Fakta Tentang Tumpeng yang Filosofis, Apa Saja? – PokerPelangiLounge – Tumpeng merupakan makanan khas Indonesia yang bisa di bilang ikonik dengan bentuknya. Mulai dari bentuk mengerucut seperti gunung, lauk pauknya yang berlimpah dan di sajikan di atas daun pisang, hingga sejarahnya yang turut memiliki unsur Jawa dan Islam. Tumpeng juga identik dengan hari perayaan, karena saat HUT RI, ulang tahun bahkan pembukaan sebuah acara di situlah ada tumpeng.

Nahnggak sekadar makanan, inilah beberapa fakta tentang tumpeng.

1. Merepresentasikan puncak Mahameru dan konsep Ketuhanan

Ini 6 Fakta Tentang Tumpeng yang Filosofis

Pada saat penyebaran agama Hindu di Indonesia, tumpeng di representasikan mengerucut seperti Gunung Mahameru yang di anggap suci. Di ceritakan tempat itu sebagai bersemayamnya para dewa dan dewi.

Bentuk kerucut dari Gunung Mahameru pun juga simbol konsep Ketuhanan, yang menggambarkan awal dan akhir, simbolisasi dengan Tuhan dan alam. Semua semakin ke atas semakin mengerucut, semua akan kembali pada Tuhan.

Maka dari itu, tumpeng dahulu di berikan ke orang yang di hormati.

2. Arti simbol lauk pauk

Ini 6 Fakta Tentang Tumpeng yang Filosofis

Tumpeng ternyata nggak hanya sekadar nama, tetapi singkatan dari yen metu kudu sing mempeng. Dalam bahasa Jawa artinya, “jika keluar harus dengan sungguh-sungguh.” Lauknya juga sering berjumlah tujuh buah, di lambangkan sebagai pitulungan atau pertolongan.

Tujuh jenis lauk pauk ini terdiri dari hewan darat dan laut, serta ada beragam sayur. Lauk pauk biasanya nasi, ikan, urap, telur, ayam, sapi dan rempeyek teri.

3. Cara memotong tumpeng

Ini 6 Fakta Tentang Tumpeng yang Filosofis

Ternyata cara memotong tumpeng pun ada caranya. Dari awal, ujung tumpeng biasanya di potong oleh orang yang paling di hormati di masyarakat. Selanjutnya, orang yang punya acara membagi tumpeng menjadi tiga perempat ke bawah.

Hal ini pun mempunyai arti bahwa rezeki itu bisa di bagi sama rata ke manusia.

4. Terdapat berbagai jenis tumpeng

Ini 6 Fakta Tentang Tumpeng yang Filosofis

Fakta tentang tumpeng lainnya adalah mempunyai beragam jenis yang berbeda. Setiap jenis tumpeng pun mempunyai arti dan disajikan di tempat yang berbeda, dari mulai acara syukuran hingga duka.

  • Tumpeng pungkur disajikan pada saat acara kematian.
  • Megana saat acara lahiran
  • Robyong disajikan pada saat acara besar seperti musim panen, meminta hujan, hingga mengusir penyakit
  • Kendit yang melambangkan telah bebas dari kesulitan
  • Tumbuk disajikan pada saat acara ulang tahun

5. Sudah ada sejak zaman Jawa Kuno

Ini 6 Fakta Tentang Tumpeng yang Filosofis

Ternyata di berbagai prasasti yang ada di zaman Jawa Kuno, terdapat torehan yang mirip dengan tumpeng. Saat itu, makanan yang bernama sekul paripurna ini menurut para ahli sangat mirip dengan tumpeng yang mempunyai banyak sekali lauk pauk.

Sekul paripurna ini biasanya di sajikan pada acara penting di kala itu atau saat sima. Nah, Sima merupakan daerah merdeka bebas pajak yang di berikan oleh pihak kerajaan. Sima di berikan ke daerah yang berjasa dalam berbagai hal di kerajaan.

6. Modifikasi tumpeng

Ini 6 Fakta Tentang Tumpeng yang Filosofis

Dahulu, tumpeng sebenarnya dibuat dengan nasi putih. Hal tersebut melambangkan sumber yang bersih dan halal untuk dikonsumsi. Makna ini tidak serta merta hilang meski masa kini, tumpeng sudah dimodifikasi hingga memiliki banyak variasi. Contohnya, nasi kuning hingga mi goreng.

Itulah enam sejarah tumpeng dan maknanya yang sangat baik. PokerPelangi – Fakta Tentang Tumpeng yang Filosofis, Apa Saja?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *