PokerPelangi – Komponen Bioaktif, Gangguan spektrum autisme atau autism spectrum disorder (ASD) pertama kali ditemukan pada tahun 1943 oleh seorang psikiater anak, yaitu Leo Kenner.

Inilah lima komponen bioaktif terkait ASD.

1. Asam folat

Komponen Bioaktif

Kadar folat atau homosistein (Hcy) berperan sebagai faktor risiko terkait ASD yang menunjukkan keterlibatan methylenetetrahydrofolate reductase (MTHFR) pada ASD.

Oleh karena itu, perlu untuk meningkatkan asupan asam folat pada ibu. Sumber makanan asam folat di antaranya adalah buah sitrus, pepaya, bit, brokoli, bayam, dan hati sapi.

2. Malvidin

Komponen Bioaktif

Tentunya ini memerlukan pangan fungsional yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.

Ini berdasarkan laporan dalam jurnal Nutrition Research pada tahun 2016.

Malvidin terdapat dalam beberapa makanan, di antaranya blueberry, anggur hitam, dan delima.

3. Hesperetin

Komponen Bioaktif

Merupakan flavonoid utama yang terdapat dalam lemon dan jeruk. Hesperetin juga memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi.

4. Resveratrol

Komponen Bioaktif

Terdapat dalam beberapa bahan makanan, seperti kulit anggur, kacang, dan cranberry. Resveratrol juga termasuk dalam kelompok flavonoid yang memiliki efek antipenuaan, antikarsinogenik, antiinflamasi, dan antioksidan.

Selain itu, penelitian lain telah menunjukkan bahwa polifenol, di antaranya yang menonjol adalah resveratrol, dapat mengatur aktivitas mitokondria dan mencegah disfungsi mitokondria, yang umumnya terdapat pada pasien ASD.

5. Prebiotik dan probiotik

Probiotik adalah mikroorganisme hidup, seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium spp. Mereka secara alami terdapat pada makanan tertentu yang melalui proses fermentasi, seperti yoghurt, tempe, atau sauerkraut. 

Konsumsi probiotik dan prebiotik dapat meningkatkan kesehatan usus yang selanjutnya dapat memperbaiki masalah terkait usus yang berhubungan dengan ASD.

Masalah gastrointestinal yang paling umum terjadi pada pasien ASD adalah diare kronis, sembelit, ketidaknyamanan perut dan kembung, penyakit gastroesophageal reflux (GERD), dan leaky gut syndrome.

Probiotik telah terbukti mengurangi disfungsi gastrointestinal yang umumnya terkait dengan ASD melalui sejumlah mekanisme. Hal ini tertuang dalam laporan di jurnal ICAN: Infant Child & Adolescent Nutrition tahun 2010.

Selain itu, berdasarkan studi dalam jurnal Clinical and Experimental Immunology tahun 2008, probiotik juga menghasilkan enzim pencernaan yang memetabolisme senyawa yang berpotensi beracun atau mengiritasi, seperti kasein dan gluten.

Ada yang berperan sebagai antioksidan, antiinflamasi, memperbaiki masalah gastrointestinal, dan peran baik lainnya. PokerPelangi

BACA JUGA : Manfaat Oatmeal Untuk Kesehatan!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *