Catat Baik – Menikah memang menjadi muara akhir dalam sebuah hubungan asmara. Namun, pada kenyataannya pernikahan adalah gerbang awal untuk memulai kehidupan yang baru. Hidupmu akan berubah setelah menikah. Beban tanggung jawabmu pasti akan lebih berat. Keluarga inti kini adalah pasangan dan anak-anak yang akan lahir kelak. 

Karena pernikahan sebegitu sakralnya, Catat Baik baik kamu harus tahu tipe pasangan yang belum layak untuk diajak berumah tangga. Apa saja? 

1. Sikapnya masih kekanakan 

5 Tipe Pasangan yang Belum Layak Diajak Berumah Tangga, Catat Baik!

Masalah sikap ini sangat penting sekali ketika ingin memasuki kehidupan rumah tangga. Sikap yang kekanakan tentunya membuat hubungan suami-istri bisa terganggu. Misalnya saja, saat marah langsung pergi dan keluar rumah. Padahal, saat sudah menikah, tentunya tak baik jika kabur tanpa sepengetahuan pasangan. 

Jika dari pacaran saja sudah memiliki bibit seperti ini, rasanya perlu tambahan waktu lagi, untuk mantap menjalani hidup rumah tangga.

2. Belum mampu mengelola keuangan dengan baik

5 Tipe Pasangan yang Belum Layak Diajak Berumah Tangga, Catat Baik!

Masalah ekonomi ternyata menjadi masalah yang bisa membuat perceraian terjadi. Jadi, sikap bijak mengelola keuangan perlu di ketahui sejak sebelum menikah. Jika calon pasangan masih sering terlilit utang kartu kredit, belanja yang sifatnya konsumtif, maka sebaiknya jangan di ajak menikah dulu. 

Masalah keuangan keluarga bisa merembet ke berbagai sektor permasalahan. Keluarga yang sejahtera tentunya di lihat dari ekonomi yang stabil. Bayangkan jika pasangan masih belum bisa mengelola keuangan. Pasti hidup rumah tangga juga tak akan bahagia.

Baca Juga: Wajib Paham!Tipe Pasangan Ini Akan Membuat Hidupmu Menderita

3. Masih belum tuntas dengan dirinya sendiri 

5 Tipe Pasangan yang Belum Layak Diajak Berumah Tangga, Catat Baik!

Belum tuntas dengan dirinya adalah misalnya pasangan memiliki trauma atau luka batin kepada seseorang atau tentang suatu hal. Ini harus di bereskan terlebih dahulu, sebelum terjadi pernikahan.

Apalagi jika trauma tersebut berkaitan dengan aspek yang ada dalam rumah tangga. Misalnya terhadap sosok lawan jenis, anak-anak, dan seks. Tentunya kehidupan rumah tangga malah bisa terganggu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *