PokerPelangiLounge – Ngomongin soal makanan jadul, makanan favorit yang belakangan makin susah di dapat dan sebagian lagi sudah mulai punah. Ada kenangan tersendiri saat sesekali ketemu dengan jajanan ini, entah di pasar tradisional, di pusat perbelanjaan atau ketika dalam perjalanan. Seru, dan bisa melemparkan saya ke puluhan tahun silam, jaman ane masih bocah unyu-unyu.

Ada lho jajanan yang sampai saat ini masih tergambar jelas dalam ingatan, nikmatnya saat saya menyantap itu makanan jadul. Jajanan apa aja sih? Yuk, cekidot!

Grontol

Nostalgia Jajanan Jadul Tempo Dulu, Bahagia itu Sederhana!

Jajanan jadul yang selalu saya minta setiap kali di suruh nemenin si mbah pas lagi ke pasar. Di kemas hanya dengan pincuk dari daun pisang, dan kalo untuk dibawa pulang biasanya nanti si mbok penjualnya akan membungkus, lalu menyematkan lidi sebagai penguncinya.

Rasa manis dan gurih kelapa yang di taburi gula putih menggugah selera walaupun biji jagung yang digunakan adalah biji jagung setengah tua yang di kukus hingga mekar dan menjadi empuk.

Harga yang relatif murah, tapi bukan jajanan murahan. Sensasi nikmatnya susah di gambarkan. Dan menjadi kenangan manis antara saya dan si mbah.

Es Puter

Anak jaman now mungkin lebih tertarik dengan es krim kemasan dengan brand dan varian yang beraneka rasa. Jaman saya mah guys, di jajanin es puter atau tung – tung aja udah jejingkrakan seneng bukan main.

Nostalgia yang tergiang-ngiange kalo denger suara tung-tung dan langsung berlarian keluar berebut agar di layani paling duluan.

Nama es tung-tung, itu di ambil dari suara khas mamang penjualnya, sedang pembuatan es ini sebenarnya di buat dengan cara memutar-muat wadah esnya tadi, jadi di beber tempat di sebut juga es puter.

Bahannya adalah air, gula dan santan yang di masukkan ke dalam wadah, yang di sekelilingnya di bungkus dengan bongkahan balok es, yang di masukkan ke dalam karung, menyelimuti sekeliling samping dari wadah bahan es tadi.

Proses pembuatannya bahan di aduk, sambil terus di putar dan lama kelamaan akan membeku. Untuk menjaga agar es yang menyelimuti di sekeliling wadah tadi tahan lama, alias tidak gampang cair, es yang digunakan adalah es balok yang di pecah sedemikian rupa, lalu di tambahkan garam kasar. Naaah, garam ini yang berfungsi menjaga ketahanan es tadi agar tidak gampang mencair.

Cara penyajiannya juga unik, di sendok sedikit demi sedikit memakai sendok yang di pipihkan, hingga menyerupai sekop kecil. Di sajikan dengan corong atau roti tawar biasanya. Rasanya? Hmmm, nikmat dan gurih. Dan langsung lumer saat di jilat. Pernah nyobain?

Sekoteng

Nostalgia Jajanan Jadul Tempo Dulu, Bahagia itu Sederhana!

Waaah, ini jajanan favorit di musim hujan pas lagi dingin-dinginnya. Satu rumpun dengan bajigur dan bandrek, tapi untuk sekoteng biasanya isiannya lebih banyak.

Jika bajigur adalah santan, gula merah dan kolang kaling, dan bandrek itu air jahe dan seruan kelapa, tapi sekoteng lebih “rame” lagi isinya.
Ada roti, biji mutiara, kolang kaling, kacang tanah sangrai dan juga susu dengan air jahe yang sudah pasti hangat.

Di sajikan dalam mangkuk kecil yang di alas pisin, atau piring kecil. Dengan bunyi khas yaitu “ting-ting” yang berasal dari suara mangkuk yang di pukul menggunakan sendok untuk manggil para pembeli

Di nikmati bareng keluarga di teras depan rumah, waaah pasti seru!

Rambut Nenek

Jajanan yang sangat di gemari pas jaman saya masih SD guys. Biasa mamangnya jualan di depan sekolah, kalo di kantin mah biasanya ngga ada yang jual ginian.

Rambut nenek ini olahan gula yang di beri sedikit tepung hingga menjadi serabut yang sedikit “kusut” tak beraturan, layaknya rambut nenek-nenek. Meski tak semua nenek-nenek rambutnya sekusut dan segimbal itu ya.

Rambut nenek ini bukan seperti gula-gula kapas atau yang sering disebut cotton candy. Meski sama-sama terbuat dari gula yang dipanaskan, tapi hasil akhirnya berbeda. Rambut nenek lebih mempunyai tekstur yang menarik dan enak saat di makan.

Gulali Cetak

Nostalgia Jajanan Jadul Tempo Dulu, Bahagia itu Sederhana!

Satu lagi jajanan yang sudah mulai susah di temukan nih, Guys.
Masih dengan bahan dasar gula. Gulali ini di lelehkan dalam penggorengan kecil dengan kompor yang biasanya di biarkan menyala dengan api paling kecil, supaya gula yang sudah meleleh akan tetap bisa di bentuk.

Bentuk yang ditawarkan juga banyak. Untuk Gulali cetak sendiri biasanya dijual dengan harga lebih murah, karena hanya mengambil sedikit adonan dan dibentuk dengan sebuah cetakan yang sudah ditepuk-tepuk oleh bantalan kain yang diisi oleh tepung. Dicetak, lalu jadilah. PokerPelangi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *