Introspeksi Diri – Punya banyak teman tentu membawa kebahagiaan tersendiri dalam hidup kita. Tiap kali lagi suntuk di rumah karena gak ada kerjaan misalnya, selalu ada saja teman yang bisa di ajak jalan. Tapi gimana jadinya, kalau sampai saat ini kamu masih merasa kesulitan mempunyai teman? Bahkan di antara segelintir orang yang kamu kenal, cuma satu-dua yang lumayan akrab. 

Nah, kalau begitu ceritanya kamu patut introspeksi diri, ya! Jangan-jangan selama ini kamu masih saja menerapkan sikap di berikut ini. Wajar, dong itu membuatmu kesulitan mendapatkan teman. Yuk segera di ubah sebelum terlambat! 

Tiap kali memasuki lingkungan baru kamu malah banyak diam dan bersikap pasif

Intropeksi Diri

Kamu baru saja di mutasi ke cabang perusahaan yang ada di luar kota. Otomatis kamu mesti menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang baru, dong. Sebenarnya gak susah untuk lekas mendapatkan rekan kerja yang cocok, asalkan kamu gak bersikap pasif melulu.

Apalagi ketika ada senior yang menyapa duluan, kamu malah diam seribu bahasa saking groginya. Santai saja kali. Banyak-banyaklah bertanya dan aktif berinteraksi. Kalau anteng terus begitu, gimana mau dapat teman? Yang ada kamu malah gak betah berkerja di sana, lho. 

Saat ada orang asing yang mengajak kenalan kamu selalu berpikir negatif tentangnya

Intropeksi Diri

Coba buang pikiran negatifmu jauh-jauh, deh. Apalagi ketika ada orang asing yang mengajakmu berkenalan. Waspada, sih boleh saja tapi kamu juga harus lihat kondisinya, dong. Tentunya kamu bisa menilai apakah orang tersebut berniat buruk atau tidak.

Masa iya, kalau ada teman seangkatan yang beda jurusan di kampus ngajak kenalan, kamu sok menolak? Bukan hanya gak punya teman, kamu bahkan bisa di cap sebagai orang yang sombong. 

Baca Juga: Tanpa Kita Sadari, Ini Penyebab Pekerjaan Jadi Semakin Sulit Diselesaikan

Posesif ke teman itu sama buruknya dengan posesif sama pasangan, lho!

Intropeksi Diri

Eh, sekalinya punya satu teman saja kamu malah bersikap berlebihan ke dia. Kamu cenderung posesif dan berani mencampuri urusan pribadinya. Paling sering, sih kamu suka melarang dia berteman dengan orang lain.

Tiap kali melihat dia dekat sama orang baru, kamu langsung kebakaran jenggot dan berupaya memisahkan keduanya. Padahal itu hak dia untuk dekat dengan siapa pun. Posesif ke pacar saja di larang, apalagi cuma sebatas berteman. Sadar diri, dong! 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *