PokerPelangi – Nyeri di Pangkal Paha, Apakah kamu pernah mengalami nyeri luar biasa di area pangkal paha hingga membuatmu sulit berjalan? Mungkin itu menandakan groin strain.

Khususnya kamu yang gemar olahraga yang melibatkan tendangan, berputar tiba-tiba saat berlari, atau lompat, yuk, ketahui bersama informasi seputar penyebab, gejala, dan pengobatan groin strain.

1. Apa itu groin strain?

Nyeri di Pangkal Paha

Groin strain atau groin pull diakibatkan terlalu banyaknya tekanan pada otot di selangkangan dan paha.

Otot-otot tersebut menyatukan kedua kaki dan membantu gerakan sendi pinggul lainnya. Otot adduktor penting bagi banyak jenis atlet termasuk pelari cepat, perenang, dan pemain sepak bola.

Ketegangan yang tidak terlalu parah menarik otot melebihi perjalanan normalnya. Regangan (strain) yang lebih parah bisa merobek serat otot, dan bahkan dapat menyebabkan otot robek sepenuhnya. Paling umum, groin strain adalah robekan kecil pada beberapa serat otot, tetapi sebagian besar jaringan otot tetap utuh.

Secara khusus, tiba-tiba melompat atau mengubah arah adalah kemungkinan penyebabnya. Groin strain sering muncul pada orang-orang yang bermain sepak bola dan sepak bola, dan ini merupakan sekitar 10 persen dari semua cedera pada pemain hoki profesional.

2. Gejala groin strain

Nyeri di Pangkal Paha

Groin strain akut bisa sangat menyakitkan, tergantung seberapa parah cederanya. Terdapat tiga derajat keparahan dari groin strain, yaitu:

  • Grade I: ketidaknyamanan ringan, sering kali tidak ada kecacatan. Biasanya ini tidak membatasi aktivitas
  • Grade IIketidaknyamanan tingkat sedang, bisa membatasi aktivitas seperti lari dan lompat. Grade III: cedera parah yang bisa menyebabkan nyeri saat berjalan. Sering kali pasien mengeluhkan kejang otot, bengkak, dan memar yang parah

Umumnya, gejala yang akan dirasakan meliputi:

  • Pangkal paha dan selangkangan
  • Ketika menyatukan kedua kaki
  • Saat mengangkat lutut
  • Rasa seperti adanya letupan atau gemeretak saat cedera terjadi dan diikuti nyeri parah

3. Penyebab dan faktor risiko groin strain

Nyeri di Pangkal Paha

Groin strain paling umum terjadi di antara atlet baik profesional maupun pelaku olahraga rekreasi. Penyebab lainnya juga bisa karena berbelok dengan cepat saat berlari, berseluncur, atau melompat.

Gerakan yang mengharuskan otot memanjang dan berkontraksi pada saat yang sama biasanya menyebabkan ketegangan pada pangkal paha. Ini memberi tekanan pada otot, membuatnya meregang atau robek.

Walaupun penyebab umumnya adalah olahraga, tetapi groin strain juga bisa diakibatkan dari:

  • Jatuh
  • Mengangkat benda berat
  • Jenis latihan seperti latihan ketahanan

Penggunaan otot yang berlebihan dapat menyebabkan ketegangan jangka panjang.

Faktor risiko utama groin strain adalah olahraga yang melibatkan tendangan, berbalik tiba-tiba saat lari, dan lompat. Sering berganti arah juga bisa meningkatkan risiko.

Pada atlet jenis olahraga ini, faktor risiko tambahan lainnya adalah seberapa sering mereka berlatih.

Atlet yang berhenti berlatih selama akhir musim kompetisi akan kehilangan kekuatan dan fleksibilitas otot. Ini membuat mereka lebih berisiko mengalami cedera bila mereka mulai berlatih tanpa meluangkan waktu untuk membangun kekuatan dan kelenturan otot terlebih dulu.

Riwayat groin strain sebelumnya juga merupakan faktor risiko lainnya, mengingat otot yang melemah dari cedera sebelumnya.

Sebuah studi dalam British Journal of Sports Medicine tahun 2017 menemukan bahwa memiliki rentang gerak yang rendah pada sendi pinggul merupakan faktor risiko groin strain.

4. Diagnosis groin strain

Dilansir Medical News Todaygroin strain bisa didiagnosis dokter maupun terapis fisik. Mereka biasanya akan melakukan wawancara medis seputar gejala dan penyebab gejala.

Pertanyaan yang mungkin diajukan meliputi:

  • Apakah ada suara seperti letupan (popping) saat cedera terjadi?
  • Apakah terjadi pembengkakan setelah cedera terjadi?
  • Terasa nyeri saat menggerakkan kaki?

Pada beberapa kasus, mungkin butuh beberapa tes seperti sinar-X atau MRI untuk mengecek apakah ada kerusakan lainnya di kaki atau panggul.

5. Pengobatan groin strain

  • Kompres dingin atau es di pangkal paha untuk mengurangi nyeri dan bengkak selama 10-20 menit. Lakukan ini secara rutin, tiap beberapa jam selama 3 hari hingga tak lagi bengkak
  • Kompresi paha dengan perban elastis
  • Konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid untuk mengatasi nyeri dan bengkak. Hindari konsumsi obat dalam jangka panjang
  • Aktif melakukan latihan kekuatan dan peregangan ringan
  • Untuk sementara waktu lakukan aktivitas yang tidak memberikan banyak tekanan pada otot pangkal paha. Misalnya, pelari bisa mencoba renang hingga cederanya pulih

Cara-cara di atas biasanya cukup untuk mengatasi groin strain. Namun, bila cara di atas tidak berhasil, mungkin operasi bisa jadi opsi, khususnya pada atlet profesional yang ingin kembali latihan atau ikut kompetisi.

Meskipun operasi dapat membantu, tetapi ini masih merupakan pilihan terakhir. Tidak semua orang dapat kembali ke tingkat aktivitas sebelumnya setelah operasi.

Untuk waktu pemulihannya sendiri bergantung pada derajat keparahan cedera.

  • Grade I: dua sampai tiga minggu
  • II: dua sampai tiga bulan
  • III: empat bulan atau lebih

Demikianlah fakta seputar groin strain. Untuk mencegahnya, bila kamu melakukan olahraga yang berisiko mengalami cedera ini, lakukan peregangan dan latihan kekuatan otot adduktor secara rutin, serta sebisa mungkin jangan absen latihan fisik terlalu lama. PokerPelangi

BACA JUGA : Apa Itu Limfoma Hodgkin? Diidap Suami Tasya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *