Bukan Berarti Pesimis – Sejak masa sekolah kita selalu diajarkan untuk menjadi pribadi yang optimis, ya. Hal tersebut memang benar tapi bisa jadi salah juga, lho. Sikap optimis bisa jadi benar saat kamu berpeluang besar untuk mendapatkan suatu hal dengan usaha serta skill yang kamu miliki.

Akan tetapi rasa optimis yang salah ialah saat kamu tak berpeluang terhadap keberhasilan suatu hal tapi karena kamu tak berusaha ataupun tidak memiliki skill yang mempuni untuk menggapainya.

Jika dalam hal tersebut kamu memaksakan untuk menjadi pribadi yang optimis rasanya dapat kamu bisa di sebut orang yang tidak realistis, nih. Bukan Berarti Pesimis! penasaran bagaimana cara memaksimalkan peluang yang ada? Simak langsung aja deh penjelasan berikut ini.

1. Sedari dini pahami kekuranganmu

5 Cara Membaca Peluang dalam Hidup, Bukan Berarti Pesimis!

Ada malam yang begitu gelap juga ada pagi yang sangat cerah. Begitu pun dengan kehidupanmu yang tak hanya memiliki kekurangan tetapi juga ada kelebihan. Kelebihan itu juga perlu di kenali lebih lanjut, lho. Misalnya saja kamu mengetahui bahwa bakatmu adalah public speaking maka bukan artinya otomatis menjadi pembicara dalam segala hal, ya. 

Pembicara itu banyak sekali jenisnya ada yang menjadi MC, motivator, ataupun penyiar radio. Maka dari bakat public speaking yang kamu miliki lebih cocok untuk fokus pada bidang apa itu yang perlu kamu kenali lebih lanjut. Nah, setelah mengetahui fokus apa yang mau kamu ambil kini saatnya untuk mengembangkannya dengan mengikuti berbagai kursus ataupun pelatihan-pelatihan lainnya.

2. Fokus serta kembangkan kelebihanmu

5 Cara Membaca Peluang dalam Hidup, Bukan Berarti Pesimis!

Ada malam yang begitu gelap juga ada pagi yang sangat cerah. Begitu pun dengan kehidupanmu yang tak hanya memiliki kekurangan tetapi juga ada kelebihan. Kelebihan itu juga perlu di kenali lebih lanjut, lho. Misalnya saja kamu mengetahui bahwa bakatmu adalah public speaking maka bukan artinya otomatis menjadi pembicara dalam segala hal, ya. 

Pembicara itu banyak sekali jenisnya ada yang menjadi MC, motivator, ataupun penyiar radio. Maka dari bakat public speaking yang kamu miliki lebih cocok untuk fokus pada bidang apa itu yang perlu kamu kenali lebih lanjut. Nah, setelah mengetahui fokus apa yang mau kamu ambil kini saatnya untuk mengembangkannya dengan mengikuti berbagai kursus ataupun pelatihan-pelatihan lainnya.

Baca Juga: Muncul Penerimaan,5 Tanda Luka Dalam Hatimu Sudah Mulai Sembuh

3. Pahami batas dari kelebihanmu

5 Cara Membaca Peluang dalam Hidup, Bukan Berarti Pesimis!

Keterbatasan bukan selalu mengenai kekurangan, lho. Hal tersebut karena suatu kelebihan juga memiliki keterbatasan. Maka setelah kamu mengetahui, memahami, serta mengembangkan kelebihanmu kini saatnya untuk mengetahui batas dari skill yang kamu miliki.

Jika kamu tak tahu batas dari kelebihanmu yang ada kelebihan itu justru akan menghancurkanmu, lho. Misalnya saja kamu pandai bernegosiasi tapi saat negosiasi untuk beberapa masalah dalam satu waktu kamu tidak mampu itu artinya kamu memiliki keterbatasan dalam kuantitas masalah yang kamu tangani.

4. Selalu update perkembangan zaman

5 Cara Membaca Peluang dalam Hidup, Bukan Berarti Pesimis!

Menjadi orang pintar yang mampu memaksimalkan potensi dari kelebihannya memanglah hebat, nih. Tapi hal tersebut tak ada artinya jika kamu tak mampu fleksibel terhadap perkembangan zaman, lho. Hal tersebut dapat dilihat dari seorang guru yang saat pandemi COVID-19 ini harus melaksanakan pembelajaran daring atau school from home.

Jika guru tersebut mampu mengoperasionalkan teknologi dengan baik maka dapat dikatakan ia mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Namun, jika ia tak mampu memahami teknologi yang ada percuma ilmu yang dimiliki tak dapat tersalurkan dengan baik, nih. 

5. Membaca peluang sama dengan sebuah permainan

5 Cara Membaca Peluang dalam Hidup, Bukan Berarti Pesimis!

Saatnya melihat peluang dengan pandangan yang positif setelah kamu berhasil mengontrol kelemahan, memaksimalkan potensi kelebihanmu serta memahami keterbatasannya, dan juga menjadi pribadi yang fleksibel terhadap perkembangan zaman. Dimana hidup ini bagaikan sebuah permainan yang mana kita selalu menyiapkan strategi terbaik untuk menjadi pemenangnya namun kadang masih saja bisa kalah. Begitu pun dengan kehidupan saat kita sudah berusaha membaca peluang dengan baik juga kadang benar tapi tak jarang juga salah, itu hal wajar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *