PokerPelangi – Fakta Kolitis Ulseratif, Ketimbang radang usus, mungkin istilah kolitis ulseratif (ulcerative colitis) masih asing di telinga. Kolitis ulseratif adalah penyakit usus yang menyebabkan adanya peradangan jangka panjang pada sel-sel yang melapisi usus besar dan rektum.

Bisa dibilang, kolitis ulseratif adalah penyakit radang usus (inflammatory bowel disease atau IBD) yang menyebabkan borok atau peradangan.

Bahkan, dalam beberapa kasus komplikasi penyakit ini juga bisa mengancam jiwa.

Supaya kita lebih waspada, yuk, tengok beberapa fakta medis seputar kolitis ulseratif, mulai dari penyebab, gejala, jenis, dan penanganannya.

1. Belum ada penyebab pasti dari kolitis ulseratif

Fakta Kolitis Ulseratif

Terdapat kemungkinan lain, yaitu kerusakan sistem kekebalan tubuh. Saat sistem imunitas mencoba untuk melawan bakteri atau virus yang menyerang, respons kekebalan tidak berlangsung normal, yang bisa menyebabkan sistem kekebalan juga ikut menyerang sel-sel yang ada di saluran pencernaan.

Namun, kebanyakan orang dengan penyakit ini nyatanya juga tidak memiliki anggota keluarga dengan penyakit yang sama.

Meski demikian, melansir Healthline, para peneliti percaya jika kolitis ulseratif adalah hasil dari sistem kekebalan yang sangat aktif.

Setidaknya sampai sekarang para peneliti menyimpulkan penyebab kolitis ulseratif terdiri dari tiga faktor, meliputi:

  • Gen: seseorang mungkin mewarisi gen penyebab kolitis ulseratif yang bisa meningkatkan risikonya
  • Gangguan kekebalan lainnya: kalau seseorang sudah mempunyai setidaknya gangguan kekebalan, peluang mengalami kolitis ulseratif akan semakin besar
  • Faktor lingkungan: bakteri, antigen, dan virus bisa memicu sistem imunitas

2. Jenis kolitis ulseratif

Fakta Kolitis Ulseratif

Melansir Mayo Clinic, para ahli menggolongkan kolitis ulseratif berdasarkan lokasinya, yaitu:

  • Proktitis ulseratif: peradangan yang terbatas pada area di dekat anus (rektum). Gejalanya adalah pendarahan di daerah rektal
  • Proctosigmoiditis: peradangan ini melibatkan rektum serta kolon sigmoid (ujung bawah usus besar). Gejalanya diare berdarah, kram perut serta nyeri, dan ketidakmampuan untuk buang air besar meskipun keinginan untuk membuang kotoran amat besar (tenesmus)
  • Kolitis sisi kiri: peradangan meluas dari rektum ke atas melewati usus besar sigmoid dan desenden. Gejalanya adalah diare berdarah, nyeri di sisi kiri, kram perut, dan urgensi untuk buang air besar
  • Pankolitis: jenis ini sangat memengaruhi seluruh usus besar dan menyebabkan serangan diare berdarah yang mungkin parah, nyeri, kram perut, mudah lelah, hingga penurunan berat badan yang signifikan

3. Gejala kolitis ulseratif 

Dampaknya bisa berupa penurunan berat badan, nafsu makan yang buruk, dan mual.

Mengutip laman Medical News Today, biasanya gejala kolitis ulseratif biasanya diare, konsistensi feses pun melunak.

Hal ini biasanya sangat bergantung dengan luas penyebaran dari peradangan yang terjadi.

Secara umum, gejala kolitis ulseratif meliputi:

  • Sakit perut dan diare berdarah disertai lendir
  • Kelelahan
  • Penurunan berat badan
  • Anemia
  • Kehilangan nafsu makan
  • Dehidrasi
  • Suhu tinggi
  • Dorongan berlebih ketika buang air besar

Jadi, bila kamu mengalami, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

4. Perbedaan antara kolitis, kolitis ulseratif, dan penyakit Crohn

Gejala kolitis ulseratif mirip dengan penyakit usus lainnya, seperti kolitis dan penyakit Crohn. 

Kolitis sendiri berarti usus besar yang meradang atau teriritasi.

Melansir Cleveland Clinic, gejala kolitis ulseratif dan penyakit Crohn hampir sama. Kondisi ini membuat saluran pencernaan meradang atau teriritasi, terlebih usus kecil dan usus besar. Gejala penyakit Crohn adalah diare dan kram perut, mirip dengan kolitis ulseratif, kan?

Sampai saat ini, para peneliti membedakan penyakit Crohn dan kolitis ulseratif dengan melakukan beberapa tes, seperti tes feses, tes darah, endoskopi, kolonoskopi, biopsi, dan CT scan.

5. Diet tepat untuk pasien kolitis ulceratif 

Merujuk sebuah penelitian berjudul “Dietary Habits in Patients with Ulcerative Colitis—Cause of Nutrient Deficiency?” dalam Food Nutrition Sciences Journal tahun 2014, terdapat sekitar 60 persen pasien kolitis ulseratif yang mengalami malnutrisi.

Para peneliti melakukan studi semi wawancara yang terstruktur kualitatif pada 25 pasien berusia rata-rata 46,7 tahun yang mengidap kolitis ulseratif selama 1-35 tahun.

Berdasarkan wawancara tersebut, pasien merasa ketidaknyamanan pada usus ketika mengonsumsi gula, alkohol, susu sapi, daging merah, rempah-rempah, dan roti.

Tidak sedikit dari mereka juga membatasi konsumsi produk susu dari menu makanan mereka. Hanya 20 persen saja pasien yang mengonsumsi kalsium tambahan untuk menjaga kesehatan tulang.

Oleh sebab itu, makanan rendah lemak menjadi pilihannya.  

Di samping itu, pasien kolitis ulseratif juga diharuskan untuk mengonsumsi lebih banyak vitamin C dan makanan berserat tinggi untuk melancarkan sistem pencernaan.

Itulah fakta medis seputar penyebab, gejala, jenis, serta penanganan kolitis ulseratif. Bila mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, periksakan diri ke dokter agar dapat diketahui penyebab dan mendapat penanganan yang semestinya. PokerPelangi

BACA JUGA : Daun Salam Yang Ternyata Menyehatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *