Poker Pelangi Hanya karena umurmu sudah di atas dua puluh tahun, bukan jaminan jika umurmu secara psikis sudah dewasa. Celakanya, berurusan dengan orang yang secara usia sudah dewasa tetapi secara psikis masih kekanak-kanakan itu sering bikin kesal banyak orang.

Gak mau kan, dijauhi orang-orang karena umurmu tak sedewasa yang seharusnya? Sebelum kamu memikirkan bagaimana caranya bisa lebih dewasa, ayo cek dahulu kedewasaan umurmu sudah sejauh mana.

Dari 9 tanda kedewasaan berikut ini, makin banyak yang belum ada pada dirimu, kedewasaanmu makin perlu dipertanyakan. Apa saja?

Tenang, tidak reaktif

Sekalipun ada orang yang memang sudah dari sananya lebih mudah panik ketimbang orang lain, secara umum kedewasaan akan membuatmu lebih bisa bersikap tenang. Kamu tidak tergesa-gesa dalam menilai apa pun dan bereaksi.

Kamu bersedia meninjau kembali suatu informasi dari berbagi sisi sehingga kamu bisa mencapai kesimpulan yang lebih baik. Dan pada akhirnya, sikapmu juga akan lebih bijaksana. AgenBandarQ

Mau mendengarkan orang lain

Karena kamu tidak tergesa-gesa seperti dalam poin pertama, otomatis kamu selalu punya waktu untuk mendengarkan orang lain. Makin suatu informasi memunculkan polemik, makin kamu akan berusaha mencari sumber lain dan mendengarkannya baik-baik agar tak mudah salah paham.

Berwawasan luas

Seiring dengan pertumbuhan jasmani dan bertambahnya usia, tentu kamu punya lebih banyak pengalaman dan bisa lebih aktif mencari pengetahuan baru. Kamu mudah terusik oleh ketidaktahuan lalu kamu bergerak untuk mencari tahu.

Dengan begini, wawasanmu akan makin luas sekalipun hanya bidang tertentu yang kamu dalami. Namun jika kamu masih kekanak-kanakan, kamu akan merasa nyaman saja berada dalam berbagai ketidaktahuan. Tak merasa perlu mencari tahu sendiri melainkan menggantungkan pada peran orang lain untuk memberitahumu.

Hanya karena umurmu

Toleran, tak suka menghakimi

Perpaduan poin 1 sampai 3 otomatis akan membuatmu lebih mudah bersikap toleran. Kamu sudah terbiasa dengan hal-hal yang tak sama dengan yang selama ini kamu ketahui atau yakini. Kamu juga tak merasa perlu menyamakan semua itu. Poker Online

Bagimu, sejauh ada kemauan untuk saling menghargai dan tidak merugikan, semuanya akan baik-baik saja. Kamu bahkan selalu tertarik untuk memelajari perbedaan-perbedaan itu.

Mandiri finansial

Mandiri finansial memang bukan sesuatu yang tiba-tiba. Semuanya butuh proses dan untuk benar-benar bisa mandiri secara finansial mungkin butuh beberapa tahun sejak kamu pertama kali bekerja.

Tetapi yang pasti, gerakanmu menuju kondisi mandiri ini nyata. Kamu tak hanya berusaha mendapatkan lebih banyak uang dari pekerjaanmu. Namun juga terus belajar mengelola berapa pun uang yang kamu miliki sebaik mungkin.

Sedang meminta uang sekalipun pada orangtua sendiri terasa memalukan bagimu. Kamu hanya akan melakukannya bila dalam kondisi amat terdesak dan kamu mencatatnya sebagai utang. Artinya tanpa diminta, kamu akan melunasinya suatu saat nanti.

Tidak pernah menyalahkan orang lain atas nasibmu yang sedang kurang baikĀ 

Meski kadang orang lain berperan dalam kemalangan yang menimpamu, kamu tak lantas membebaskan diri dari tanggung jawab pribadimu. Kamu akan melihat peran orang lain itu sebagai pelajaran berharga agar kamu jauh lebih berhati-hati. Kamu tidak berusaha mengubah orang lain melainkan mendidik dirimu sendiri.

Bisa mengurus segala keperluanmu sendiri

Waktu dan energimu memang terbatas. Tetapi kalaupun ada hal-hal dalam hidupmu sehari-hari yang tak bisa kamu kerjakan sendiri, kamu siap melimpahkan tugas itu pada orang lain dengan merogoh kocek sendiri untuk pembayarannya.

Misalnya, urusan kebersihan tempat tinggal dan mencuci pakaian. Kamu akan mencari asisten rumah tangga atau menghubungi penyedia layanan jasa yang sesuai. Bukan sembarangan menyuruh orang lain untuk mengerjakannya, apalagi menyuruh orangtua.

Berani mengambil keputusan besar dalam hidupmu dan mempertanggungjawabkannya

Kadang-kadang kamu berbeda keinginan dengan orangtua. Lalu apakah kamu akan selalu pasrah saja mengikuti keinginan mereka? Sebagai individu dewasa, seharusnya kamu tahu betul kapan kamu bisa mengalah dan mengikuti arahan mereka serta kapan kamu perlu lebih tegas tentang pilihanmu.

Tentu semua ada konsekuensinya. Kamu tak hanya berhenti pada memutuskan pilihan dalam hidupmu melainkan juga siap mempertanggungjawabkannya, menanggung risiko dari keputusanmu.

Terkadang kamu membutuhkan saran orang lain, tetapi tak pernah meminta mereka menyelesaikan masalahmu

Saran orang lain diperlukan terutama saat kamu menghadapi situasi yang asing atau permasalahan yang amat berat. Tetapi seberat apa pun masalahnya, kamu sama sekali tak ada keinginan untuk meminta orang lain menyelesaikannya untukmu. Diberi saran pun sudah lebih dari cukup bagimu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *