Masih Bisa Diperbaiki – Inisiatif atau prakarsa penting banget dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam rangka mewujudkan mimpi. Mereka yang mampu berinisiatif akan tampak tangkas, mandiri, serta lebih mudah menyesuaikan diri dan menemukan solusi.
Sebaliknya, mereka yang kurang memiliki inisiatif akan selalu terlihat pasif dan mudah bingung oleh hal-hal sepele. Lalu apa saja sih, yang menghambat kemampuan berinisiatif? Apakah kemampuan berinisiatif yang kurang bisa di perbaiki?Masih Bisa Di perbaiki! Ikuti pembahasannya sampai tuntas, ya!
1. Dibesarkan dalam keluarga dengan peran orangtua amat dominan

Saat anak masih terlalu kecil, orangtua memang akan otomatis berperan dominan. Namun seiring tumbuh kembang anak, semestinya orang tua mengurangi dominasinya dalam hidup anak. Bukan berarti orangtua membiarkan anak berbuat semaunya.
Akan tetapi penting untuk orang tua memberi anak keleluasaan memilih dan mengambil keputusan. Bila sedikit-sedikit orangtua turun tangan, kemungkinan besar anak akan tumbuh dengan kemampuan berinisiatif yang kurang.
Jika kamu juga mengalaminya, kemampuanmu berinisiatif masih bisa di tingkatkan dengan selalu mengingatkan diri bahwa sekarang kamu sudah dewasa. Mau gak mau kamu harus memiliki inisiatif.
Hanya dengan begitu, kamu bisa berperan lebih untuk lingkunganmu. Sering-seringlah berpikir tentang apa-apa yang perlu kamu lakukan. Berikan perintah untuk diri sendiri dan bergeraklah sebelum di suruh orang lain. AgenBandarQ
2. Takut menghadapi konsekuensi dari inisiatif sendiri

Semua hal memang ada konsekuensinya. Termasuk saat kita berinisiatif. Bukan gak mungkin, tindakan kita ternyata di nilai kurang tepat dan menuai kritik. Namun kembali lagi, gak pernah berinisiatif juga bukan berarti aman, kan?
Perasaan aman yang sempat di rasakan hanyalah karena kita belum memikirkan akibat jangka panjangnya. Makin kita enggan meningkatkan kemampuan berinisiatif, makin berbahaya untuk masa depan, lho!
Kurangnya kemampuan berinisiatif bisa membuat karier kita sulit berkembang. Jangankan mengembangkan karier, untuk mendapatkan pekerjaan pun mungkin akan sulit. Kita kurang aktif untuk mencari informasi lowongan.
Bila sudah terlalu lama menganggur, gak juga terpikir untuk buka usaha sendiri atau menerima pekerjaan apa saja meski kurang sesuai dengan harapan. Maka saban muncul kekhawatiran akan konsekuensi dari inisiatif sendiri, cepat-cepatlah mengingat konsekuensi dari terus ‘main aman’ seperti itu.
3. Pernah mendapatkan pengalaman buruk gara-gara berinisiatif

Mungkin dahulu kemampuan berinisiatif kita terbilang bagus. Sampai pada suatu hari, prakarsa kita ternyata dianggap keliru. Kita mungkin disalahkan banyak orang sehingga merasa trauma.
Lalu kita mulai ‘main aman’ seperti dalam poin 2. Berubah pasif dan hanya bergerak bila sudah ada perintah. Biar kalau terjadi apa-apa, yang bertanggung jawab bukan kita melainkan pemberi perintah.
Memang gak mudah menghapus trauma. Namun lagi-lagi, mau sampai kapan kita begini? Padahal kalau di ingat-ingat lagi, besar kemungkinan lebih sering inisiatif kita tepat dan mendatangkan manfaat untuk orang banyak.
Jangan sampai satu pengalaman buruk menghapus semua pengalaman baik. Jadikan saja pengalaman buruk itu sebagai pengingat agar kita lebih berhati-hati sebelum bertindak. Bukan seperti masuk ke cangkang dan gak mau keluar lagi.
Baca Juga: 5 Hal Konyol Ini Sering Terjadi Saat Hubungan Sudah Lama
4. Terbiasa mengandalkan orang lain

Ini bisa juga berhubungan dengan poin pertama. Jika peran orangtua terlalu besar sejak kita kecil, kemungkinan kita akan tumbuh dewasa dengan sifat suka mengandalkan orang lain. Baik teman, pasangan, atau siapa pun.
Pokoknya prinsip kita adalah, ‘Selagi masih ada orang lain, kenapa harus aku?’ Bila kamu juga kerap berpikir seperti ini, mulai sekarang anggaplah cuma ada kamu di dunia ini. Gak ada satu orang pun yang bisa diandalkan selain dirimu.
Paksa terus dirimu untuk mengambil tindakan. Awalnya, ini memang akan terasa sangat sulit. Namun begitu kamu bisa memutus cara berpikir yang mengandalkan orang lain, di kemudian hari akan jauh lebih mudah untukmu berinisiatif.
5. Gak percaya dengan ide yang dimiliki

Kadang-kadang kita sebenarnya sudah punya gagasan untuk melakukan sesuatu. Namun untuk sampai ke tindakan rasanya sukar sekali. Kita terlalu banyak berpikir, termasuk mengkhawatirkan apakah tindakan itu akan tepat atau gak.
Kita terjebak dalam keraguan yang seiring waktu makin membesar. Akhirnya, kita batal bertindak. Kalau kamu juga kerap mengalaminya, batasi waktu untukmu berpikir ya?
Jangan sampai kamu tenggelam memikirkan hal-hal yang makin membuatmu ragu akan ide sendiri. Berhati-hati perlu. Namun sejauh kamu punya tujuan yang baik, langsung saja ide itu dilaksanakan. Nanti ada waktunya untuk mengevaluasi.
POPULER
KESEHATAN
Ketiak Kamu Hitam? Obati Dengan Cara Ini!
BERITA UNIK
Daftarkan Domba Miliknya ke Sekolah Dasar
BERITA UNIK
4 Makanan Unik Dan Viral Di Jepang
BERITA UNIK
lelaki Ini Minum Air Lewat Hidung dan Keluar Dari Mata
KESEHATAN
6 Manfaat Dari Rutin Mengonsumsi Lengkuas
BERITA UNIK
10 Minuman Beralkohol Termahal Di Dunia
ADUQ
Ini 6 Alasan Kamu Perlu Terjun ke Ranah Podcast
KESEHATAN
Diet Sehat Untuk Menurunkan Berat Badan
BERITA UNIK
Ini Asal Usul Martabak Di Indonesia
BERITA UNIK
Pekerjaan Unik yang Bergaji Besar, Salah Satunya Pengumpul Urin Rusa
INFO WITHDRAW
Kemenangan Yang Besar Hanya Di POKERPELANGI
TIPS & TRICKS
Diet Air Putih Ini Jadi Viral
BERITA UNIK
Di Negara ini Bisa Beli Istri