Sejumlah studi menemukan konsumsi diet soda tak bisa turunkan berat badan. Berikut 7 alasan diet soda tak bisa menurunkan berat badan.

Diet Soda Tak Bisa Turunkan Berat Badan. Diet soda atau diet coke merupakan jenis minuman ringan bersoda dengan pemanis buatan yang bebas gula dan hampir tidak mengandung kalori. Minuman ini diklaim dapat mengurangi asupan gula dan mengendalikan berat badan.

Namun ternyata, sejumlah temuan menunjukkan konsumsi diet soda tak bisa menurunkan berat badan.

Berikut sejumlah alasan diet soda tak bisa menurunkan berat badan.

Lihat juga: Yoghurt yang Bagus untuk Diet

1. Diet soda tidak bergizi

Ilustrasi Minuman Soda

Diet soda merupakan minuman yang terdiri dari campuran air berkarbonasi, mengandung pemanis buatan, perwarna, perasa, dan bahan tambahan minuman lainnya.

Kandungan ini umumnya tidak memiliki nilai gizi dan juga tidak di butuhkan oleh tubuh.

2. Meningkatkan risiko obesitas

I am fat. Nice red haired woman measuring her waist while wanting to lose her weight


Alih-alih menurunkan berat badan, sejumlah studi justru menunjukkan konsumsi diet soda dapat meningkat risiko obesitas dan sindrom metabolik.

3. Diet soda meningkatkan nafsu makan

Sejumlah studi mendapati konsumsi diet soda dapat meningkatkan nafsu makan. Pasalnya, diet soda merangsang hormon lapar, mengubah reseptor rasa manis, dan memicu respons dopamin di otak.

Lihat juga : 5 Jenis Diet yang Wajib Kamu Coba

4. Meningkatkan risiko dia betes

Diet soda juga di kaitkan dengan diabetes tipe 2. Studi pada 64 ribu perempuan yang mengonsumsi minuman berpemanis meningkatkan risiko terkena dia betes sebesar 21 persen.

5. Meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke

Severe heartache, man suffering from chest pain, having heart attack or painful cramps, pressing on chest with painful expression.


Konsumsi diet soda juga di kaitkan dengan penyakit kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke.

Diet Soda Tak Bisa Turunkan Berat Badan. Penelitian pada lebih dari 220 ribu orang menunjukkan konsumsi minuman yang di beri pemanis meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung hingga 9 persen.

6. Meningkatkan risiko penyakit ginjal

Konsumsi soda juga di kaitkan dengan peningkatan risiko gagal ginjal. Orang yang minum lebih dari tujuh gelas soda per minggu memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi terkena penyakit ginjal.

Kerusakan ginjal tersebut di sebabkan oleh kandungan fosfor pada soda yang tinggi, yang dapat meningkatkan beban asam pada ginjal.

7. Meningkatkan risiko kelahiran prematur

Konsumsi diet soda pada ibu hamil juga di kaitkan dengan kelahiran prematur. Selain itu, anak yang di lahirkan juga lebih berisiko mengalami obesitas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *