
Kebiasaan yang Bantu Menjaga Kesehatan Mental Anda. Perubahan gaya hidup dapat membantu memperbaiki dan mencegah gejala depresi serta kecemasan. Terdapat sejumlah kebiasaan yang dapat membantu menjaga kesehatan mental Anda.
Berikut sejumlah kebiasaan yang disarankan Greenberg untuk membantu menjaga kesehatan mental, seperti dikutip Poker Pelangi.
1. Menerima diri apa adanya
Menurut Greenberg, disposisi yang cenderung mengkritik diri sendiri, atau perfeksionis, dapat menjadi faktor risiko kecemasan dan depresi.
“Ini dapat mencakup perasaan seperti Anda harus sempurna untuk diterima, ketidakmampuan untuk menerima kekurangan dalam diri Anda, pengamatan diri yang intens, atau perasaan tidak realistis tentang harapan orang lain dan kemampuan Anda untuk memenuhinya,” paparnya.
Untuk itu, ia menyarankan agar mulai melepaskan diri dari standar hidup yang menjadi beban. Dan salah satu penawar terbaik adalah berbelas kasihan pada diri sendiri.
Menurut peneliti Kristen Neff, belas kasihan diri memiliki tiga komponen: kebaikan diri vs penilaian diri sendiri, kemanusiaan vs isolasi, kesadaran vs identifikasi berlebihan.
“Cara kita memperlakukan diri kita sendiri melalui pasang surut kehidupan dapat memberikan dampak yang luar biasa pada kesehatan dan kesehatan mental,” tambahnya.
2. Hubungan sosial
Sejak lahir, manusia membutuhkan hubungan sosial untuk berkembang. Sebuah studi baru-baru ini yang dipimpin oleh para peneliti di Harvard berusaha memahami apa yang paling bisa melindungi kita dari depresi yang ada dalam kendali kita.
Setelah menganalisis lebih dari 100 faktor potensial, mereka menemukan bahwa hubungan sosial sejauh ini merupakan faktor pelindung yang paling penting.
“Ini merupakan tahun yang sepi bagi banyak orang. Dan banyak yang cemas dengan prospek kembali normal. Tetapi koneksi tidak berarti pesta besar atau kantor yang ramai,” kata Greenberg.
Dia lanjut mengatakan bahwa hal itu bisa berupa curhat kepada satu orang tepercaya tentang apa yang sebenarnya Anda lakukan, mendengarkan apa yang sebenarnya dilakukan orang lain, memberikan ucapan terima kasih yang bermakna, atau melakukan kunjungan (dengan mematuhi protokol kesehatan) dengan anggota keluarga atau teman mana pun.
“Jika ini terasa di luar jangkauan, cobalah membuat daftar singkat orang-orang yang pernah membuat Anda merasa terhubung,” tambahnya.
Penelitian lain menunjukkan bahwa hanya mengingat hubungan positif dapat berdampak positif pada kemampuan kita untuk mentolerir stres.
3. Olahraga
Olahraga dapat menjadi bagian penting untuk mencegah depresi karena gaya hidup yang tidak banyak bergerak merupakan faktor risiko.
Satu studi menemukan bahwa 15 menit sehari olahraga berat secara signifikan mencegah depresi. Studi lain menemukan bahwa 12 minggu olahraga berat pada 30 menit, tiga sampai lima kali seminggu mengurangi gejala hingga 47 persen.
Untuk kecemasan dan depresi yang muncul bersamaan, sebuah studi tahun 2020 yang dipimpin oleh James Blumenthal, profesor psikiatri di Duke University, olahraga paling efektif bila dikombinasikan dengan pengobatan. Jika tidak, tingkat kecemasan yang tinggi tampaknya menumpulkan efek olahraga untuk mengurangi depresi.
Bagaimana dengan kecemasan?
Penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat menjadi pengalih perhatian yang positif, tingkat aktivitas yang lebih tinggi dapat melindungi dari gejala, dan bahwa satu sesi olahraga dapat memberikan manfaat langsung untuk mengurangi stres dan kekhawatiran.
4. Pemenuhan nutrisi
Banyak yang telah menuliskan tentang hubungan antara makanan dan suasana hati. Menurut Greenberg, diet tradisional (seperti diet Mediterania) yang tinggi sayuran, biji-bijian, dan lemak baik untuk otak Anda dikaitkan dengan penurunan risiko depresi 25-35 persen dibandingkan dengan pola makan yang lebih tinggi gula, makanan olahan, dan produk susu.
Selain pemenuhan nutrisi, Greenberg mengatakan bahwa mengatasi masalah tidur juga dapat meringankan gejala kondisi kesehatan mental.
5. Mindfullness
Greenberg mengatakan bahwa melalui mindfullness, Anda dapat mengubah cara Anda berhubungan dengan pikiran dan perasaan yang sulit.
Satu studi menemukan bahwa setelah delapan minggu latihan mindfulness, praktisi menunjukkan peningkatan konsentrasi materi abu-abu, yang terkait dengan regulasi emosional, di antara manfaat lainnya.
“Mindfullness bukanlah obat untuk semua, tetapi bisa menjadi alat yang sangat membantu untuk mengubah cara mengalami tantangan,” katanya.
POPULER
KESEHATAN
Ketiak Kamu Hitam? Obati Dengan Cara Ini!
BERITA UNIK
Daftarkan Domba Miliknya ke Sekolah Dasar
BERITA UNIK
4 Makanan Unik Dan Viral Di Jepang
BERITA UNIK
lelaki Ini Minum Air Lewat Hidung dan Keluar Dari Mata
KESEHATAN
6 Manfaat Dari Rutin Mengonsumsi Lengkuas
BERITA UNIK
10 Minuman Beralkohol Termahal Di Dunia
ADUQ
Ini 6 Alasan Kamu Perlu Terjun ke Ranah Podcast
KESEHATAN
Diet Sehat Untuk Menurunkan Berat Badan
BERITA UNIK
Ini Asal Usul Martabak Di Indonesia
BERITA UNIK
Pekerjaan Unik yang Bergaji Besar, Salah Satunya Pengumpul Urin Rusa
INFO WITHDRAW
Kemenangan Yang Besar Hanya Di POKERPELANGI
TIPS & TRICKS
Diet Air Putih Ini Jadi Viral
BERITA UNIK
Di Negara ini Bisa Beli Istri