PokerPelangi – Fakta tentang Preeklamsia, Salah satu masalah yang bisa terjadi selama kehamilan adalah hipertensi. Hipertensi saat hamil adalah gangguan tekanan darah yang muncul pertama kali setelah usia kehamilan 20 minggu. Diperkirakan sekitar 10 persen ibu hamil di seluruh dunia mengalami hipertensi, dengan 3-5 persen di antaranya mengalami preeklamsia (preeclampsia) atau disebut juga sebagai keracunan kehamilan.

Preeklamsia bisa terjadi kapan saja selama kehamilan hingga pascapersalinan. Preeklamsia adalah kondisi berbahaya bagi ibu hamil dan janinnya. Efeknya bisa serius, bahkan bisa menyebabkan kematian.

1. Apa itu preeklamsia?

Fakta tentang Preeklamsia

Preeklamsia adalah gangguan tekanan darah yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah ≥140/90 mmHg pada ibu hamil yang sebelumnya tidak mempunyai riwayat tekanan darah tinggi.

2. Apa penyebab preeklamsia?

Fakta tentang Preeklamsia

Sebagian besar peneliti berpendapat bahwa ada masalah dalam perkembangan plasenta karena pembuluh yang terdapat pada plasenta lebih sempit dari pembuluh darah yang normal.

Akibatnya, suplai darah ke janin akan berkurang.

3. Siapa saja yang bisa mengalami preeklamsia?

Fakta tentang Preeklamsia

Menurut laporan dalam jurnal Vascular Health and Risk Management tahun 2011, faktor risiko tersebut meliputi:

  • Kehamilan anak pertama
  • Hamil anak kembar
  • Memiliki riwayat preeklamsia pada kehamilan sebelumnya
  • Memiliki riwayat preeklamsia dalam keluarga
  • Indeks massa tubuh kehamilan >30
  • Obesitas
  • Usia perempuan saat hamil >35 tahun
  • Riwayat hipertensi sebelum kehamilan

4. Apa saja gejala dan tanda preeklamsia?

Fakta tentang Preeklamsia

Gejala awal yang bisa terjadi adalah pembengkakan di bagian tubuh, terutama wajah dan tangan.

Namun, bila selain gejala di atas ibu hamil mengalami sakit kepala hebat, pandangan kabur atau merasa silau, sesak napas, nyeri perut kanan atas, mual dan muntah, serta gangguan berkemih, sebaiknya segera periksakan diri ke rumah sakit terdekat.

5. Apa, sih, bahaya preeklamsia?

Perempuan yang pernah mengalami preeklamsia sebelumnya juga bisa berisiko terkena penyakit jantung iskemik di kemudian hari.

Bayi dapat mengalami hambatan pertumbuhan di dalam kandungan, lahir prematur, hingga kematian.

6. Bagaimana penanganan preeklamsia?

Masih bersumber dari laporan studi dalam jurnal Vascular and Health Risk Management tahun 2011, persalinan merupakan satu-satunya terapi utama dari preeklamsia.

7. Bagaimana cara mencegah preeklamsia?

Melansir WebMD, dokter akan memeriksa tekanan darah ibu serta mengecek adanya tanda dan gejala preeklamsia.

Ibu hamil juga sebaiknya mengurangi konsumsi garam dan memperbanyak asupan buah dan sayuran. Selalu konsultasikan dengan dokter jika terjadi perubahan selama kehamilan.

Itulah fakta seputar penyebab, gejala, faktor risiko, potensi bahaya, serta penanganan dan pencegahan preeklamsia. Buat kamu yang sedang hamil, jaga kesehatan dengan pola hidup sehat dan jangan melewatkan pemeriksaan rutin kehamilan, ya! PokerPelangi

BACA JUGA : Fakta Ritme Sirkadian Yang Perlu Kamu Tahu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *