Begini Cara Mendampingi Anak Buta Warna saat Belajar

Begini Cara Mendampingi Anak Buta Warna saat Belajar
Buta warna adalah gangguan penglihatan yang bisa menyerang saja, termasuk ke anak-anak. Meski bukan kondisi yang serius, tetapi buta warna bisa membuat pengidapnya kesulitan dalam menjalankan aktivitas harian. Contohnya, memengaruhi aktivitas atau kegiatan belajar Si Kecil di sekolah atau di rumah.

Nah, pertanyaannya, bagaimana cara mendampingi anak buta warna saat belajar?

Tips Mendampingi Anak Buta Warna Belajar
Buta warna pada anak seringnya terlambat untuk diketahui. Sebagian besar anak-anak mungkin merasa cukup hanya dengan melihat beberapa gradasi warna.

Tidak dapat membedakan antara warna atau corak tertentu dari warna yang serupa.
Mengalami masalah dengan tugas atau proyek tertentu yang mengharuskan mereka menggunakan warna.
Peka atau sensitif terhadap cahaya di dalam kelas dan membutuhkan akomodasi tempat duduk.
Merasa minder atau frustrasi tentang buta warna mereka.
Kembali ke tajuk utama, bagaimana cara mendampingi anak buta warna saat belajar? Nah, berikut ini cara yang bisa guru dan orang tua lakukan saat mendampingi anak belajar, yaitu:

Menulis dengan warna hitam di papan tulis daripada menggunakan warna (atau menggunakan kapur putih di papan tulis alih-alih kapur berwarna)
Membuat salinan selebaran (materi pelajaran) dengan kontras hitam putih yang tinggi, dan bukan pada kertas berwarna.

Hindari menggunakan buku mewarnai dengan warna dan bahan pendukung lainnya.

Menuliskan nama warna jika relevan dengan instruksi (matahari kuning, katak hijau, dll.)

Pastikan pencahayaan di kelas atau rumah baik untuk memudahkan anak untuk dalam mengenali warna. Anak dengan buta warna harus duduk dalam pencahayaan alami yang baik, tetapi hindari di tempat yang terang.

Memeriksa pengaturan komputer, halaman web, dan alat peraga berbasis komputer untuk memastikan bahwa anak dapat memilih informasi yang relevan.

Selain hal-hal di atas, masih banyak tips atau cara-cara lainnya yang bisa ibu lakukan, agar anak dengan buta warna lebih mudah mengikuti proses kegiatan belajar mengajar.

Tes Buta Warna, Kapan Harus Dilakukan?

Menurut para ahli di American Academy of Ophthalmology dan American Association for Pediatric Ophthalmology and Strabismus, orangtua perlu mulai memeriksakan mata anaknya sejak awal dilahirkan. Tujuannya untuk mengetahui ada tidaknya kemungkinan tanda-tanda kelainan penglihatan.

Selanjutnya, ketika dirinya sudah menginjak usia enam bulan sampai satu tahun, cobalah periksa kembali perkembangan matanya. Tahap selanjutnya pada usia 3 sampai 3,5 tahun, lakukan pemeriksaan lanjutan dan tes ketajaman mata. Poker Online

Nah, di usia 5-6 tahun, ketika Si Kecil sudah mulai mengenal warna, lakukan pemeriksaan tes buta warna.

membedakan warna lampu lalu lintas.
Sulit mengikuti pelajaran di sekolah yang berhubungan dengan warna.
membedakan warna makanan atau buah-buahan.
Sulit mengidentifikasikan warna.
Sensitif terhadap cahaya terang.
Sulit mengidentifikasi warna ketika saat berada di lingkungan atau kondisi dengan cahaya yang redup.

BACA JUGA : Cara Mendapatkan Surat Keterangan Tidak Buta Warna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *