Dari batu berjalan, nyanyian pasir, sampai ramalan gempa bumi dunia bisa disaksikan di Taman Nasional Death Valley.

Fakta Death Valley,Lembah Paling Gerah di Dunia. Istilah ‘ekstrem’ tampaknya berhak di sandang Taman Nasional Death Valley.

Terletak di California dan Nevada, Amerika Serikat (AS), Death Valley alias Lembah Maut menawarkan pemandangan kontras dan menarik untuk dijelajahi. Mulai dari salju yang membekukan, padang rumput dengan bunga liar hingga dataran gurun yang seolah tanpa ujung.

Taman Nasional Death Valley di buka pada 24 Oktober 1994 dan merupakan taman nasional terbesar di 48 negara bagian AS.

Daya tarik Death Valley tak cuma pemandangannya. Akhir tahun lalu, lembah ini jadi tempat terpanas di dunia.

Mengutip dari NYTimes, NOAA Weather Prediction mencatat Death Valley pernah mencapai suhu 54 derajat Celcius.

Terdengar begitu gerah tetapi percayalah, Death Valley menawarkan lebih dari sekadar suhu panas nan ekstrem.

Berikut tujuh fakta menarik tentang Death Valley, lembah paling gerah di dunia:

1. Catatan manusia tertua

Death Valley menyimpan catatan manusia tertua yang di lukis dan di pahat di bebatuan.

Potongan-potongan catatan ini di perkirakan di buat oleh orang Mesquite Flat Culture. Mereka di perkirakan hidup di lembah mulai 3.000 SM hingga 1 M.

Namun menurut penanggalan karbon, temuan ini di yakini berasal dari Saratoga Spring Culture yang mendiami lembah antara 500-1.000 M.

BACA JUGA : Fakta Sindrom Salju Visual, Penglihatan Berbintik

2. Peka aktivitas seismik

Air dalam jurang air alias Devil’s Hole ternyata bereaksi terhadap aktivitas seismik dunia.

Jika ada gempa bumi besar di Jepang, kemungkinan besar gempa akan menimbulkan gelombang di Devil’s Hole.

Pada 2012, aktivitas gempa bumi dengan kekuatan 7,4 SR di Oaxacana, Meksiko turut ‘mengaduk’ air Devil’s Hole.

3. Bunga-bunga bermekaran

Curah hujan rata-rata per tahun di sini memang begitu rendah. Orang tidak akan sampai berpikir soal bunga atau tanaman indah.

Fakta Death Valley, Namun pada 2016, Death Valley pernah di hiasi bunga-bunga liar. Ini bukan peristiwa biasa buat lembah.

Alan Van Valkenburg, penjaga taman nasional, berkata bunga mekar hanya terjadi sekitar sekali tiap dekade.

“Anda tidak pernah tahu kapan itu akan terjadi. Merupakan suatu kehormatan untuk berada di sini dan bisa melihat salah satu bunga mekar ini. Sangat sedikit orang yang bisa melihatnya dan luar biasa,” ujar Valkenburg, mengutip dari Mental Floss.

4. Batu ‘berjalan’

Fenomena yang tak kalah misterius, sejumlah ilmuwan merekam batu-batuan yang ‘berjalan’ melintasi Racetrack Playa. Batu-batu dolomit hitam bergerak sendiri, meluncur, menanjak, dan meninggalkan jejak.

Penjelasan misteri ini berada seputar medan magnet bumi, angin kencang, hingga alga yang licin.

Melansir dari Live Science, segala asumsi jawaban teka-teki akhirnya luruh dengan temuan fakta.

Diterbitkan di jurnal PLOS One, ilmuwan mengungkap terdapat plat tipis bergerigi menyerupai panel pecahan kaca menghempas bebatuan di sana.

Batu-batu ini lalu di dorong angin sehingga tampak meluncur di atas lumpur basah.

A person walks on a boardwalk at the salt flats at Badwater Basin, Monday, Aug. 17, 2020, in Death Valley National Park, Calif. Death Valley recorded a scorching 130 degrees (54.4 degrees Celsius) Sunday, which if the sensors and other conditions check out, would be the hottest Earth has been in more than 89 years and the third-warmest ever measured. (AP Photo/John Locher)

5. Nyanyian pasir

Meski hanya menempati porsi kecil di Death Valley, bukit-bukit pasir masih jadi daya tarik Death Valley.

Paling mudah memang mengunjungi Mesquite Flat Sand Dunes sekaligus berselancar di atas pasir.

Namun Anda musti mengunjungi Eureka Sand Dunes. Tak hanya karena menjulang tinggi, tetapi juga ada fenomena aneh yakni pasir ‘bernyanyi’.

Pasir meluncur menuruni bukit pasir tinggi dan curam menimbulkan syara seperti nada bass dari organ pipa atau dengung pesawat.

Tidak di ketahui alasan pasti pasir-pasir ‘menyanyi’. Namun kemungkinan besar, di sebabkan oleh gesekan antar butiran pasir.

6. Pelari bertubuh mini

Ingat serial animasi ‘Looney Tunes’? Wile E. Coyote di ceritakan selalu mengejar burung roadrunner.

Rupanya burung roadrunner bukan rekaan belaka. Malah burung ini jadi salah satu satwa liar paling umum terlihat di Death Valley.

Para pengamat burung harus mengunjungi Furnace Creek di mana burung tertarik ke oasis untuk mendapatkan air dan tempat berteduh.

BACA JUGA : Fakta Euthanasia Menghilangkan Derita Sakit

7. Satwa langka penghuni ‘lubang setan’

Fakta Death Valley,Lembah Paling Gerah di Dunia. Di Death Valley, terdapat jurang dalam berisi air yang di sebut ‘Devil’s House’.

Meski disebut ‘jurang setan’, hidup Devil’s Hole Pupfish yang langka. Kemungkinan satwa ini telah hidup dan bertahan di sana hingga 20 ribu tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *