Berikut cara membuat pidato yang menarik berdasarkan pengalaman Sarah Hurwitz, sang juru tulis pidato Ibu Negara ke-44 AS, Michelle Obama.

Cara Membuat Pidato menurut Juru Tulis. Membuat teks pidato memiliki kesulitannya tersendiri, terlebih bagi orang yang tidak terbiasa menulis dan merangkai kalimat agar menarik untuk didengar.

Sebelum menulis pidato di sarankan untuk menentukan fokus pembahasan dalam forum tersebut. Tak hanya itu, lengkapi dengan materi dan data pendukung, gaya bahasa, dan relevansi permasalahan agar menghasilkan pidato yang logis, terstruktur, dan mudah di serap audiens.

Lihat juga: Pjanic Tulis Surat Mengharukan Untuk Fans Juventus

Deretan tokoh politik Indonesia juga di nilai piawai dalam menulis atau membuat pidato. Seperti Lukman Njoto dan Yusril Ihza Mahendra yang di kenal aktif dalam menulis atau membuat naskah pidato Presiden RI pada zamannya.

Artikel ini akan membahas cara membuat pidato berdasarkan pengalaman Sarah Hurwitz yang merupakan juru tulis pidato Ibu Negara ke-44 Amerika Serikat, Michelle Obama.

1. Fokus pada topik yang dipilih

Ilustrasi Mahasiswa 

Salah satu syarat pidato yang baik adalah yang punya fokus pembahasan. Melansir Vogue, langkah pertama dalam menulis pidato yakni mengetahui hal yang ingin disampaikan pembicara kepada pendengar.

Hindari memberikan terlalu banyak informasi sekaligus. Audiens pasti bakal kewalahan menerimanya dan tidak dapat mengikuti semuanya langsung. Pendengar akan lebih mungkin mengingat pidato jika terfokus pada satu atau dua poin.


2. Tahu latar belakang audiens

Menulis dengan memperhatikan sudut pandang pendengar juga di nilai penting. Tahu dengan siapa kita berbicara, latar belakangnya, seberapa baik mereka mengenal kita, hingga lokasi berpidatonya.

Jika melakukan pidato di lingkungan universitas, maka penting untuk memahami sejarah dan deretan civitas akademik kampus tersebut. Jika berkesempatan untuk berpidato di pesta pernikahan, disarankan untuk menceritakan kisah yang menyenangkan dan tidak menyinggung keluarga mempelai.


3. Struktur penulisan yang baik

Ilustrasi menulis di atas buku

Jika naskah pidato memiliki struktur penulisan yang buruk, Anda tidak dapat menyampaikan pidato yang menarik untuk didengar. Struktur penulisan yang baik yaitu ditulis dengan kalimat mengalir dan logis untuk disimak.

Cara Membuat Pidato menurut Juru Tulis. Dalam mengolah struktur tulisan, Hurwitz biasanya menyunting dan menyusun ulang struktur pidato yang sudah jadi. Ini bertujuan untuk mengetahui bagian mana yang harus di ubah dan bagian mana yang bisa di satukan.


4. Mencari berbagai sudut pandang

Tips selanjutnya dari Hurwitz adalah selalu minta orang lain untuk membaca ulang pidato yang kita buat. Ini dapat membantu untuk mencari sudut pandang lain. Terutama jika hendak berbicara dengan audiens yang tidak di kenal dan heterogen.

Perlu juga memperhatikan aspek norma dan budaya dalam membuat naskah pidato. Ini bertujuan agar memberi daya tarik dan merajut kedekatan pada audiens.


5. Abaikan tanda baca

Ilustrasi Pena

Menulis untuk pembaca dan menulis untuk pendengar merupakan dua hal yang berbeda.

Jika tanda baca dalam tulisan mengacu pada EYD atau PUEBI, lain halnya untuk pidato yang penyampaiannya secara lisan. Dalam naskah pidato, Anda bisa sesuaikan penggunaan tanda baca sebagai pemberi jeda dan intonasi untuk menegaskan kata yang diucapkan.

Hurwitz mengaku, tidak jarang mengganti simbol koma dengan elipsis sebagai penanda jeda agar mudah terbaca ketika berpidato.


6. Mendengar

Jika Anda menuliskan pidato untuk orang lain, terbukalah terhadap saran dan masukan. Dalam beberapa kesempatan pidatonya, Michelle Obama juga kerap memberikan umpan balik (feedback) terkait naskah yang sudah dibuat.

Hal ini tentu bisa memengaruhi penulisan naskah pidato selanjutnya, sesuai dengan karakter orang tersebut. Hal penting yang patut diperhatikan misalnya transisi topik, kelogisan struktur pidato, penggunaan diksi, dan persuasif.

Ketika Hurwitz menulis, tak jarang ia terngiang kata-kata khas dari mulut istri presiden ke-44 AS tersebut. Hal ini menjadi imajinasi dalam memilih diksi ketika menyusun rangkaian kalimat pidato.

Lihat juga: 5 Tips Menemukan Ide Tulisan untuk Para Creative Writer Pemula


7. Sampaikan apa adanya

Ilustrasi Dasi

Hal penting lain saat berpidato adalah menyampaikan dengan apa adanya, layaknya sedang berbicara biasa. Yang jadi kendalanya, banyak orang terlalu fokus pada bagaimana cara menyampaikan pidato yang asyik, terdengar cerdas, dan sebagainya.

Malahan itu seringkali menghambat. Anda bisa terjebak pada artikulasi dan diksi yang terlalu formal dan kaku.

Untuk itu, tulislah kembali naskah tersebut dengan bahasamu sendiri agar terdengar seperti gaya berbicara normal dan tidak terlalu dibuat-buat.


8. Jalin komunikasi dua arah

Saat ini kita hidup di era penggunaan komunikasi virtual, salah satunya Zoom. Banyak orang menyampaikan pidato secara virtual dan menjadi tantangan baru bagi beberapa orang yang belum terbiasa berpidato dengan metode ini.

Tidak jarang pula audiens mematikan kameranya tanpa memberi alasan jelas. Nah, agar mereka tertarik dan lebih atentif, Hurwitz menyarankan untuk mengubah gaya bicara pidato bak penceramah.

Gulirkan pertanyaan kepada host maupun audiens agar terjalin komunikasi dua arah. Hal ini menjadi daya tarik komunikasi melalui video call.


9. Perhatikan durasi

Ilustrasi Waktu

Audiens memiliki keterbatasan dalam menerima informasi, termasuk dalam mencerna pidato Anda.

Faktor utama yang menjadi distraksi pada audiens adalah durasi. Untuk itu sampaikan pesannya secara fokus, jelas, dan energi positif.

Anda bisa memperkirakan panjangnya pidato terhadap durasi dan bergantung pada momen. Jika pidato dalam pesta pernikahan sampaikan pidato dengan durasi kurang lebih lima menit. Namun jika menjadi pidato pembuka, pembicara dapat melakukanya dalam waktu 10-20 menit.


10. Gunakan format penulisan

Dalam membuat pidato cobalah bereksperimen dengan format penulisan yang berbeda. Seperti membuat poin-poin atau menggunakan cue card. Cara ini juga berfungsi untuk mempermudah penyampaian pidato dengan improvisasi.

Selain itu, dengan menyiapkan poin-poin penting, Anda tidak terpaku pada teks panjang dan bisa menjalin kontak mata pada audiens.

Itulah 10 tips atau cara membuat pidato. Sering-seringlah berlatih menulis agar terbiasa sekaligus meningkatkan keahlianmu untuk menjadi penulis pidato andal yang dapat diterima dengan baik oleh pendengar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *