Alasan Attack on Titan Live Action Gagal Total – PokerPelangiLounge – Saat ini Attack on Titan atau Shingeki no Kyojin sedang berada dalam puncak popularitas seiring final season-nya yang sudah tayang. Kisah umat manusia melawan Titan kini menjadi manusia melawan manusia dan ceritanya semakin menarik karena mengandung unsur politik, fasisme dan rasisme.

Kesuksesan anime Attack on Titan berawal dari manga karya Hajime Isayama yang terbit pertama kali pada 2009 dan baru di jadikan anime pada 2013. Popularitas yang meningkat dan mendunia membuatnya langsung di jadikan film Live Action pada 2015 dan menariknya bukan Hollywood yang melakukannya melainkan industri film Jepang sendiri.

Sudah menjadi rahasia umum jika sebuah anime di jadikan live action maka cenderung akan gagal walaupun tidak semuanya. Akan tetapi, apa yang terjadi pada Attack on Titan live action tahun 2015 adalah memang sebuah kegagalan dan membuat fans kecewa. Ada beberapa alasan kenapa Attack on Titan bisa gagal. Berikut ulasan singkatnya guys.

Perubahan Pada Eren

Alasan Attack on Titan Live Action Gagal Total, Perlukah dibuatkan Versi Hollywood?

Yang pertama adalah perubahan pada karakter Eren. Jika di anime Eren adalah seorang anak dengan tekad yang kuat, maka di live action Eren tidak terlalu demikian. Selain itu, hubungannya dengan Mikasa pun tidak seperti di anime di mana Mikasa sangat protektif terhadap Eren. Nah, di film live action hubungan keduanya malah ngadi-ngadi.

Perubahan Cerita

Yang paling fatal mungkin adalah adanya perubahan cerita yang berbeda dari manganya. Dalam anime, Eren, Mikasa, dan Armin belum menjadi pasukan saat serangan Titan Kolosal sedangkan di live action sudah. Yang paling ceroboh adalah di live action ibunya Eren tidak di munculkan. Padahal inilah yang menjadi fondasi motivasi Eren yaitu ketika melihat ibunya di makan oleh Titan dan Eren termotivasi untuk membasmi semua Titan. Inilah momen penting yang harus di tampilkan.

Di live action Eren malah melihat Mikasa yang seakan tewas oleh Titan dan kemudian Eren bertekad untuk mencarinya.

Mikasa Juga Berubah

Alasan Attack on Titan Live Action Gagal Total, Perlukah dibuatkan Versi Hollywood?

Dalam anime, Mikasa di gambarkan seorang Yandere dan menyayangi Eren dengan sangat protektif dan begitu melindunginya. Sedangkan dalam live action Mikasa malah begitu, dan terkesan “membenci” Eren. Para penggemar Mikasa pasti kecewa berat. “Kok Mikasa-nya jadi gitu sih?

Tidak Ada Levi

Levi adalah karakter terfavorit dalam Attack on Titan. Menghilangkannya pada live action adalah sebuah kecerobohan dan malah digantikan dengan Shikishima yang tak jelas juntrungannya. Ditambah lagi Shikishima ini malah menunjukan kedekatan dan kemesraan dengan Mikasa dan semakin membuat fans geram.

Visual Effect yang Kurang

Alasan Attack on Titan Live Action Gagal Total, Perlukah dibuatkan Versi Hollywood?

Harus diakui jika CGI yang digunakan dalam film ini tidaklah terlalu buruk. Tapi tetap saja ada celanya terutama ketika para karakter bertarung dengan manuver gear. Hal ini sebenarnya harus disadari dari awal jika untuk membuat live action sebesar Attack on Titan dibutuhkan budget raksasa untuk urusan CGI. Selain Hollywood, rasanya sulit untuk membuat yang demikian.

Lebih Cocok dibuat Oleh Hollywood

Memang, ada kalanya anime Jepang tidak cocok untuk dijadikan live action oleh Hollywood seperti yang sudah terjadi pada Dragon Ball Evolution (2009) dan Death Note (2017). Tapi Attack on Titan sendiri sebenarnya justru dibuatkan live action oleh Jepangnya sendiri. Kenapa? Ya karena karakter dan latar dalam Attack on Titan sendiri memang sangat bernuansa barat. Ini tentu cocok jika Hollywood-lah yang mengadaptasinya. Dengan catatan, pihak studio harus serius mulai dari pemililhan cast, naskah, hingga produksi. PokerPelangi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *