4 Kebiasaan Ini Bisa Picu Anemia pada Anak
Anemia adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh menurun di bawah normal. Kondisi ini juga dapat terjadi pada anak-anak, yang membuat anak terlihat pucat, rewel, lelah, atau lemah. Penyebab anemia paling umum pada anak, yaitu kekurangan zat besi.

Meskipun anemia adalah hal yang umum terjadi pada anak-anak, orangtua tetap perlu waspada akan kebiasaan-kebiasaan yang memicunya. Selain itu, ketahui langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencegah kondisi ini. Kekurangan zat besi atau anemia yang tidak diobati memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Kebiasaan yang Sebabkan Anak Anemia
Perlu orangtua ketahui, anemia adalah penyakit yang dapat diatasi, terutama jika sudah terdeteksi sejak dini. Orangtua perlu memantau adakah kebiasaan anak yang memicu terjadinya anemia. Umumnya, kebiasaan menjadi faktor penyebab anemia pada anak, seperti:

Picky Eater atau Suka Pilih-pilih Makanan

Anak yang memiliki kebiasaan pilih-pilih makanan biasanya sering mengalami anemia karena kurangnya zat besi dan nutrisi pada asupan hariannya. Kurangnya zat besi membuat tubuh anak tidak mampu memproduksi protein dalam darah atau hemoglobin.

Sementara itu, hemoglobin dibutuhkan tubuh untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh anak. Oksigen penting supaya tubuh anak berfungsi dengan baik. Jika anak termasuk picky eater, pastikan anak mendapatkan makanan yang mengandung zat besi. Zat besi ada pada daging merah, kacang-kacangan, bayam, kentang, kuning telur, dan hati. 4 Kebiasaan Ini Bisa Picu Anemia pada Anak

Menjadi Vegetarian
Anak-anak tidak seharusnya menjadi vegetarian. Pola makan vegetarian menyebabkan anak mengalami anemia, terutama jika nutrisinya tidak tercukupi dengan baik. Saat anak tidak mengonsumsi daging-dagingan, maka sangat mungkin jika anak mengalami kekurangan zat besi atau anemia.

Terlalu Banyak Minum Susu Sapi

Susu sapi bukan sumber zat besi yang baik seperti daging dan sayuran hijau. Susu sapi dapat membuat tubuh lebih sulit untuk menyerap zat besi. Balita berisiko anemia jika terlalu banyak minum susu sapi, tapi tidak mengonsumsi makanan yang kaya zat besi seperti sayuran hijau dan daging merah.

Sebaiknya, batasi pemberian susu sapi pada anak hingga kurang dari 2 cangkir per hari. Terlalu banyak memberikan susu membuat anak mudah kenyang dan menurunkan jumlah asupan nutrisi dari makanan lainnya.

Tidak Sarapan
Anak-anak dan remaja terkadang memiliki kebiasaan untuk melewatkan sarapan.

Inilah jumlah zat besi yang diperlukan anak:

Bayi 7-12 bulan: 11 mg per hari
Balita 1-3 tahun: 7 mg per hari
Ana 4-8 tahun: 10 mg perhari
Anak 9-13 tahun: 8 mg per hari
Remaja laki-laki: 11 mg per hari
Remaja perempuan: 15 mg per hari
Mengabaikan sarapan meningkatkan risiko anemia karena anak tidak memenuhi kecukupan zat besinya. Apabila zat besi menurun, maka kadar hemoglobin dalam darah pun ikut turun.

Itulah yang ayah dan ibu perlu ketahui mengenai kebiasaan yang dapat memicu anemia pada anak. Poker Online

BACA JUGA : Berbagai Cara Mengatasi Anak Susah Makan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *