin tinggi konsumsi pangan sumber vitamin A, maka produksi ASI juga akan semakin tercukupi.
Dalam makanan, vitamin A terurai menjadi dua bentuk, yaitu retinol yang terdapat dalam pangan hewani (seperti hati, daging, susu dan produk olahannya, telur, dan minyak ikan), serta karotenoid yang terdapat dalam pangan nabati, termasuk sayuran berwarna hijau, merah atau jingga, serta buah berwarna jingga atau merah.
Pemerintah bahkan telah menggalakkan suplementasi guna memenuhi kebutuhan vitamin A ini pada ibu pasca melahirkan dengan memberikan dua kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 SI atau 60.000 RE per kapsul).
Konsumsi pangan sumber vitamin A dan kapsul vitamin A memiliki manfaat yang penting bagi ibu menyusui. Hal ini karena fungsi vitamin A yang dapat memengaruhi produksi ASI.
4. Zat besi

Peningkatan kebutuhan akan zat besi lazim terjadi pada masa pertumbuhan bayi, pubertas, masa kehamilan, dan menyusui.
Hal tersebut berkaitan dengan kerja hormon prolaktin dan oksitosin, serta akan berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan bayi usia 0-6 bulan. Oleh karenanya, kekurangan asupan zat besi dapat menurunkan produksi dari ASI ibu yang sedang menyusui karena meningkatkan risiko kejadian anemia.
Sumber zat besi yang mempunyai bioavailability tinggi berasal dari sumber hewani seperti daging merah, daging ayam, telur, hati, dan ikan. Sementara, sumber nabati seperti tempe dan tahu, kacang-kacangan, dan sayuran hijau mempunyai bioavailability lebih rendah dari sumber hewani.
5. Zink

Glandula mammae adalah jaringan sekretorik yang membutuhkan zinc untuk proses biologis dalam mempengaruhi pembentukan ASI.
Mineral zink ini penting untuk aktivitas struktural, katalitik, dan pengaturan untuk sintesis dan mensekresi ASI. Hormon prolaktin ini bertugas dalam meningkatkan sekresi ASI.
Perempuan dewasa perlu 12 mg zink per hari dan ibu hamil dan menyusui membutuhkan hingga 14 mg zink per hari.
Serealia tumbuk dan kacang-kacangan juga merupakan sumber yang baik.
Itulah beberapa zat gizi yang membantu kelancaran produksi ASI pada ibu menyusui. Makanan ibu selama masa menyusui perlu mengandung cukup zat gizi yang diperlukan sehingga kelenjar pembuat air susu pada ibu menyusui dapat bekerja dengan sempurna dan mencukupi produksi ASI.
Selain itu, didukung konsumsi cairan yang cukup, ketenangan emosional, serta frekuensi isapan bayi juga merupakan beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk kelancaran produksi ASI bagi si buah hati. PokerPelangi
BACA JUGA : Kesalahan Merawat Kulit Berminyak
POPULER
KESEHATAN
Ketiak Kamu Hitam? Obati Dengan Cara Ini!
BERITA UNIK
Daftarkan Domba Miliknya ke Sekolah Dasar
BERITA UNIK
4 Makanan Unik Dan Viral Di Jepang
BERITA UNIK
lelaki Ini Minum Air Lewat Hidung dan Keluar Dari Mata
KESEHATAN
6 Manfaat Dari Rutin Mengonsumsi Lengkuas
BERITA UNIK
10 Minuman Beralkohol Termahal Di Dunia
ADUQ
Ini 6 Alasan Kamu Perlu Terjun ke Ranah Podcast
KESEHATAN
Diet Sehat Untuk Menurunkan Berat Badan
BERITA UNIK
Ini Asal Usul Martabak Di Indonesia
BERITA UNIK
Pekerjaan Unik yang Bergaji Besar, Salah Satunya Pengumpul Urin Rusa
INFO WITHDRAW
Kemenangan Yang Besar Hanya Di POKERPELANGI
TIPS & TRICKS
Diet Air Putih Ini Jadi Viral
BERITA UNIK
Di Negara ini Bisa Beli Istri