PokerPelangi – Fakta Expressive Writing, Pernahkah kamu mendengar tentang expressive writing atau menulis ekspresif? Menurut buku Encyclopedia of Behavioral Medicine tahun 2013, expressive writing adalah bentuk terapi di mana individu menulis tentang pikiran dan perasaan terkait pengalaman hidup yang penuh tekanan atau traumatis secara pribadi.

Fakta Expressive Writing sebagai Terapi

Untuk mengetahui lebih lanjut terkait terapi expressive writing, simak fakta-faktanya berikut ini, ya!

1. Intervensi expressive writing merupakan pilihan positif bagi perempuan untuk mengurangi PTSD

Fakta Expressive Writing

Qian dkk., telah melakukan analisis terkait pengaruh intervensi expressive writing (EW) untuk perempuan dengan gangguan stres pascatrauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD), depresi, kecemasan atau anxiety, dan stres yang berhubungan dengan kehamilan. Tim peneliti menemukan bahwa intervensi EW adalah pilihan positif bagi perempuan untuk mengurangi gejala PTSD. Temuan ini diterbitkan di jurnal Psychiatry Research tahun 2020.

Sementara itu, pada penurunan kecemasan, stres, dan depresi tidak menunjukkan perbedaan signifikan.

2. Expressive writing dapat berkontribusi pada kesehatan psikologis perempuan dengan kelainan janin

Fakta Expressive Writing

Dalam artikel yang ditulis oleh Qian dkk., yang diterbitkan di jurnal Midwifery tahun 2019, dipaparkan beberapa persepsi perempuan dengan kelainan janin yang menjalani penghentian kehamilan terkait intervensi EW.

Para partisipan melaporkan manfaat EW dari berbagai aspek, di antaranya:

  • Memperkuat pemikiran rasional atas introspeksi buta
  • Mulai terlibat dalam pemikiran sistem sehubungan dengan kelainan janin selama tiga sesi EW
  • Mengubah perspektif dan membantu mereka mengakhiri pemikiran berulang
  • Mengubah objek kepercayaan diri partisipan untuk mengekspresikan emosi
  • Memberi jalan keluar bagi karakter introver untuk mengekspresikan pemikiran terdalam di benak mereka
  • Membantu menerima kenyataan secara umum dan mengatasi kesulitan dengan menyesuaikan strategi coping mereka
  • EW meningkatkan kondisi psikologis partisipan 

3. Expressive writing paling bermanfaat bagi yang lebih sadar, berhubungan dengan, dan lebih menderita dari perasaan negatif

Fakta Expressive Writing

Mordechay dkk., telah melakukan studi untuk memeriksa perbedaan individu dalam efek EW. Mereka menemukan bahwa individu yang lebih sadar, berhubungan dengan, dan lebih menderita dari perasaan negatif merupakan yang mendapatkan keuntungan paling banyak dari terapi menulis ini.

Partisipan dengan tingkat neurotisme (salah satu sifat kepribadian dengan kecenderungan jangka panjang untuk berada dalam keadaan emosi negatif atau cemas) yang lebih tinggi berhubungan dengan pengurangan gejala psikologis yang lebih besar pada kelompok EW. Selain itu, semakin tertekan seseorang, semakin baik keadaannya setelah menjalani intervensi EW.

Di samping itu, yang menulis tentang peristiwa yang lebih parah atau traumatis secara subjektif lebih bersedia (dan benar-benar melakukannya) terlibat dalam proses yang bermakna dalam tulisan mereka. Mereka lebih termotivasi untuk menyelesaikan masalah dan tidak menghindari pengalaman sarat emosi mereka yang paling menyakitkan.

4. Intervensi expressive writing dalam konteks akademis mungkin tidak cocok untuk anak-anak

Mesghina dan Richland telah menyelidiki bagaimana EW memengaruhi pembelajaran anak-anak usia sekolah dasar. Hasil temuan mereka menunjukkan bahwa dalam konteks akademis, intervensi EW mungkin tidak cocok untuk anak-anak.

Ini karena pada usianya mereka belum dapat secara efektif memproses dan menciptakan makna pengalaman stres. Lain halnya dengan orang dewasa yang mampu mengelola dan menilai stres mereka ketika mengaksesnya selama menulis. 

Oleh karena itu, memanfaatkan intervensi EW saja sebagai alat untuk menghilangkan kekhawatiran sebelum momen pembelajaran atau ujian kepada siswa tidak mungkin berhasil dan bisa sangat berbahaya.

5. Intervensi expressive writing juga memungkinkan diaplikasikan melalui mengekspresikan emosi via media sosial

Mereka mengembangkan aplikasi EW dalam Facebook.

Hasilnya menunjukkan bahwa mengekspresikan kata-kata emosional dan kognitif melalui aplikasi tersebut tidak hanya terkait dengan mengurangi suasana hati depresi bagi peserta yang kemungkinan menunjukkan gejala subsyndromal symptomatic depression (SSD), yaitu seseorang yang mengalami dua atau lebih gejala yang konsisten dengan depresi), tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran diri, terutama bagi orang yang terbiasa merekam emosinya di jaringan sosial online

Demikianlah lima fakta terkait expressive writing berdasarkan beberapa artikel ilmiah. Semangat menulis, yuk! PokerPelangi

BACA JUGA ; Nggak Disarankan Minum Kopi, Kamu Termasuk?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *