Angka Bunuh Diri Meningkat

PokerPelangi Lounge – Angka Bunuh Diri Meningkat; Tak bisa dimungkiri betapa dahsyatnya pandemik COVID-19 mengubah tatanan hidup kita.

Bukan hanya kondisi ekonomi dan sosial, tetapi juga kondisi mental. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa pandemik

memiliki efek psikologis yang mendalam, seperti kecemasan, depresi, keterasingan akibat isolasi sosial, hingga ketakutan terhadap penularan.

Apabila dibiarkan berlarut-larut, kondisi kejiwaan akan memburuk dan bisa berujung pada tindakan bunuh diri,

apalagi pada individu dengan gangguan kejiwaan atau memiliki riwayat gangguan sebelumnya. Poker Online

Benarkah angka kematian akibat bunuh diri meningkat selama pandemik? Dan siapa saja yang rentan melakukan tindakan bunuh diri

di situasi seperti sekarang? Simak penuturan dari Benny Prawira Siauw, suicidologist sekaligus founder komunitas Into the Light.

Pandemik menyebabkan tekanan psikologis pada masyarakat umum, tenaga medis, dan individu dengan gangguan kejiwaan

Sejumlah penelitian dilakukan untuk memeriksa efek pandemi COVID-19 dengan

Angka Bunuh Diri Meningkat

kesehatan mental masyarakat umum, tenaga medis, dan individu dengan gangguan kejiwaan.

Hasilnya, menurut studi berjudul “Nationwide Survey of Psychological Distress among Chinese People in the COVID-19

Epidemic: Implications and Policy Recommendations” yang diterbitkan di jurnal “General Psychiatry”,

ditemukan ada 35 persen dari 52.730 orang di Tiongkok yang mengalami tekanan psikologis.

Sementara, menurut studi berjudul “The Impact of COVID-19 Epidemic Declaration on Psychological Consequences: a Study on Active Weibo Users”

yang dipublikasikan di “International Journal of Environmental Research and Public Health”, pandemik membuat emosi negatif meningkat,

termasuk kecemasan, depresi, dan kemarahan. Di sisi lain, emosi positif dan kepuasan hidup berkurang. Agen BandarQ

Lebih lanjut, menurut studi berjudul “The Impact of the COVID-19 Pandemic on Suicide Rates”

yang diterbitkan di “QJM: An International Journal of Medicine”, menunjukkan bahwa isolasi sosial, kecemasan, ketakutan penularan,

ketidakpastian, stres kronis, dan kesulitan ekonomi bisa menggiring pada tindakan bunuh diri,

khususnya pada individu dengan gangguan kejiwaan yang sudah ada sebelumnya,

orang dengan daya tahan tubuh rendah, orang yang tinggal di daerah dengan prevalensi COVID-19 yang tinggi,

serta orang yang memiliki anggota keluarga atau teman yang meninggal dunia akibat COVID-19.

Sumber Poker Pelangi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *