Mitos yang tidak Perlu di Percaya Bagi Wanita

Mitos yang tidak Perlu di Percaya Bagi Wanita
Vaginismus adalah suatu kondisi yang memengaruhi otot-otot vagina. Ia bisa mengencang ketika terjadi penetrasi hubungan seksual atau saat hendak memakai tampon. Alhasil, kondisi ini membuat penetrasi vagina terasa sakit dan terkadang tidak mungkin untuk dilakukan.

Selain itu, masyarakat luas juga perlu paham apa itu vaginismus, sehingga mereka terhindar dari berbagai macam kesalahpahaman tentang vaginismus.

Mitos Tentang Vaginismus
Oleh sebab itu, sebaiknya bertemu dengan dokter untuk mengetahui yang menyebabkan vaginismus.

Kini juga banyak beredar mitos vaginismus yang sebenarnya tidak benar. Supaya tidak keliru, yuk ketahui mitos vaginismus berikut:

Mitos: Senam Kegel Menyembuhkan Vaginismus

Namun, seseorang yang mengalami vaginismus bukanlah orang yang tepat untuk berlatih senam kegel.

Di awal, fokus pengobatan seharusnya pada kemampuan untuk secara sadar mengenali dan mengendurkan otot dasar panggul.

Cara terbaik adalah menerima perawatan dari ahli terapi fisik kesehatan wanita khusus yang dapat memandu melalui teknik perumpamaan dan biofeedback.

Namun, fungsinya dalam proses pengobatan tidak begitu banyak untuk “meregangkan” otot-otot kaku dasar panggul.

Mitos: Bisa Sembuh Tanpa Perlu Diobati

Anggapan ini tentunya salah besar, bahkan berisiko membuat pengidapnya tidak segera mengobati kondisi yang ada. Vaginismus yang mendapat perawatan, bahkan menurunkan peluang besar penyakit ini kambuh kembali.

Mitos: Vaginismus Terjadi Jika Penis Pasangan Terlalu Besar
Mitos terakhir menyebutkan bahwa vaginismus sering terjadi pada wanita yang memiliki pasangan dengan penis yang terlalu besar. Padahal, ukuran penis tidak tidak ada hubungannya dengan gejala vaginismus. Vaginismus terjadi ketika otot-otot vagina menegang, sehingga tidak ada ruang untuk penetrasi meski pasangan memiliki ukuran penis yang tidak terlalu besar.

Ingat, berhubungan intim juga bertujuan untuk mencari kesenangan dan kepuasan, bukan rasa sakit. Apabila kamu mengalami rasa sakit saat penetrasi meski sudah melakukan foreplay atau relaksasi lainnya, sebaiknya segera bicara dengan dokter atau seksolog.

Kamu bisa juga segera buat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat untuk mendiskusikan hal ini langsung pada ahlinya. sehingga kamu jadi tak perlu lagi buang waktu untuk antre di rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan.

Bagaimana Mengobati Vaginismus?
Pengobatan untuk vaginismus biasanya mencakup beberapa hal, seperti:

Terapi dan Konseling Seks
Pengobatan ini akan melibatkan pendidikan tentang anatomi tubuh dan apa yang terjadi selama gairah dan hubungan seksual. Kamu juga akan mendapatkan informasi tentang otot-otot yang terlibat dalam vaginismus. Ini dapat membantu memahami bagaimana bagian-bagian tubuh bekerja dan bagaimana tubuh merespons.

Sementara itu, konseling mungkin melibatkan kamu sendiri atau dengan pasangan. Bekerja dengan seorang konselor yang mengkhususkan diri pada gangguan seksual mungkin bisa membantu. Teknik relaksasi dan hipnosis juga dapat meningkatkan relaksasi dan membantu kamu merasa lebih nyaman saat berhubungan. Poker Online

Terapi Fisik
Mereka dapat membantu kamu dengan cara:

Belajar tentang teknik relaksasi yang mendalam.

BACA JUGA : Ini Cara Agar Tetap Mesra Dengan Pasangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *