Antara dibayar untuk Nyanyi dan dibayar untuk Berhenti Nyanyi? Ini Hidup Pengamen

PokerPelangiLounge – Dalam industri permusikan Indonesia tak jarang ada musisi yang merangkak naik dari profesi pengamen. Tak semua pengamen juga dapat merangkak naik menjadi superstar layaknya Andika Kangen Band, Iwan Fals dkk. Meskipun begitu pengamen tetaplah menjadi sebuah profesi yang begitu di gandrungi oleh orang-orang jalanan, entah itu karena passion atau karena mudah saja mendapatkan uangnya.

Di antara itu semua, dapat di bedakan mana pengamen yang punya minat di musik dan mana yang cuma sekedar-sekedar saja yaitu dari attitude perilaku bermusiknya yaitu untuk menghibur dengan kualitas musiknya yang maksimal, jika tidak setidaknya enak di dengar.

Khususnya di Indonesia sangat terlihat mana pengamen yang dapat di sebut musisi penghibur dan mana yang nyari uang saja (kualitas belakangan). Mari saya jabarkan berdasarkan pengalaman saya mendengar para pengamen ini.

Pengamen jiwa musisi, Di bayar karena Nyanyi

Pengamen kayak gini yang niatnya emang menghibur ada dan banyak. sebelum mengamen biasanya mereka perkenalkan. Dan memainkan satu lagu sampai selesai sebelum meminta bayaran mereka mengamen. Atau mungkin kalian pernah lihat pengamen yang gelar tikar naruh sebuah wadah buat tempat bayaran. Lalu menunjukkan permainan musik mereka di hadapan orang-orang yang lewat.

Yap mereka menunjukkan performa mereka hingga selesai dan jika penonton menyukainya (merasa terhibur). Mereka akan membayarnya, jika tidak mereka numpang lewat saja. Mereka di bayar karena nyanyian mereka.

Pengamen yang penting duit, Di bayar untuk berhenti Nyanyi

Yang seperti ini, kalian sendiri bisa lihat lah attitudenya kayak apa. menurut ts pribadi paling banyak biasanya mereka adalah pengamen door to door, atau dari warkop ke warkop, dari warung ke warung. jujur, nyanyian mereka kadang ada yang bagus dan ada yang jelek, tapi yang mengganggu adalah yang jelek.

Biasanya mereka akan datang ke satu rumah ke rumah yang lain lalu menyanyikan lagu senyaring mungkin dan dapat dibilang mengganggu seolah-olah mereka memeras (kami bakal diam kalo sudah dapat bayaran ngamen).

Dan berhasil gansis, rerata pengamen kek gini bakal langsung diem kalo sudah dapet uang, biarpun baru satu kata, satu genjrengan gitar ataupun satu tepukan gendang, kalo sudah dapet uang jajan mereka, langsung hening dah. Singkatnya mereka itu dibayar bukan karena ngamen, tapi dibayar buat berhenti ngamen di rumah-rumah. PokerPelangi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *