Inilah Gejala-gejala Asam Urat dan Faktor Risikonya

Poker online lounge – Inilah Gejala-gejala Asam Urat dan Faktor Risikonya, Kamu suka minum alkohol sambil makan sajian seafood atau daging berlemak? Hati-hati, kadar asam uratmu bisa meroket dan kamu bisa terkena hiperurisemia. Nah, hiperurisemia inilah yang dapat mengakibatkan beberapa gangguan pada persendian, salah satunya penyakit asam urat atau gout. Poker online

Tak dapat diprediksi, gejala asam urat bisa datang bak penyamun di malam hari dan sakitnya tak tertahankan. Disentuh sendikit saja bikin meringis!

Apa saja gejala asam urat yang perlu diwaspadai dan apa saja faktor risiko Inilah Gejala-gejala Asam Urat dan Faktor Risikonya, seseorang bisa terkena asam urat? Yuk, simak pembahasannya berikut ini.

Makanan atau minuman yang menyebabkan hiperurisemia hingga mengakibatkan asam urat

Asam urat terbentuk dari penguraian senyawa purin dalam tubuh. Saat mengonsumsi makanan kaya akan purin, kamu disarankan memasaknya hingga matang dan minum air putih yang banyak setelahnya. Selain itu, konsumsinya tak boleh berlebihan.

Bahan makanan khas Indonesia seperti jengkol, petai, dan melinjo diketahui memiliki kadar purin yang tinggi, sehingga bikin tubuh kewalahan dengan asam urat. Selain tiga bahan makanan tersebut, menurut keterangan dari Arthritis Foundation, kadar purin yang tinggi dapat ditemukan pada makanan dan minuman seperti:

Jeroan;
Seafood seperti ikan teri, ikan sarden, ikan haring, remis, ikan cod, scallop, ikan trout dan ikan haddock;
Kacang-kacangan;
Minuman beralkohol.
Kalau kamu punya masalah asam urat tetapi tetap ingin makan enak, kadar purin yang rendah dapat ditemukan pada makanan seperti:

Daging seperti daging sapi, ayam, bebek, babi, dan ham;
Seafood seperti kepiting, lobster, tiram, dan udang.

Faktor-faktor gejala asam urat

Biasanya, setelah mengonsumsi makanan dengan kadar purin tinggi atau rendah, kadar asam urat akan turun dengan sendirinya saat kamu buang air kecil. Namun, saat ekskresi purin terlalu sedikit dan ginjal tak mengurai purin secara optimal, saat itulah hiperurisemia terjadi karena asam urat menumpuk dan mengendap dalam tubuh.

Kadar asam urat yang terlalu tinggi dapat mengendap menjadi batu kristal. Meskipun dapat terbentuk di organ mana pun, paling sering batu asam urat tersebut mengendap di persendian dan ginjal yang. sehingga menyebabkan inflamasi hingga nyeri yang tak tertahankan.

Melansir Healthline, terdapat beberapa faktor risiko penyebab munculnya gangguan asam urat, yaitu:

Riwayat asam urat pada keluarga;
Kegemukan atau obesitas;
Hipertensi;
Diabetes melitus;
Sindrom metabolik;
Penyakit arteri koroner;
Penyakit ginjal kronis sehingga penguraian purin tidak maksimal;
Konsumsi alkohol yang tinggi;
Pola makan tinggi purin;
Obat jika kamu pernah menjalani transplantasi organ;
Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti diuretik dan aspirin;
Trauma kecelakaan atau baru menjalani operasi.

Gejala-gejala asam urat

Melansir Healthline, sebanyak sepertiga penderita penyakit asam urat tidak menunjukkan gejala (asimtomatis).

Walaupun hiperurisemia bukan penyakit, tetapi jika dibiarkan dapat menyebabkan beberapa gangguan pada persendian dan ginjal. Penyakit yang bisa ditimbulkannya antara lain:

Asam urat;
Asam urat dengan tophi; dan
Batu ginjal.

Kadar asam urat yang tinggi bisa menyebabkan nyeri sendi (gout artritis). Nyeri juga bisa dipicu bila kadar asam urat tiba-tiba drop. Melansir Harvard Health Publishing, yang mana ini menjelaskan kenapa 30 persen laki-laki dengan gout memiliki kadar asam urat yang normal saat nyeri sendi menyerang.

Walaupun nyeri bisa memengaruhi sendi mana pun di tubuh, tetapi gejala asam urat paling muncul secara perdana di jempol kaki. Selain itu, kaki dan pergelangan kaki, lutut, serta siku juga merupakan lokasi umum yang dihantam nyeri.

Umumnya, gejala asam urat mencakup:

Nyeri yang hebat di persendian;
Kaku pada persendian;
Kesulitan menggerakkan sendi;
Sendi berwarna kemerahan dan bengkak;
Bentuk sendi mengalami perubahan.
Serangan asam urat cenderung terjadi secara tiba-tiba, sering kali dialami pada malam hari. Sebuah studi dalam jurnal Arthritis & Rheumatology tahun 2014 mengamati 700 pasien gout dan mencatat waktu nyeri sendi selama setahun. Ditemukan bahwa serangan 250 persen lebih mungkin terjadi antara tengah malam hingga jam 8 pagi, ketimbang siang hari. Ini berlaku untuk semua pasien tanpa memandang jenis kelamin, usia, berat badan, atau penggunaan obat.

Asam urat akut

Nyeri sendi, kemerahan, dan bengkak adalah gejala utama asam urat akut yang paling umum dirasakan. Gejala-gejala tersebut terjadi secara mendadak, sering terjadi pada malam hari.

Intensitas nyeri akan memuncak dalam 12-24 jam, tetapi sensasi nyut-nyutan yang dirasakan bisa membandel hingga 10 hari.

Saking nyerinya, kamu bisa sampai sulit tidur. Bahkan, sentuhan ringan di pada persendian bisa membuatmu meneteskan sedikit air mata dan bisa membatasi pergerakanmu. Gejala asam urat akut biasanya terjadi hanya pada satu sendi pada satu waktu, terutama pada jempol kaki.

Asam urat kronis

Nyeri dan inflamasi yang terkait dengan serangan asam urat biasanya akan mereda lalu hilang. Akan tetapi, jika serangan asam urat akut terus dibiarkan berulang, hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan yang lebih permanen. Gejala asam urat kronis meliputi:

Nyeri sendi;
Inflamasi pada sendi;
Sendi berubah warna hingga kemerahan dan bengkak;
Mobilitas sendi terbatas;
Saat asam urat mereda, kulit di sekitar sendi menjadi gatal hingga mengelupas.
Asam urat dapat memengaruhi banyak persendian di seluruh tubuh. Biasanya, serangan asam urat akut pertama terjadi di persendian jempol kaki secara tiba-tiba, terlihat dari jempol kaki yang tampak bengkak dan hangat saat disentuh. Selain jempol kaki, sendi lain yang terkena asam urat meliputi:

Pergelangan kaki;
Lutut;
Jari tangan;
Siku;
Pergelangan tangan;
Tumit;
Punggung kaki.

Jika asam urat dirasa sudah mengganggu, saatnya diobati! Biasanya, asam urat dapat diobati dengan:

Inilah Gejala-gejala Asam Urat dan Faktor Risikonya, Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS): mengurangi nyeri asam urat;
Colchicine: mencegah atau mengobati asam urat, dan ditujukan untuk mereka yang tidak merespons OAINS;
Probenecid: menekan kadar asam urat dengan meningkatkan frekuensi buang air kecil dan mencegah timbulnya gejala asam urat.
Allopurinol dan febuxostat: mengurangi kadar asam urat dalam darah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *