CERITAPOKERPELANGIDe Gea Melempem Pertahanan MU Dianggap Lembek Gabino Rodriguez, mantan pelatih David de Gea angkat bicara seputar menurunnya performa kiper asal Spanyol itu di Manchester United . Menurutnya, De Gea menderita karena buruknya pertahanan MU.

MU akhirnya finis di urutan kedua pada klasemen akhir Liga Inggris musim ini. Setan Merah juga gagal mengangkat trofi setelah kalah 10-11 lewat adu penalti di final Liga Europa melawan Villarreal. Partai ini terpaksa dilanjutkan lewat tostosan karena kedua tim bermain imbang 1-1 selama 120 menit.

Nama De Gea kembali menjadi sorotan. Sebagai penendang terakhir, De Gea gagal menjebol gawang Villarreal yang akhirnya membuat MU gagal menggapai trofi juara yang sudah di depan mata.

De Gea sendiri sebelumnya juga sudah kerap jadi sorotan. Maklum, performa penjaga gawang berusia 30 tahun itu terus menurun belakangan ini. Kondisi De Gea semakin sulit manakala namanya kerap disebut-sebut sebagai salah satu pemain yang bakal ditendang Setan Merah pada musim panas ini.

Menurut Rodriguez, De Gea tidak sepenuhnya salah dalam situasi sulit ini. Sebaliknya, De Gea hanyalah korban dari bobroknya pertahanan Setan Merah di bawal kendali Ole Gunnar Solskjaer.

Komentar Rodriguez

“Saya selalu percaya sebuah tim adalah refleksi dari pelatihnya,” kata Rodrigiez dilansir Metro.co.uk.

“Lihat saja di era Sir Alex Ferguson, benar-benar tidak ada ampun,” bebernya.

De Gea Melempem Pertahanan MU Dianggap Lembek

“Namun MU saat ini lebih lembek dari muffin (kue mangkuk), dan De Gea jadi korban kegagalan pertahanan.”

Pertahanan Lemah

Musim ini David De Gea hanya bermain 26 kali di Premier League. Sepanjang musim, De Gea kebobolan 32 kali dan hanya melakukan clean sheets sebanyak 9 kali.

“Pada dasarnya, pertahanan pasukan Ole Gunnar Solskjaer lemah. Dua bek tengah sangat lambat dan tidak berkoordinasi dengan baik,” kata pria yang pernah menangani De Gea di tim U-21 MU. Poker Online

“Masalah besarnya adalah organisasi taktis Solskjaer. Kekurangan pertahanan MU meremehkan De Gea dan Ole tidak meyakinkan saya. Di masa lalu Roy Keane dan Paul Scholes tidak hanya mendikte permainan, tetapi melakukan pekerjaan kotor dan menjadi tulang punggung pertahanan.”

“Di tim Ole, Edinson Cavani adalah bek terbaik.”

BACA JUGA : Argentina Pastikan Tampil Di Copa America

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *