PokerPelangi – Bisa Menyebabkan Tulang Rapuh, Rematik polimialgia atau polymyalgia rheumatica (PMR) adalah gangguan inflamasi yang menyebabkan nyeri otot dan kekakuan di berbagai bagian tubuh, terutama bahu, leher, dan pinggul.
PMR adalah penyakit inflamasi yang paling umum menyerang lansia dan jarang terlihat pada usia di bawah 50 tahun. Rata-rata penyakit ini berkembang pada usia sekitar 70 tahun.
Bisa Menyebabkan Tulang Rapuh, Baca hal ini!
Hampir setengah dari pasien yang pertama kali terdiagnosis dengan GCA juga memiliki gejala yang sama dengan PMR.
1. Apa penyebabnya?

Faktor genetik dan lingkungan (seperti infeksi), juga dianggap dapat berkontribusi terhadap kemunculan kondisi ini.
2. Nyeri dan kaku pada leher dan bahu merupakan gejala umum rematik polimialgia

Nyeri dan kaku kemungkinan secara bertahap menyebar ke area lain, seperti bahu, pinggul, dan paha. Gejala ini biasanya memengaruhi kedua sisi tubuh. Gejala umum PMR lainnya yaitu meliputi:
- Kelelahan
- Rasa tidak enak
- Kehilangan selera makan
- Penurunan berat badan yang tiba-tiba dan tidak disengaja
- Anemia
- Depresi
- Demam ringan
- Rentang gerak terbatas
Gejala PMR berkembang dengan cepat, biasanya selama beberapa hari. Dalam beberapa kasus, gejala bisa muncul dalam semalam. Gejala cenderung memburuk pada pagi hari dan secara bertahap akan membaik sepanjang hari.
Rasa sakit dan kaku pada akhirnya dapat menjadi sangat parah sehingga penderitanya mengalami kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berdiri dari sofa, berpakaian, atau naik mobil. Bahkan, terkadang gejala PMR bisa membuat sulit tidur.
3. Diagnosis rematik polimialgia

Gejala PMR bisa mirip dengan kondisi peradangan lainnya, seperti lupus dan artritis reumatoid.
Selama pemeriksaan, dokter mungkin akan menggerakkan kepala dan anggota tubuh dengan lembut untuk menilai rentang gerak.
Dokter akan menilai kembali diagnosis saat perawatan berlanjut.
Beberapa tes yang mungkin dilakukan dokter meliputi:
- Tes darah: selain cek darah lengkap, dokter akan melihat dua indikator peradangan, yaitu erythrocyte sedimentation rate (sed rate) dan protein C-reactive. Meski begitu, pada beberapa orang dengan PMR, hasil tes ini bisa normal atau lebih tinggi
- Tes pencitraan: USG semakin banyak digunakan untuk membedakan PMR dari kondisi lain yang menyebabkan gejala serupa. MRI juga dapat mengidentifikasi penyebab nyeri bahu lainnya, seperti perubahan sendi.
Karena ada hubungan antara PMR dan arteritis temporal, dokter mungkin akan melakukan biopsi. Tanda-tanda arteritis temporal meliputi:
- Sakit kepala terus-menerus
- Penglihatan kabur atau ganda
- Kehilangan penglihatan
- Kelembutan di kulit kepala
- Sakit rahang
4. Pengobatan rematik polimialgia

Perawatan untuk PMR bisa dimulai segera setelah diagnosis ditegakkan. Tujuannya adalah untuk mengurangi gejala nyeri, kaku, peradangan, demam, kelelahan, dengan penggunaan obat antiinflamasi tertentu dan olahraga.
Selama pengobatan steroid, efek peradangan dipantau dengan tes darah seperti ESR dan kadar protein C-reaktif. Sering kali pasien akan merasakan perbaikan yang cepat dengan terapi steroid.
Dalam kasus yang jarang, menambahkan obat seperti methotrexate atau azathioprine mungkin akan direkomendasikan untuk mempermudah pengurangan dosis steroid secara bertahap. Tujuannya adalah untuk mempertahankan pengurangan gejala dengan steroid dosis serendah mungkin. Dalam kasus PMR yang ringan, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen dan naproxen kemungkinan sudah cukup.
Selain itu, program olahraga teratur dengan periode istirahat kemungkinan direkomendasikan sebagai bagian dari rencana perawatan. Tujuannya adalah untuk kelenturan, kekuatan, dan fungsi sendi.
5. Rematik polimialgia bisa menyebabkan tulang rapuh, tekanan darah tinggi, hingga penyakit arteri perifer

Meski PMR bisa diobati, tetapi komplikasi tetap bisa terjadi akibat penggunaan steroid jangka panjang, seperti:
- Peningkatan kadar gula
- Penambahan berat badan
- Tulang rapuh
- Katarak
- Penipisan kulit
- Memar
- Tekanan darah tinggi
- Kecemasan atau agitasi
Jika pasien PMR juga mengembangkan GCA, ini bisa menyebabkan komplikasi seperti:
- Kebutaan
- Penyempitan pembuluh darah
- Pembentukan aneurisme
Dilansir Healthline, tanpa perawatan yang tepat, rasa sakit dan kekakuan bisa sangat mengurangi mobilitas pasien. Pasien mungkin tidak bisa menyelesaikan tugas sederhana seperti mandi, menyisir rambut, dan berpakaian.
Selain itu, beberapa pasien bisa kehilangan fungsi sendi untuk sementara waktu. Ini meningkatkan risiko mengembangkan masalah sendi yang berkepanjangan, seperti bahu yang membeku.
Selain itu, pasien PMR juga lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit arteri perifer. Kondisi ini mengganggu peredaran darah dan sering kali menyebabkan nyeri kaki dan bisul.
Itulah deretan fakta medis seputar rematik polimialgia, gangguan inflamasi yang menyebabkan nyeri otot dan kekakuan di berbagai bagian tubuh. Jika memiliki tanda atau gejala dari kondisi ini, segera konsultasi ke dokter. Semakin cepat kondisi ini didiagnosis dan mendapat perawatan yang tepat, maka akan semakin besar juga peluang kesembuhannya dan terhindar dari risiko komplikasi yang berbahaya. PokerPelangi
BACA JUGA : Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi
POPULER
KESEHATAN
Ketiak Kamu Hitam? Obati Dengan Cara Ini!
BERITA UNIK
Daftarkan Domba Miliknya ke Sekolah Dasar
BERITA UNIK
4 Makanan Unik Dan Viral Di Jepang
BERITA UNIK
lelaki Ini Minum Air Lewat Hidung dan Keluar Dari Mata
KESEHATAN
6 Manfaat Dari Rutin Mengonsumsi Lengkuas
BERITA UNIK
10 Minuman Beralkohol Termahal Di Dunia
ADUQ
Ini 6 Alasan Kamu Perlu Terjun ke Ranah Podcast
KESEHATAN
Diet Sehat Untuk Menurunkan Berat Badan
BERITA UNIK
Ini Asal Usul Martabak Di Indonesia
BERITA UNIK
Pekerjaan Unik yang Bergaji Besar, Salah Satunya Pengumpul Urin Rusa
INFO WITHDRAW
Kemenangan Yang Besar Hanya Di POKERPELANGI
TIPS & TRICKS
Diet Air Putih Ini Jadi Viral
BERITA UNIK
Di Negara ini Bisa Beli Istri