Binge Eating Disorder – Makan banyak jika di lakukan sesekali wajar, misalnya saat kangen makanan tertentu atau di traktir makan di restoran all-you-can-eat alias prasmanan. Namun, kalau makan berlebihan sering di lakukan atau menjadi kebiasaan, ini patut di waspadai. Bisa jadi kamu mengalami gangguan makan tersebut 

,binge eating disorder pertama kali dijelaskan pada tahun 1959 oleh Albert Stunkard, seorang psikiater dan peneliti. Kondisi ini tidak hanya mengacu pada “kebiasaan makan yang banyak”, melainkan cenderung terjadi bersamaan dengan masalah kesehatan mental. Gangguan makan ini bisa di alami baik perempuan maupun laki-laki.

binge eating disorder mendapat predikat gangguan makan yang paling umum di Amerika Serikat (AS). Melansir Healthline, hampir 2 persen kasus memengaruhi populasi dunia.

Orang-orang dengan binge eating disorder akan menyembunyikan kebiasaan makan mereka

Binge Eating Disorder

Makan banyak saat ada perayaan tertentu tidak termasuk binge eating. Di katakan sebagai gangguan makan jika episode makan berlebihan terjadi berkali-kali. Karena merasa malu, kebanyakan orang dengan dengan gangguan tersebut  akan sebisa mungkin merahasiakan kebiasaan makannya ini.

Jika kamu berpikir makan berlebihan tersebut di lakukan untuk kepuasan atau kesenangan, itu anggapan yang salah. Perlu di pahami bahwa gangguan makan ini cenderung berasal dari gangguan kesehatan mental atau bisa juga ada kondisi medis lain yang mendasarinya.

National Eating Disorders Association memperkirakan 3,5 persen binge eating memengaruhi perempuan dan sebanyak 2 persen pada laki-laki di AS.

Hubungan antara binge eating disorder dan kesehatan mental

Binge Eating Disorder

Seperti yang telah di singgung sebelumnya, binge eating disorder sering kali berkaitan dengan masalah kesehatan mental. Melansir Medical News Today, kondisi yang biasanya menyertai gangguan makan ini adalah gangguan mood, dan kecemasan, gangguan depresi mayor, gangguan kepribadian ambang, gangguan obsesif kompulsif, gangguan stres pasca trauma, alkoholisme, atau penyalahgunaan zat.

Semua kondisi tersebut dapat menyebabkan tantangan emosional yang mungkin menyebabkan rasa bersalah pada seseorang dengan gangguan tersebut. Faktor umum yang sering membuat seseorang mengembangkan gangguan makan tersebut adalah perasaan akan harga diri yang rendah. Imbasnya, penderitanya akan menyalahkan diri sendiri dan merusak citra harga dirinya.

Baca Juga: Emotional Eating,Cara Mengatasi Makan Berlebih Saat Emosi !

Apa saja gejalanya? 

Binge Eating Disorder

Orang dengan gangguan makan binge mengalami periode makan berlebihan secara teratur dengan jumlah besar dan cenderung mengonsumsi makanan yang tidak sehat.

Gangguan makan ini tertulis dalam buku pedoman Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition (DSM-5), yang dikeluarkan oleh American Psychiatric Association (APA), dan masuk ke dalam daftar diagnosis kesehatan mental sejak tahun 2013.

Melansir Women’s Health, kriteria binge eating disorder adalah makan secara berulang dan terus-menerus, yang melibatkan periode makan lebih cepat dari biasanya, makan banyak saat tidak lapar, makan diam-diam sendirian karena malu dengan porsi makannya, makan sampai terlalu kenyang, serta merasa bersalah setelah makan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *