PokerPelangi – Kulit Melar dan Rapuh, Sindrom Ehlers-Danlos atau Ehlers-Danlos syndrome (EDS) adalah kelainan bawaan yang memengaruhi jaringan ikat dalam tubuh. Selain itu, jaringan ikat bertanggung jawab untuk mendukung dan menyusun kulit, pembuluh darah, tulang, dan organ.

Kulit Melar dan Rapuh, Sindrom Ehlers Danlos

Sekelompok kelainan genetik menyebabkan EDS yang mengakibatkan cacat pada produksi kolagen.

Setiap jenis EDS memengaruhi area tubuh yang berbeda. Namun, seluruh jenisnya punya satu kesamaan, yaitu hipermobilitas. Hipermobilitas merupakan rentang gerakan yang luar biasa besar pada persendian atau kelenturan tubuh melebihi normal.

Menurut Genetics Home Reference, bagian dari National Library of Medicine Amerika Serikat, EDS memengaruhi 1 dari 5.000 orang di seluruh dunia. Hipermobilitas dan tipe klasik EDS merupakan jenis yang paling umum. Jenis yang lainnya jarang terjadi. Misalnya, dermatosparaxis yang hanya memengaruhi sekitar 12 anak di seluruh dunia.

1. Apa penyebab sindrom Ehlers-Danlos?

Kulit Melar dan Rapuh

Cacat pada gen melemahkan proses dan pembentukan kolagen.

Kulit Melar dan Rapuh, Sindrom Ehlers Danlos

Semua gen yang tercantum di bawah ini memberikan instruksi tentang cara merakit kolagen, kecuali ADAMTS2. Gen tersebut memberikan instruksi untuk memberikan protein yang bekerja dengan kolagen.

  • ADAMST2
  • COL1A1
  • COL1A2
  • COL3A1
  • COL5A1
  • COL6A2
  • PLOD1
  • TNXB

2. Apa saja gejalanya?

Kulit Melar dan Rapuh

Ada banyak jenis EDS, tetapi tanda dan gejala yang paling umum meliputi:

  • Sendi yang terlalu fleksibel: karena jaringan ikat yang menyatukan persendian lebih longgar, maka persendian penderita EDS bisa bergerak jauh melewati rentang gerak normal. Nyeri sendi dan dislokasi sering terjadi.
  • Kulit melar: jaringan ikat yang melemah memungkinkan kulit meregang lebih dari biasanya. Penderita EDS kemungkinan bisa menarik sejumput kulit dari dagingnya, tetapi kulit tersebut akan langsung kembali ke tempatnya saat ia melepaskannya. Kulit penderita EDS kemungkinan juga terasa sangat lembut.
  • Kulit rapuh: kulit yang rusak sering kali tidak sembuh dengan baik. Misalnya, jahitan yang digunakan untuk menutup luka sering kali akan robek dan meninggalkan bekas luka yang menganga. Bekas luka tersebut kemungkinan terlihat tipis dan berkerut.

Gejala-gejala yang muncul berdasarkan jenis EDS yaitu: 

Kulit Melar dan Rapuh, Sindrom Ehlers Danlos

  • EDS hypermobile (hEDS): sendi longgar, mudah memar, nyeri otot, kelelahan otot, penyakit sendi degeneratif kronis, osteoartritis dini, sakit kronis, dan masalah katup jantung.
  • Klasik: sendi longgar, sangat elastis, kulit seperti beludru, kulit rapuh, kulit yang mudah memar, lipatan kulit berlebihan di mata, nyeri otot, kelelahan otot, pertumbuhan jinak pada area tekanan seperti siku dan lutut, dan masalah katup jantung.
  • Vaskular: pembuluh darah rapuh, kulit tipis, kulit transparan, hidung tipis, bibir tipis, pipi cekung, dagu kecil, paru-paru kolaps, dan masalah katup jantung.

3. Komplikasi apa saja yang bisa ditimbulkannya?

Kulit Melar dan Rapuh

Misalnya, sendi yang terlalu fleksibel bisa menyebabkan dislokasi sendi dan artritis onset dini. Kulit yang rapuh bisa mengembangkan jaringan parut yang menonjol.

Penderita EDS vaskular berisiko sering mengalami pecahnya pembuluh darah utama yang fatal. Beberapa organ, seperti rahim dan usus, juga dapat pecah. Kehamilan bisa meningkatkan risiko pecahnya rahim.

4. Bagaimana cara dokter mendiagnosisnya?

Dokter bisa menggunakan serangkaian tes untuk mendiagnosis EDS (kecuali EDS hypermobile), atau mengesampingkan kondisi serupa lainnya. Tes ini termasuk tes genetik, biopsi kulit, dan ekokardiogram.

Ekokardiogram merupakan gelombang suara untuk membuat gambar jantung yang bergerak.Ini akan menunjukkan kepada dokter jika ada kelainan.

Ini melibatkan pengambilan sampel kecil kulit dan memeriksanya di bawah mikroskop.

Selain itu, tes DNA juga bisa memastikan apakah ada gen yang rusak dalam embrio.

5. Bagaimana pengobatannya?

Tidak obat untuk EDS, tetapi pengobatan bisa membantu pasien mengelola gejala dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Dilansir Mayo Clinic, pilihan perawatan untuk EDS meliputi:

  • Obat-obatan. Dokter kemungkinan meresepkan obat untuk membantu penderita EDS mengontrol:
  • Rasa sakit: pereda nyeri yang dijual bebas seperti asetaminofen, ibuprofen, dan naproxen sodium merupakan pengobatan utama. Obat yang lebih kuat hanya diresepkan untuk cedera akut.
  • Tekanan darah: karena pembuluh darah lebih rapuh pada beberapa jenis EDS, maka dokter kemungkinan ingin mengurangi tekanan pada pembuluh darah, dengan menjaga tekanan darah pasien tetap rendah.
  • Terapi fisik. Sendi dengan jaringan ikat yang lemah, lebih cenderung terkilir. Latihan untuk memperkuat otot dan menstabilkan sendi merupakan pengobatan utama untuk EDS. Terapis fisik kemungkinan juga merekomendasikan kawat gigi khusus untuk membantu mencegah dislokasi sendi.
  • Pembedahan dan prosedur lainnya. Pembedahan kemungkinan disarankan untuk memperbaiki sendi yang rusak akibat dislokasi berulang, atau untuk memperbaiki area yang pecah di pembuluh darah dan organ. Namun, luka operasi kemungkinan tidak sembuh dengan baik karena jahitan bisa merobek jaringan yang rapuh.

Itulah deretan fakta medis seputar sindrom Ehlers-Danlos, kelainan bawaan yang memengaruhi jaringan ikat dalam tubuh. Jika memiliki tanda atau gejala yang mengarah pada kondisi ini, segera periksakan diri ke dokter. Diagnosis dini dan perawatan yang tepat bisa meningkatkan angka harapan hidup dan mencegah dari komplikasi yang berbahaya. PokerPelangi

BACA JUGA : Bayi Dengan Kaki Menyatu, Sindrom Putri Duyung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *