Fakta Delusi atau Waham. Delusi atau waham sering di pahami oleh orang awam sebagai salah satu bentuk ilusi yang di alami seseorang. Namun sedikit yang mengetahuinya bahwa waham lebih jauh dari itu. Ada kekhasan tertentu sampai seseorang bisa di labeli mendapatkan delusi. Berikut ini penjelasannya.

1. Penderita delusi akan mempercayai apa yang di yakininya tanpa melihat kenyataan

Meyakini yang Tak Nyata, Ini 5 Fakta Delusi atau Wahamilustrasi delusi (pixabay/Gerd Altmann)

Jurnal kesehatan berjudul Delusional Di sorder yang ditulis Shawn M. Joseph dan Waquar Siddiqui pada 2020 menjabarkan apa yang di maksud delusi. Dalam tulisan ilmiah itu, Joseph dan Siddiqui mendefinisikan delusi sebagai keyakinan seseorang terhadap sesuatu yang salah lewat interpretasi yang tidak akurat dari realitas eksternal walaupun sudah ada bukti yang bertentangan.

Secara mudahnya, apa yang di yakini penderita delusi sangatlah jauh berbeda dengan apa yang terjadi di dunia nyata. Ini bukan sekadar berbeda argumen kepada suatu topik yang subjektif. Keyakinan pada delusi sudah sangat jauh berbeda dari apa yang ada. Bahkan orang-orang di sekitarnya pun mengetahui bahwa itu salah.

2. Orang yang mengalami delusi tidak tampak seperti orang yang mengalami gangguan jiwa

Meyakini yang Tak Nyata, Ini 5 Fakta Delusi atau Wahamilustrasi delusi (pixabay.com/cesar ayala)

Jurnal tersebut menjelaskan lebih lanjut bahwa mendiagnosis pasien penderita delusi tidaklah mudah. Alasannya sang pasien relatif punya kesehatan mental yang stabil dan tidak punya tanda-tanda maupun faktor khusus, seperti misalnya dominan pada satu jenis kelamin. Selain itu, gangguan delusi juga jarang terjadi dan jarang di sadari, baik dari penderita maupun orang-orang sekitarnya.

Fakta Delusi atau Waham. Pada umumnya diagnosis pasien delusi terjadi ketika orang tersebut memiliki satu atau lebih pikiran delusi yang terjadi lebih dari satu bulan. Pemikiran tersebut pun harus tidak berdasar dari kondisi fisiologi, seperti tidak sedang mengonsumsi obat-obatan atau substansi lain, serta tidak mengalami kondisi kesehatan yang sedang terganggu. Keyakinan budaya orang tersebut juga akan menjadi poin penting dalam mendiagnosis.

3. Ada beragam bentuk delusi

Layaknya suatu penyakit, delusi di kenali punya beberapa jenis. Beberapa lebih sering di temukan ketimbang yang lain:

  • kecemburuan: delusi yang seringnya menganggap pasangannya tidak setia
  • aneh: delusi yang melibatkan fenomena tak masuk akal dengan dunia nyata
  • erotomanic: delusi yang beranggapan seseorang jatuh cinta kepadanya. Umumnya delusi orang lain tersebut datang dari individu dengan status yang lebih tinggi
  • grandiose: delusi yang membuat dirinya yakin punya bakat hebat, berkuasa, atau memiliki hubungan dengan seseorang yang terkenal
  • penganiayaan: delusi yang membuat dirinya beranggapan terus menerus merasa di serang, di lecehkan, atau adanya persekongkolan di belakangnya
  • somatik: delusi yang melibatkan fungsi dan sensasi pada tubuh
  • campuran: delusi dengan berbagai tema
  • siaran pikiran: delusi yang merasa pikirannya bisa di ketahui orang-orang sekitarnya
  • Delusi penyisipan pikiran: delusi yang tidak datang dari dirinya sendiri, tetapi berakhir masuk dalam pikirannya akibat sumber eksternal

Selain yang di sebutkan ini, masih ada pula jenis-jenis delusi yang terbilang susah untuk dimengerti. Sebagai contoh, ada delusi yang berpikiran dirinya telah digantikan dengan seseorang atau kehilangan salah satu organnya.

BACA JUGA : Banyak Orang Pusing Tentukan Gambar Ilusi ini, Kamu Bisa Tebak

4. Menjadi masalah ketika suatu delusi di koarkan di media sosial dan mempengaruhi yang lain

Meyakini yang Tak Nyata, Ini 5 Fakta Delusi atau Wahamilustrasi media sosial (unsplash.com/Austin Distel)

Delusi adalah permasalahan pribadi yang harus di selesaikan. Delusi bisa menjadi berbahaya apabila keyakinan delusi itu sudah merugikan orang lain, bahkan orang banyak. Hasil dari delusi yang seperti berakhir di percaya orang lain adalah terjadinya misinformasi yang dapat di ikuti dengan kekacauan. Kamu bisa mendapatkan pemahaman ringkas terkait delusi atau waham.

orang-orang yang memiliki delusi atau mempercayai isu-isu yang tidak benar macam ini sedikit banyak terjadi lantaran di rinya tak cukup banyak memiliki informasi untuk menyaringnya. Mereka tak punya kemampuan lebih demi mengatasi masalah tersebut. Belum lagi bila isu tidak benar yang di berikan kepada mereka merupakan sesuatu yang paling di inginkan oleh mereka.

5. Delusi hanya bisa di atasi dengan bantuan tenaga profesional

Meyakini yang Tak Nyata, Ini 5 Fakta Delusi atau Wahamilustrasi psikolog (pixabay.com/Sozavisimost)

Delusi tidak bisa di atasi sendiri. Untuk menyingkirkannya, di butuhkan tenaga profesional yang mapan dan penyelidikan lebih dalam. Bagi orang-orang di sekitarnya, yang bisa di lakukan hanyalah memberikan referensi terkait apa yang di alami sang pasien dan membantu menyarankan pasien untuk datang ke tenaga profesional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *