Banyak orang masih salah menggunakan kondom. Kesalahan penggunaan membuat kondom jadi tak berfungsi maksimal.

Kesalahan Menggunakan Kondom. Kondom menjadi salah satu alat kontrasepsi yang di pilih banyak orang. Namun, beberapa kesalahan menggunakannya, membuat kondom jadi tak memberikan manfaat maksimal.

Kontrasepsi merupakan metode yang di gunakan untuk mencegah kehamilan dan melindungi tubuh dari infeksi menular seksual. Kondom jadi salah satu alat kontrasepsi paling umum.

Menggunakan kondom mungkin antara susah dan gampang. Center for Disease and Prevention Control (CDC) Amerika Sekitar mencatat, tingkat kegagalan penggunaan kondom mencapai 18 persen. Padahal, bila di gunakan dengan benar, kondom 98 persen bisa bekerja dengan efektif.

Lihat juga: Alasan Bercinta dengan Kondom Lebih Menyenangkan

Kegagalan tersebut umumnya terjadi akibat kesalahan penggunaan kondom yang tak di sadari. Melansir Health, berikut beberapa kesalahan penggunaan kondom.

1. Tak di periksa lebih dulu

Sebuah studi yang di lakukan para peneliti di Indiana University menemukan, sekitar 83 persen perempuan dan 75 persen pria tak memeriksa kondom sebelum menggunakannya.

Kondom umumnya di keluarkan dalam kondisi mendesak. Hal itu membuat penggunanya lupa untuk memeriksanya.

Sebelum gunakan kondom, pastikan kemasannya tak terlihat usang. Pastikan juga kondom tak terasa lengket, rapuh, berubah warna, atau rusak. Selain itu, perhatikan pula tanggal kedaluwarsanya. Ganti jika kondom sudah melalui tanggal kedaluwarsa.

2. Menggunakan dua lapis kondom

Kesalahan Menggunakan Kondom. Logikanya, jika salah satu kondom dapat mencegah kehamilan dan penularan IMS, maka dua lapis kondom akan memberikan perlindungan maksimal. Padahal, tidak demikian adanya.

Ahli obstetri dan ginekologi, Lauren Streicher mengatakan, menggunakan kondom dua lapis justru dapat meningkatkan kemungkinan terlepas. Utamanya, jika Anda menggunakan kondom yang di lengkapi dengan pelumas.

“Jika kondom di lapisan terluar lepas, maka dapat dipastikan kondom yang berada di lapisan dalam juga ikut terlepas,” ujar Streicher.

3. Memasang kondom hanya saat penetrasi

Umumnya, banyak orang berpikir bahwa sperma akan keluar hanya saat orgasme setelah penetrasi. Namun, perlu di ketahui, meski belum penetrasi dan tak mengalami ejakulasi, risiko kehamilan tetap ada. Hal yang sama juga berlaku bagi penularan IMS yang mungkin terjadi.

“Gunakan kondom tak hanya saat penetrasi, tapi sebelumnya [foreplay] juga gunakan,” kata Streicher.

4. Melepas kondom terlalu cepat

Banyak pria langsung melepas kondom sesaat setelah ejakulasi. Bahkan, studi dari Indiana University menemukan, 13,4-44,7 persen pria melepas kondom sebelum hubungan seks usai.

Padahal, melepas terlalu dini berisiko memicu kehamilan dan penularan IMS.

Lihat juga: Fakta Unik Kondom hingga Viral Buku Harian

5. Membeli ukuran yang salah

Kondom tak berlaku sama untuk semua pria, utamanya dalam hal ukuran. Kondom umumnya tersedia dalam berbagai jenis ukuran.

Dalam hal menjaga keamanan, penting untuk membeli kondom yang sesuai dengan ukuran. Kondom yang terlalu kecil bisa mudah robek. Sementara kondom yang terlalu besar bisa terlepas saat berhubungan seks.

6. Menyimpan di dompet

Tidak boleh menyimpan kondom di dompet bukan sekadar mitos. Semua bagian yang menekuk dan gesekan dapat memicu timbulkan sobekan kecil dan membuat kondom jadi tak berfungsi maksimal.

Selain itu, jika Anda menyimpan dompet di dalam saku celana, panas tubuh juga dapat membuat kondom jadi rusak. Pastikan kondom ditaruh di tempat yang sejuk dan kering, serta jauhi dari paparan cahaya matahari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *