Kesannya Memang Ikhlas – Memang tidak ada yang salah berusaha tampil asyik saat mengobrol dengan orang lain. Salah satunya dengan memberikan pujian yang membuat obrolan makin cocok. Memberikan pujian tidak berbahaya dan memang meningkatkan suasana hati penerima.

Namun dalam kehidupan sosial, tanpa sadar kita sering mengucapkan kata pujian yang sebenarnya menjadi hinaan bagi lawan bicara kita.Kesannya Memang Ikhlas dan Memang niatnya kita hanya berusaha tampil dengan baik namun karena ketidakhati-hatian, perasaan orang lain jadi taruhan. 

1. “Akhirnya kamu naik gaji juga, ya”

Kesannya Memang Ikhlas, Namun 5 Pujian Ini Sebenarnya Cukup Menghina

Mungkin saat mengucapkan hal ini kamu memang hanya ingin bersyukur akhirnya pasangan atau rekanmu gajinya naik. Namun memuji pasangan atau rekan hanya atas pencapaian mereka dapat membuatnya merasakan kesepian jika melihat kegagalan yang dia alami sebelumnya.

Bukan hanya itu, perasaannya semakin rumit jika dia memikirkan ternyata kamu mengharapkan dia seperti yang sekarang. Besar kemungkinan dia akan merasa insecure dan menjadi overthinking atas prestasi yang dia terima. Yah, kamu harus memahami perasaan memang sulit untuk didefenisikan. AgenBandarQ

2. “Cantik-cantik, kok kamu masih melajang?”

Sebenarnya ini adalah pertanyaan sekaligus pujian yang sangat basi dan sangat sering jadi topik obrolan. Tapi coba pikirkan, apa memang wanita yang cantik harus segera untuk menikah? Apakah yang cantik tidak berhak untuk melajang?

Memang budaya masyarakat sudah melekat dalam diri kita masing-masing untuk sangat penasaran dengan kehidupan orang lain. Intinya, jangan mengomentari status hubungan orang lain kecuali dia mengungkit topik tersebut terlebih dahulu.

Baca Juga: Cocok Dijadikan Pendamping!Zodiak Cowok Ini Terkenal Pekerja Keras

3. “Wajahmu menawan, seharusnya kamu lebih banyak senyum”

Kesannya Memang Ikhlas, Namun 5 Pujian Ini Sebenarnya Cukup Menghina

Sebenarnya kamu hanya ingin mengatakan kepada temanmu bahwa kamu harus lebih sedikit bersemangat dalam hidup. Tapi seringnya di sini timbul salah paham. Kamu seakan-akan mengisyaratkan kamu dalam suasana hati yang baik, jadi temanmu juga harus bersikap bahagia atas apa yang kamu rasakan.

Ungkapan pujian seperti ini sering kali timbul dari mulut manis pasangan yang berusaha menggoda untuk tersenyum dengan dalil mereka yang senyumannya manis tidak boleh cemberut. Tapi intinya adalah, apakah kamu bisa bertanggung jawab atas suasana hati orang lain?

4. “Kamu tepat waktu juga”

Kesannya Memang Ikhlas, Namun 5 Pujian Ini Sebenarnya Cukup Menghina

Ketika kamu memberikan ucapan selamat kepada teman-teman yang sering terlambat akhirnya datang tepat waktu, kamu mungkin mengira kamu hanya menghargai perilaku mereka yang baik. Tetapi anehnya,  pujianmu kemungkinan besar akan berdampak sebaliknya. Kok bisa?

Sebenarnya ini hanya permainan persepsi penerima pujian itu saja. Namun terkadang mereka menjadi memahami bahwa kamu hanya menunjukkan bahwa keterlambatan adalah norma mereka dan meminta perhatian untuk itu. Hingga akhirnya ini dianggap merendahkan mereka.

5. “Gila, kamu bisa ngerjain projeknya sendiri!”

Kesannya Memang Ikhlas, Namun 5 Pujian Ini Sebenarnya Cukup Menghina

Untuk pujian yang satu ini untuk mereka yang suka berkelompok bukanlah masalah, namun bagaimana dengan yang suka bekerja sendiri?

Kamu mungkin hanya mencoba memberi pujian atas pekerjaan sulit yang dia tuntaskan. Tetapi ini juga bisa menjadi cara yang tidak tepat untuk mengatakan bahwa mereka bukan pekerja tim yang baik. Kondisinya semakin buruk jika kamu mengatakan kepada mereka yang terbiasa dengan pekerjaan yang serba individu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *